• perkemahan di hutan ranggawulung



    Hutan ranggawulung dulunya hutan yang sering kali menjadi bumi perkemahan se kabupaten subang.

    Selain suasana nya yang terbilang sejuk di hutan itu pula menadi saksi sebuah kejadian yang sangat mengejutkan untukku.

    Pada tahun 2005 silam aku duduk di kelas dua sekolah menengah pertama

    Seperti biasa di awal awal tahun pelajaran dan tepatnya di bulan agustus pasti akan ada yang namanya jamboree atau kegiatan perkemahan anggota pramuka

    Waktu itu ekstra kulikuler yang ku ambil adalah anggota pramuka di salah satu sekolah lanjutan tingkat pertama negeri 2 di suatu daerah di kabupaten subang atau sltpn

    Kegiatan demi kegiatan pramuka aku ikuti dengan senang hati demi terlaksananya acara jamboree tersebut.

    Karna mengikuti jambole adalah salasatu harapanku sewaktu itu.

    Selain mencoba mental juga mencari pengalaman hidup di tempat yang belum pernah aku lakukan walau pun hanya beberapa hari saja.

    Selesai kegiatan belajar normah aku beserta anggota pramuka lainya mengikuti pelatihan ke pramukaan di sekolah

    Terus menerus setiap hari sampai acara pun tiba.

    Singkat cerita acara jamboree pun telah tiba kita semua menyambut dengan antusias karna akan mengikuti perkemahan di salah satu hutan di kota subang.

    Hari pertama tim putra mendirikan sebuah tenda tidak jauh dari jalan raya

    Dan tim putrid agak masuk kedalam hutan.

    Rutinitas pertama yaitu bersiap mendirikan tenda lalu mengadakan apel siang.

    Dan berbagai kegiatan lainya

    Seperti  mecari jejak atau yang lainnya

    Malam pertama malam kedua semuanya aman aman saja tidak ada kendala apa apa di sana.

    Namun malam ke tiga dan ke empat tibalah sesuatu yang mengerikan menurutku.

    Hari jumat malam satbtu terror demi terror menghampiri tenda tenda yang ada di dalam hutan

    Saat itu aku kebagian jaga malam bersama perwakilan dari sekolah sekolah lain.

    Dan saat waktu menunjukan sekitar jam 10 malam terdengarlah sebuah jeritan di area tenda putri.

    Sontak semua yang berjaga ataupun yang masih terjaga menghampiri suara tertian tersebut.

    Menurut kesaksian tim putri mereka melihat sesuatu yang berayun ayun di atas pohon tepat di atas tenda sekolah lain begitu juga tim putrid sekolah lain.

    Lalu kucari di tempat yang di tunjukan oleh teman kami namun tidak ada apa apa di sana.

    Mana nit gak ada apa apa kok. Ucapku.

    Beneran lil di atas pohon itu aku lihat jelas. Jawab nita sembari menangis ketakutan.

    Iya kak kita semua juga lihat di sana ada sesuatu yang berayun ayun menggunakan pakaian putih dan rambutnya panjang. Seru yang lainnya.

    Dengan penasaran kita semua mencari cari dan menyenteri batre ke setiap pohon pohon di sekitar situ.

    Namun tidak juga kami temukan.

    Lil lil apakah kamu dengar suara itu, Tanya rama dari sekolah lain.

    Suara apaan ma tanyaku penasaran.

    Suara cewek tertawa cekikikan lil jawab rama.

    Mana kak gak ada suara apa apa jawab teman teman dari sekolah lain.

    Gak jelas ma suaranya kecil kayaknya budak di daerah sini deh jawabku.

    Akh mana gak ada apa apa ko aku gak dengar sama sekali.

    Di saat aku memperdebatkan suara itu tiba tiba ada beberapa anak anak dari sekolah menengah atas yang berlari menghampiri kami  dengan berlari ngos ngosan

    Katanya dia melihat kuntilanak sedang melayang layang dari pohon satu ke pohon lainya.

