Di tahun
1995 maman masih duduk di kelas 2 sd.
Waktu itu
maman layaknya anak anak pada umumnya yang menginginkan kebebasan dalam bermain
bersama teman teman sekitar rumahnya.
Namun pada
saat itu maman malah tidak di ijinkan sama sekali bermain oleh kedua orang
tuanya, ntah karna alasan apa.
Yang jelas
pada saat itu maman tidaklah membantah perkataan orang tuanya. Mungkin karena
takut atau bagaimana.
Namun lama
kelamaan kedua orang tuanya maman yang bernama tarmin dan sari merasa tidak
tega apabila mereka terlalu mengkekang maman untuk terus di rumah dan terus
belajar.
Sebenarnya
banyak alasan yang dimiliki kedua orang tua maman melarang maman terlalu bebas
bermain bersama teman temannya.
Alasan
pertama adalah karna pergaulan di sekitar rumah maman yang kirang mendukung
untuk anak seusia maman.
Dimana di
wilayah tersebut pergaulan anak kecil sudah sangatlah bebas, dimana anak seusia
maman sudah di bebaskan dalam melakukan segala hal termasuk hal kemaksiatan
atau pun kejahatan. Karna alasan tersebutlah maman di larang bermain dengan
bebas di wilayahnya.
Karna kedua
orang tua maman tidak menginginkan maman menjadi anak yang badung.
Alasan yang
kedua minimnya pasilitas keagamaan di wilayah tersebut.
Kedua orang
tua maman juga tidak menginginkan maman terjerumus kepada kesesatan.
Dan yang
ketiga di wilayah tersebut ada beberapa orang yang sudah melakukan pesugihan.
Dari
pesugihan yang membutuhkan tumbal seekor binatang bahkan sampai manusia.
Kita lanjut
ke ceritanya.
Pada saat
itu sepulangnya maman dari sekolah maman hendak bermain bersama teman teman di
sekitar rumahnya. Namun saat ibu sari mengetahui maman hendak bermain lantas
ibu sari pun melarang dengan cara halus dan menyuruh maman belajar dan
mengerjakan pr. Dan sore harinya maman tak pernah lupa untuk mengaji walau pun
harus mengaji di rt sebelah karna di rt tempat tinggal maman tidak ada tempat
mengaji atau majelis talim.
Walau pun
maman sempat membantah tapi mamanjuga menuruti perintah ibunya itu.
Karna maman
adalah anak baik dan terdidik jadi apapun yang di katakana ibunya pasti maman
turuti.
Walau pun
terkadang maman suka mencuri curi waktu untuk bermain bersama teman temannya
tanpa sepengetahuan ibunya namun itu juga tidaklah lama.
Hari
berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun pun terah
berganti tahun.
Kini
beranjaklah maman semakin besar disaat itulah maman sudah tidak terlalu di
kekang lagi oleh kedua orang tuanya. Dengan harapan maman bisa menjaga diri dan
melindungi diri dengan sedikit pelajaran agama yang dia telah pelajari di
majelis
Maman pun
kini bisa bermain dengan teman temannya.
Man mulai
sekarang mamah tidak akan terlalu melarang kamu untuk bermain tapi mamah pesan
sama kamu ya. Kata sari.
Apa itu mah
Tanya maman.
Kahu harus
bisa menjaga diri agar kamu tidak terjerumus kedalam pergaulan di sekitar sini.
Kamu tahu
sendiri kan pergaulan di sini seperti apa. Terang sari.
Iya mah
maman ngerti kok. Jawab maman singkat.
Lalu maman
pun berlalu tapi tidak untuk main melainkan mengerjakan pekerjaan rumah.
Loh ko malah
masuk kedalam rumah mam Tanya sari.
Iya mah
maman mau mengerjakan pekerjaan rumah dulu, habis mengerjakan pekerjaan rumah
nanti maman mau main ya di depan rumah. Jawab maman.
Iya udah
tapi jangan lupa makan ya. Mamah mau ke warung dulu. Kata sari.
Iya mah.
Jawab maman sembari masuk kedalam kamar.
Lalu maman
pun masuk kamar dan mengeluarkan beberapa buku lalu maman pun mulai mengerjakan
pekerjaan rumahnya.