    Awalnya diki dari sekolah lain mengira bahwa itu adalah kegiatan yang di selenggarakan oleh panitia panitia perkemahan namun perkiraan itu di bantah oleh neneng

    Bukan itu bukan bagian dari acara ini.

    Kalau bagian dari acara ini akan dilaksanakan besok malam bukan hari ini jelas neneng dan kawan kawan yang masih ketakutan.

    Di mana tempatnya Tanya rama

    Di atas di tempat tim putrid sekolah menengah atas jawab neneng terbata bata.

    Lil ikut aku dan yang lainya berjaga di sekitar sini perintah rama pada teman teman yang lain.

    Aku ikut ucap riski dari sekolah menengah lain.

    Baiklah ayo ki jawabku.

    Dengan peralatan senter dan juga obor aku beranjak ke tempat yang tadi dikatakan neneng dan kawan kawan nya.

    Kami bertiga seperti tidak ada takut takutnya melewati jalan setapak yang kiri dan kanannya adalah tenda tenda perkemahan

    Sampai tiba di tempat kejadian aku tidak menemukan apa apa hanya suara suara anehlah yang aku temukan

    Namun selintas pandanganku melirik ke sebuah pohon besar dan di sela sela pohon itu aku melihat sesosok kain putih.

    Aku saat itu belum bisa memastikan apakah kain itu ada anggota tubuhnya atau pun hanya kain yang menyampai di pohon itu saja.

    Namun terdengar jelas suara cekikikanya

    Dengan penasaran aku mendekat pada pohon itu dan seketika kain putih itu pun lenyap tak terlihat.

    Riski yang memiliki pirasat tidak enak pun meminta aku dan rama untuk kembali.

    Rama khollil ayo kembali ke bawah. Ucap riski.

    Aku pun mengengguk karna aku juga memiliki pirasat yang tidak baik.

    Bentar ki kita belum menemukannya jawab rama yang sok berani.

    Sudah nanti kita bahas dan jelaskan di bawah ucap riski.

    Akhirnya rama pun mengiyakan dan mengikuti kita untuk meninggalkan tempat tersebut.

    Di perjalanan aku kembali aku seperti melihat sosok berbadan besar bertaring dan berbulu di sela pohon tempat perkemahan tim putra yang posisinya tepat di bawah area sekolah menengah atas.

    Begitu aku dan riski melihatnya aku pun terkaget dan terjengkang ke belakang

    Namun rama malah tidak dapat melihatnya.sama sekali

    Kalian kenapa sih kayanya seperti melihat sesuatu Tanya rama dengan tenang.

    Aku dan riski bangkit dan menarik rama untuk segera kembali ke tenda kita.

    Karna hanya tenda kitalah yang bisa di bilang aman

    Bagai mana tida karna tenda kita berdekatan dengan jalan jadi jarang sekali ada hal seperti itu di tempat kita mendirikan tenda.

    Selain berdekatan dengan jalan di tambah ramai orang orang yang berjualan sampai larut malam.

    Setelah sampai ke tenda masing masing kita bertiga berkumpul di depan tenda masing masing dan tak ada yang bercerita sama sekali tentang apa yang tadi kita lihat.

    Rama dengan wajah penasaran mencoba bertanya namun rama merasa takut kalau yang di ceritakannya masalah hantu.

    Kenapa kamu ma ko diam begitu gak seperti tadi yang sok berani tanyaku.

    Gak apa apa lil hanya kecapean aja kok jawab rama enteng.

    Sesekali aku melirik kea rah riski dan member kode tentang rama.

    Riski pun mengangguk dan sepertinya paham kalau rama merasa ketakutan.

    Rama itu di belakangmu ada sesuatu yang menari ucap riski menakuti rama.

    Sontak rama kaget dan berlari mendekatiku.

    Aku yang melihat rama terkaget seperti itu seketika tertawa mentertawakan rama begitu juga dengan riski.

    Huh dasar mental tempe kamu ma ledek riski.

    Tadi aja seperti pemberani mengajak kita mencari sosok itu baru di kagetin gitu aja sudah gemeteran. Ucap riski sambil tertawa.

    Rama tidak menjawab sepertinya rama mengakui kalau rama takut dengan hal seperti itu.

    Sambil menunggu pagi tiba kita berbincang bincang dengan petugas jaga malam dari sekolah lainnya sampai waktu subuh tiba

    Singkat cerita hari terakhir pun tiba dimana mala mini adalah malam yang din anti nantikan para peserta. Yaitu acara api unggun.

    Kita semua berbencar masuk ke dalam hutan mencari kayu bakar untuk persiapan api unggun.

    Dan sore harinya api unggun pun di laksanakan dengan keceriaan dan antusias para peserta mengelilingi api unggun tersebut

    Namun hal yang tak di duga pun datang

    Suasana yang sangat cerah yang tidak mungkin ada hujan kini hujan pun turun dengan sangat derasnya dan seketika menghancurkan tenda tenda yang berada di atas

    Tak sedikit tenda tenda yang ikut longsor dengan tanah menuju ke area bawah.

    Dengan terpaksa para peserta pun di evakuasi ke tempat tempat yang aman.

    Ada yang di bawa ke gedung aula kantor kabupaten ada pula yang di bawa ke gedung gedung lainnya.

    Bahkan tak sedikit pula yang mengalami kesurupan waktu itu.

    Bukan satu atau dua orang yang kesurupan melainkan puluhan orang peserta yang kesurupan.

    Aku yang tak bisa apa apa hanya memperhatikan mereka yang kesurupan.

    Dengan di temani riski aku pun memberanikan diri untuk menelusuri tenda tenda yang berada di atas.

    Barang kali masih ada orang di sana

    Satu persatu tenda aku cek dan semua sudah turun semua, sesekali aku melihat ada seorang siswi yang teriak histeris di sana.

    Kamu gak apa apa teh tanyaku.

    Aku takut a jawab siswi tersebut.

    Takut kenapa ayo kita turun di sini tidak aman teh takut ikut longsor tanahnya ucapku.

    Aku takut ada yang memperhatikanku di balik pohon itu a kata siswi itu seperti ketakutan.

    Ya sudah ayo aku bantu kalau takut sandarkan saja wajahnya ke punggungku agar teteh tidak melihat apa apa. Ucapku.

    Lalu aku berusaha menuruni jalanan yang licin secara berhati hati dan riski berjalan tepat di belakang siswi tersebut.

    San kamu antarkan teteh itu ke pos dulu nanti kamu kesini lagi ucap riski.

    Emang ada apa ki tanyaku.

    Sudah cepetan antarkan dulu kesana bentak riski.

    Akupun menurutinya dan mengantarkan siswi tersebut. Dan kembali menghampiri riski yang sedari tadi ada di sana.

    Ada apa ki sebenarnya ada sesuatu yang ingin di sampaikan oleh penunggu di sini. Ucap riski.

    Aku pun sedari tadi sudah merasakan bahwa ada yang sedang memperhatikan kami namun aku tidak menghiraukannya karna aku sedang membawa siswi yang tadi menjerit histeris itu.

    Ayo ki kita kesana tunjuku ke tempat yang sudah menungguku.

    Tempatnya agak jauh dari tenda tenda peserta.

    Sebelum aku berbicara akupun terlebih dahulu mengucapkan salam

    Assalamuallaikum wahai yang disana .

    Namun tak dapat jawaban dari mahluk itu.

    Sebelumnya saya mohon maaf apabila kehadiran saya mengganggu kenyamanan yang ada disini. Ucapku.

    Jelas kamu terganggu dengan adanya kegiatan ini. Ucap mahluk itu.

    Lalu kenapa kalian mengganggu kami padahal ini adalah malam terakhir kami berkemah disini. Ucapku.

    Saya tidak akan mengganggu kalian apabila dari kalian tidak mengganggu penghuni disini. Jawab mahluk itu.