Selesai
mengerjakan pr maman pun makan dan kemudian maman pun mulai bermain dengan
temannya di depan rumah maman.
Tak lama ibu
sari pun pulang dari warung dan melihat maman sedang bermain di depan rumahnya
ibu sari pun terlihat tenang.
Syukurlah
maman hanya bermain di depan rumah. Ucap sari.
Man sudak
makan belum Tanya sari.
Sudah mah
tadi setelah ngerjain pr jawab maman.
Ya sudah
mainya jangan jauh jauh ya. Ucap sari.
Maman pun
mengangguk.
Lalu ibu
sari pun masuk kedalam rumah.
Tidak lama
maman pun masuk rumah dan mandi bersiap siap untuk berangkat mengaji
Karna dari
kecil sudah biasa seperti itu maka sekarang pun maman sudah terbiasa dan tahu
waktu dimana dia harus bermain dan dimana waktu harus beribadah.
Namun semua
itu hanyalah awal dari perjalanan maman
Semakin dia
dewasa semakin berubah lah pergaulan maman,
Yang awalnya
boleh di bilang alim kini berubah menjadi sosok yang brutal.
Karna
pergaulan di wilayahnya tersebut lah yang membuat maman menjadi anak yang
sangat brutal.
Singkat
cerita disaat maman menginjak kelas 1 smp kini perjalanan maman pun dimulai.
Waktu itu
maman bertemu dengan teman baru yakni yuda.
Yuda ini
terlahir dari keluarga yang boleh dibilang cukup dari segala hal mau dari
kehidupannya atau pun yang lainnya. Namun pergaulan yuda sangatlah bebas karna
yuda tak sedikitpun di larang oleh kedua orang tuanya.
Dan pada
akhirnya maman pun bergaul dengan yuda yang pergaulannya sangat bebas. Dari
mulai minum alcohol sampai hal yang dilarang oleh agama.
Namun tidak
dengan maman. Maman hanya mengikuti pergaulan yuda saja tidak sampai mencoba
barang haram tersebut.
Lambat laun Mereka
pun selalu menghabiskan waktu bersama dari mulai sekolah bahkan sampai
nongkrong pun bersama. Boleh di bilang kini mereka pun bersahabat.
Namun
persahabatan mereka tak bertahan lama dikala munculnya orang yang ingin
menenggut kebahagiaan yuda.
Tomi namanya
teman masa kecil maman yang sempat pindah rumah ke kampung halamannya di jawa.
Awalnya tomi
biasa saja bergaul dengan mereka namun sekembalinya tomi maman merasa ada yang
berbeda dari tomi.
Tomi yang
dulu tidak pernah berkomentar namun kini tomi lebih sering berkomentar akan
perbuatanku yang mulai terbawa pengaruh yuda.
Padahal
waktu masa kecil maman dengan tomi tomilah yang selalu mengajakku ke jalan yang
nakal. Namun kini tomi berubah
Makanya
maman lebih nyaman bersama yuda.
Mungkin
karna pergaulannya yang se jalan dan juga tak pernah ada larangan dari satu
sama lain.
Akhirnya
terjadi lah konflik antara maman dan juga tomi.
Mereka
cekcok satu sama lain namun disini yuda tak ikut campur karna menurut yuda tak
ada gunanya ikut campur.
Maka dari
itu yuda memilih untuk diam dan berlalu pulang.
Kita pokus
ke yuda.
Setelah
kejadian itu yuda pun pulang kerumahnya. Disitu bapaknya tampak heran melihat
yuda pulang dengan keadaan lesu seperti itu.
Kita sebut
saja ayahnya yuda pak imin.
Kamu kenapa
yud Tanya pak imin.
Gak apa apa
pah. Jawab yuda.
Papah gak
yakin kalau kamu gak apa apa yud jelas pak imin.
Susah bener
pah pengen nyari teman yang bisa menrubahku ke jalan yang benar dengan cara
seperti ini. Ucap yuda.
Kan ada
teman kamu si maman jelas pak imin.
Itu dia pak
baru saja aku mau minta saran sama maman malah ada yang memecahkan pertemanan
kita jawab yuda.
Yang sabar
yud hidup itu penuh dengan ujina ini lah ujian yang harus kamu selesaikan.
Intinya kamu
harus bersabar kalau memang dia temanmu dia pasti bisa menilai nya ucap pak
imin.
Lalu pak
imin pun menyarankan yuda untuk mondok di sebuah pesantren di suatu kota.
Dan yuda pun
menyetujuinya.
Kembali ke
maman.
Semenjak
maman bergaul kembali dengan tomi kini maman pun semakin berani terhadap orang
tuanya bahkan maman berani memaki ibunya di depan semua orang tanpa malu.
Sampai
ibunya maman pun menangis tidak mengangka kalau anak yang sudah di besarkan
susah payah kini berani membantah bahkan memaki maki ibunya di depan umum. Dan
yang lebih parahnya lagi maman sampai tega memukul ibu kandungnya sendiri.
Kini ibu
saripun merasa murka terhadap tomi.
Bagai mana
tidak maman yang dulunya anak penurut kini maman semakin berani terhadap ibunya
sendiri.
Sempat ibu
sari meminta tomi untuk tidak bergaul dengan maman namun maman malah semakin
marah terhadap ibunya.
Kamu. Pergi
dari dari sini. Karna kamu anaku jadi seperti ini. Teriak sari pada tomi.
Aku dari
dulu juga tidak setuju kalau maman berteman denganmu karna kamu membawa efek
negatip buat maman. Lanjut sari.
Cukup mah
jangan marahi lagi tomi dia tidak salah apa apa, mamahnya saja yang selalu ikut
campur dan melarangku bergaul dengan anak anak disini. Bentak maman.
Mendengar
jawaban maman ibu sari pun semakin hancur hatinya atas perkataan anaknya.
Ibu sari pun
tak banyak bicara lagi lalu kemudian masuk kedalam rumah dan meninggalkan maman
diluar bersama tomi.
Tak henti
hentinya ibu sari menangis dan terus menangis.
Padahal niat
ibu sari baik ingin menjauhkan maman dari tomi, karna ibu sari tahu apa yang
sedang direncanakan oleh keluarga tomi.
Lalu malam
harinya saat emosi maman mereda dan membaik. Barulah bu sari menasehati maman.
Man. Mulai
sekarang ibu tidak akan melarang kamu berteman dengan siapapun tapi harus kamu
ingat.
Kalau kamu
di kasih sesuatu oleh keluarganya tomi. Tolong jangan kamu makan.
Karna ibu
mendapatkan pirasat yang tidak baik dari keluarganya tomi.
Namun maman
tidak memberikan jawaban sedikitpun dan kemudian maman masuk kamar.
Di dalam
kamar maman sedikit memikirkan perkataan dari ibunya. Antara mau percaya atau
tidak dengan perkataan ibunya.
Yang pasti
saat ini maman sedang dilema.
Aku sudah
kehilangan seorang sahabat demi teman masa kecilku. Jangan sampai aku
kehilangan ibu kandungku demi tomi.. ucap maman dalam hati.
Namun apa
yang di ucapkan maman dalam hati belum bisa di laksanakan oleh maman.
Di sisi
lain.
Setelah di
marahi ibu sari tomi pun pulang kerumahnya dengan raut wajah lemas.
Kamu kenapa
tom Tanya udin.
Gak apa apa
yah jawab tomi.
Kalau gak
apa apa gak mungkin wajah kamu seperti itu. Jelas udin.
Serius yah
gak apa apa hanya saja tadi tomi di marahi sama ibunta maman kalau tomi gak
boleh bermain lagi sama maman. Jawab tomi.
Mendengar
jawaban tomi seketika wajah udin pun memerah seperti marah kepada ibu sari
Apa alasan
si sari itu melarang mu untuk tiak berteman dengan maman. Tanya udin.
Katanya sih
gara gara aku si maman jadi berani melawan orang tuanya jawab tomi singkat.
Setelah
menjawab tomi pun langsung masuk kedalam kamarnya.
Di luar udin
pun menggerutu.
Aku akan
buat perhitungan denganmu sari. Lihat saja apa yang akan terjadi pada
keluargamu.
Sebelum
anakmu maka kamulah yang terlebih dahulu aku singkirkan.
Singkat
cerita. Selang beberapa bulan setelah sari memarahi tomi udin menyuruh
seseorang untuk mengantarkan sesuatu ke rumah sari. Namun di rumah sari tidak
ada seorang pun.