    Maksud kamu ada salahsatu teman kami yang mengusik keberadaanmu tanyaku.

    Bukan saja mengusik bahkan berlaku tidak sopan di tempat kami. jawab mahluk itu

    Berlaku tidak sopan bagai mana tanyaku

    Tempat ku di kotori dengan prilaku prilaku yang tidak sopan, mereka membuang kotoran sembarangan dan kencing dimana pun tanpa permisi.

    Bagai mana kami tidak terganggu. Harusnya tempat ini kalian jaga bukan di kotori dengan prilaku prilaku yang tidak sopan seperti itu. Ucap mahluk itu

    Andaikan saja rumah kalian di kotori oleh teman teman kalian apakan kalian akan diam saja Tanya mahluk itu.

    Aku dan riski sejenak terdiam

    Kamu lihat mahluk mahluk yang melayang layang itu mereka sangat marah dengan kelakuan kelakuan manusia yang tidak punya etika.

    Lebih baik sekarang kalian pergilah dari sini jangan sampai mehluk mahluk yang marah itu mengejar kalian karna aku yakin kalau kalian bukanlah salah satu dari mereka.

    Baiklah kami pamit ucap riski dan aku.

    Tidak lupa ku ucapkan salam walau tidak ada jawaban akan salam yang ku ucapkan.

    Ki kita ke pos dulu siapa tahu teman teman kita ada di pos. ucapku.

    Saat aku tiba di pos ternyata banyak sekali orang yang kesurupan.

    Kata kata dan peringatan mereka sama dengan yang mahluk tinggi besar itu sampaikan padaku tadi ki. Ucapku.

    Iya lil benar sama persis.

    Berarti ada salah satu dari para peserta yang sudah mengotori tempat tersebut, sampai sampai seluruh penunggunya marah  ucap riski.

    Jadi kita harus kemana ki apa tetap disini atau kita mencari tempat yang aman tanyaku

    Lebih baik kita cari tempat aman saja lil kita cari teman teman kita jawab riski

    Iya ki kita Tanya sama yang lain sekolah kita di evakuasi di mana ucapku.

    Iya lil ayo kita Tanya. Ajak riski.

    Nah kebetulan ada rama di sana kita Tanya rama aja ki ucapku.

    Ma kamu tidak mencari tempat aman tanyaku pada rama.

    Eh gak lil aku masih mencari teman temanku aku gak tahu temanku di mana jawab rama.

    Owh ya ma tahu anak anak sekolahku dan sekolahnya riski gak ma. Tanyaku.

    Kalau tidak salah mereka di bawa ke aula kantor pemerintahan lil jawab rama.

    Kamu gak ikut kesana tanyaku.

    Sebenarnya aku mau tapi aku takut kalau ke sana nanti gak ketemu sama yang lainnya.

    Ya sudah kita sama sama ke sana ma nunggu mobil yang mengevakuasi ucap riski.

    Akhirnya mobil evakuasi datang dan kita berangkat ke kantor pemerintahan di daerah situ.

    Setelah sampai di sana kita pun bertemu dengan teman teman kita yang lainnya dan juga guru guru.

    Dan akhirnya kita berkumpul kembali dan beristirahat untuk persiapan besok pulang kerumah.

    Dan semenjak saat itulah sampai saat ini aku sudah tidak pernah ke lokasi tersebut lagi.

    Di samping karna aku sudah lama tidak ikut kegiatan itu lagi dan juga sudah ada kegiatan kegiatan yang menurutku asik untuk di kerjakan di banding harus bertemu mereka.

    Dan kisah ini pun berakhir

     

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Arsip Blog

Mengenai Saya

Foto saya
selamat datang di blog sederhana yang menceritakan tentang cerita cerita misteri

pelet air mani part 5

Setelah aku mempelajari tulisan yang ada pada slembaran kertas itu. Di hari selanjutnya kini aku pun mulai melaksanakan ritualnya di tep...