Namun
bungkusan itu di simpan di sebuah kursi di luar rumah.
Setelah sari
datang sari merasa kaget menemukan bungkusan itu dan membawa nya masuk kedalam
rumah. Setelah di buka ternyata bungkusan itu berisikan makanan.
Sari kira
itu makanan yang di bawa oleh maman yang sedang membantu tetangganya merenovasi
rumah. Namun setelah maman pulang dan ditanyakan oleh sari maman tidak merasa
membawa makanan itu.
Lalu siapa
yang mengantarkan makanan ini. Tanya sari.
Maman
menggelengkan kepala.
Ya sudahlah
ini untuk makan nanti sore. Kata sari.
Sore pun
tiba. Ketika sari memakan makanan itu lalu berselang beberapa menit setelah ibu
sari memakannya lalu ibu sari mengerang kesakitan dan tubuh nya kejang dengan
mata melotot. Seketika maman pun kaget dan memeluk ibunya.
Ibu kenapa
bu. Tanya maman sembari menangis.
Namun ibu
sari masih terus mengerang kesakitan.
Hati hati
man dengan orang itu, dia bisa melakukan apa saja demi kekayaannya.
Mungkin ibu
tidak punya banyak waktu lagi nak.
Mungkin
besok atau lusa ibu sudah tidak ada lagi di dunia ini. Ucap ibu sari terbata
bata.
Disini maman
mulai menyesali apa yang sudah di perbuatnya.
Maman tidak
bisa berbuat apa apa selain melantunkan ayat ayat suci yang dulu pernah maman
pelajari.
Sebisa
mungkin maman terus berusaha khusyu melantunkan ayat ayat suci dengan harapan
ada titik terang untuk menyembuhkan ibunya.
Disaat itu
juga ada seorang tetangganya yang mendengar teriakan maman dan menghampiri
rumah maman.
Man. Man.
Teriak tetangganya.
Lalu maman
keluar rumah iya bu ada apa. Jawab maman.
Kamu gak
kenapa napa kan man. Tanya tetangga itu.
Tadi kami
dengar kamu menjerit menyebut ibumu. Sambung tetangga lain.
Maman gak apa
apa bu tapi ibu bu. Jawab maman sambil menangis.
Kenapa ibumu
man Tanya tetangga itu.
Gak tau bu
tiba tiba ibu mengerang kesakitan setelah makan. Jawab maman.
Emang makan
apa man Tanya salah satu bapak bapak.
Makan nasi
timbel pak, tapi maman juga gak tadu nasi timbel itu dapatdari mana.
Kata ibu sih
tadi ibu nemu mkanan di kursi ini pak, ibu kita aku yang bawa makanan dan di
simpan di situ,
Padahal kan
aku pulang daru rumah pak surip juga gak bawa apa apa dan gak ada juga yang
nganter makanan ke rumah. Jawab maman.
Ini ada yang
gak beres nih. Jawab salah satu bapak bapak.
Ya sudah
nanti aku panggil mantra yang ada di rt sebelah ucap ibu suriah.
Jangan bu
maman gak punya uang bu. Jawab maman.
Sudah kamu
jangan khawatir masalah uang. Bisa pakai dulu uang kami. yang penting ibumu
harus sembuh dulu jelas ibu suriah.
Lalu maman
pun mengajak para tetangga untuk melihat kondisi ibunya.
Maman dan
yang lain sangat terkejut begitu melihat kondisi ibunya.
Baru
beberapa menit saja tubuh ibu sudah kecil begini. Ucap maman.
Ini bukan
penyakit medis man ini mungkin ada seseorang yang berniat menumbalkan ibumu
demi kekayaan semata. Jawab bpk sukri.
Lalu siapa
yang tega melakukan ini semua kepada ibu pak. Jawab maman
Bpk juga
belum tau siapa yang tega melakukan semua ini.
Yang jelas
kamu harus banyak berdoa dan jangan pernah menjauhi ibumu. Jawab pak sukri
Ya sudah
kita mengaji di samping ibumu man. Bpk temani. Ucap pak sukri.
Maman pun
mengangguk dan kembali melantunkan ayat ayat suci alquran yang tujuanya untuk
mendoakan ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar