Aku melihat
hal yang janggal pada dudung sikap perubhahannya sangat menonjol
Dudung yang
awalnya seorang yang jauh dari kata percaya diri namun dalam beberapa hari saja
kepercayaan dirinya itu sudah berubah pesat.
Keanehan pun
tanpak jelas kurasakan pada diri memey.
Yang awalnya
memey bersikap cuek apabila melihat dudung kini semuanya sangat aneh ku rasakan
.
Begitu juga
dengan beti betipun merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan.
Betu juga
sedikit curiga dengan tingkah dari keduanya.
A apakah
kamu melihat yang aneh gak dari mereka berdua Tanya beti berbisik.
Iya bet aku
juga merasakan hal yang sama dengan yang beti rasakan.
Sebenarnya
apa yang terjadi a Tanya beti pelan.
Aku juga gak
tau bet apa yang di lakukan oleh mereka.
Karna
setahuku dudung itu orangnya kurang percaya diri kenapa kali ini dia bisa
sepercaya diri seperti itu. Ucapku
Begutu juga
dengan memey a dia pernah bilang kalau dia tidak ingin menjalin hubungan dengan
siapapun dalam waktu dekat ini. Dia masih ingin pokus mencari pekerjaan a
sambung beti.
Lantas apa
sebenarnya yang terjadi. Pikirku bertanya Tanya.
Sudah lah a
kita cari tahu terlebih dahulu biar nanti aku Tanya sama memey ucap beti.
Begitu juga
denganku bet nanti aku Tanya sama dudung sambungku
Setelah aku
berbisik bisik dengan beti dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada
mereka berdua aku pun menghampiri mereka yang sedang asik mengibrol dan saling
berpegangan tangan dengan mesranya.
Hayoooo
mojok gak ngajak ngajak ucapku mengegetkan mereka.
Eh kalian.
Maaf lil tadi saat aku mau kerumahmu memei mengajakku ke sini.
Ya aku
turutin den kesini.
Lagian tad
kamu gak ada di rumah sih makanya aku menyetujui ajakan memey. Kata dudung.
Memey pun
mengiyakan perkataan dudung.
Aneh dalam
pikirku, begutu juga dengan pikiran beti.
Iya dung aku
baru pulang dar kuli tadi banyak pekerjaan jadi pulangnya agak terlambat deh.
Dan
tidaksengaja ketemu sama beti, ya sudah sekalian aja jalan dan melihat kalian
ada di sini ya sudah aku samperin aja kesini.
Dan kita pun
seperti biasa mengobrol kesana kesini dengan asiknya.
Dan taklupa
aku memperhatikan tingkah memey yang sepertinya terasa aneh untuk ku lihat.
Memey yang
sekarang seperti bukanlah memey yang ku kenal.
Tingkahnya
yang tadinya seperti cuek kini seperti kecentilan pada dudung dan seperti tidak
ingin jauh dari dudung.
Sesekali ku
ejek dudung.
Cie cie yang
sudah jadian ucapku.
Dudung dan
memey hanya tersenyum malu dengan ejekanku.
Walaupun
terlihat malu malu namun mereka tidak cangnggung memamerkan kemesraan mereka
terhadap aku dan juga beti.
Sungguh
sulit untuk ku percayai kemesraan mereka yang seperti ini.
Sepertinya
tidak mungkin kalau dudung tidak melakukan sesuatu pada memey. Namun aku juga
agak sulit untuk bertanya pada dudung.
Dengan
keadaan seperti itu aku menyuruh beti untuk mengajak memey pulang namun awalnya
memey menolak ingin dudung yang mengantarnya.
Namun beti
memaksanya dengan alasan dudung harus pergi ke suatu tempat untuk menemui
bosnya.
Dan aku pun
mengajak dudung pergi dari situ.
Dan dudung
pun mengiyakannya. Sepertinya dudung juga merasa risih dengan sikap memey yang
seperti itu.
Kita
berempat kini berpisah dimana memey diajak oleh beti pulang dan dudung kuajak
ke suatu tempat untuk ku introgasi.
Aku bersama
dudung melewati jalan setapak pembatas sawah menuju ke tempat biasa kita
nongkrong.
Selain di
tempat biasa yang di pinggie sawah kami juga sering nongkrong di sebuah gubuk
di kebun milik salah satu sesepuh di desa sebelah dan pemiliknya pun kenal
begitu dekat denganku
Jadi kalau
untuk sekedar nogkrong pemiliknya pun tidak keberatan.
Setelah
sampai ku mulai basa basi dengan dudung.
Dan lambat
laun ku menanyakan apa yang sebenarnya terjadi padanya dan memey.
Awalnya
dudung enggan untuk menceritakannya namun dengan desakanku akhirnya dudung pun
menceritakannya padaku panjang lebar.
Ceritanya
panjang lil ucap dudung.
Sepanjang
apa dung. Kamu itu temanku sedari dulu cerita lah. Ucapku.
Dan akhirnya
dudung pun menceritakanya
Jadi gini
lil waktu aku pergi ke rumah saudaraku dan aku menceritakan kegundahanku pada
sepupuku aku di berikan selembar kertas berisikan tata cara untuk menundukan
kaum wanita.
Maksudmu
pellet dung tanyaku
Iya lil
selembaran kertas itu berisikan tata cara untuk memelet perempuan
Awalnya aku
tidak ingin melakukannya karna aku takut dengan syarat syarat nya namun setelah
di terangkan oleh sepupuku dan tidak ada syarat yang memberatkanku akhirnya aku
terima kertas itu dan akan aku lakukan saat aku pulang kesini
Sebelum aku
melakukannya tadinya aku akan meminta saran ini padamu tapi aku takut kamu akan
melarangku.
Apalagi
setelah aku mendengar kalau kamu menjalin cinta dengan beti pasti kamu akan
sangan membantah keputusanku.
Dan berkat
pellet itu juga kepercayaan diriku tumbuh dengan cepat.
Pantas sudah
kuda kamu melakukannya. Ucapku
Lalu pellet
apa yang kamu lakukan pada si memey dung sampai dia bisa seperti itu. Tanyaku.
Pellet
celana dalam lil.
Kapan kamu
melakukannya tanyaku.
4 hari yang
lalu tepat malam jumat. Jawab dudung.
Asu kamu apa
kamu sudah gila dung sampai sampai kamu melakukan hal seperti itu. Ucapku.
Kamu tahu
gak epek yang akan terjadi pada si memey setelah peletnya berjalan dengan
sukses. Tanyaku.
Aku juga gak
tahu dan aku juga gak di kasih tahu sama sepupuku apa efeknya yang akan terjadi
pada si target.
Goblok kamu
dung kenapa kamu lakukan itu kalau kamu tidak tahu epek yang akan terjadi pada
memey dan juga pada tubuhmu sendiri. Maki ku
Ya gimana
lagi lil hanya ini yang bisa aku lakukan demi mendapatkan memey. Ucap dudung
Astagfirullah
haladzim dung dung kamu ini hanya demi menggaet si memey sampe nekat melakukan
ini semua
Lalu bagai
mana kamu dapatkan semua bahan bahannya dung. Yanyaku.
Aku terpaksa
mencuri dari rumahnya memey lil saat hendak menemuimu waktu aku pulang dari
sumah sepupuku itu.
Astagfirullah
halazim dung apakah keimananmu itu sudah hilang dung.
Sebenernya
aku juga menyesal lil melakukan semua itu.
Dan dengan
sikap memey yang kecentilan seperti itu padaku membuatku merasa risih. Kata
dudung.
Lalu kenapa
kamu lakukan dudung saputra ucapku.
Ya aku juga
tidak menyangka kalau hasilnya akan seperti ini.
Aku kira
memey hanya akan merasakan simpati dan rasa suka aja lil, namun gak tahunya
jadi seperti ini.
Jadi apa
selanjutnya yang akan kamu lakukan pada memey. Aku minta jangan pernah kamu sakiti
memey dalam kondisi dia yang seperti ini. Pintaku
Dudung pun
mengangguk pasrah dengan omelanku tadi.
Kita beralih
kepada beti yang sedang menenangkan memey.
Aku berusaha
membawa memey pulang kerumahnya dan memutuskan untu melanjutkan obrolan di
rumah memey.
Walaupun di
jalan memey terlihat memberontak karna ingin terus bersama dudung.
Namun sebisa
mungkin ku yakinkan kalau nanti dudung akan menyusul kita ke rumah memey.
Sepenjang
jalan ku mencoba mencari informasi dari memey namu tak ada jawaban sedikitpun
yang terucap dari memey.
Dengan susah
payah aku membawa memey pulang dan akhirnya kita tiba di rumah memey dan
untungnya ayahnya memey sedang tidak ada di rumah.
Walaupun
waktu sudah menjelang magrib namun ayahnya memey tak kunjung pulang.
Setelah ku ajak
memey masuk ke kamarnya tiba tiba teleponku berbunyi.
Dan ayahnya
memey meneleponku. Dan ku angkat.
Assalamuallaikum
pak ucapku.
Waallaikum
salam bet jawab pak didi di balik telepon.
Bet bapak
boleh minta tolong gak kata pak didi.
Minta tolong
apa pak tanyaku.
Bapak malam
ini gak pulang karna ada kerjaan yang harus di kerjaakan.
Bisa kah kamu
menemani memey di rumsh untuk malam ini bet kata pak didi.
Maksud bapak
aku harus menginap di rumah memey pak. Tanyaku.
Iya bet
bapak mohon karna tidak ada yang menemani memey kalau bukan bapak jadi bapah
mohon kamu bersedia ya bet. Kata pak didi memohon.
Akupun yang
awalnya hendak menolak namun dengan keadaan memey yang seperti ini akupun
mengiyakanya dan meminta ijin pada ibu bapak dirumah dengan menelepon mereka.
Setelah aku
eminta ijin pada orang tuaku ku coba mengorek informasi dari memey namun memey
enggan memberikan jawaban yang memuaskan.
Hany berkata
kata kalau dudung itu terlihat baik dan juga ganteng.
Memang sih
dudung orangnya lumayan ganteng dan juga baik.
Namun bukan
jawaban itulah yang aku inginkan.
Bahkan memey
juga terus berucap kalau memey ingin menikah dan gak mau jauh dari dudung.
Mendengar
ocehan itu aku pum mulai malas mendengarkannya dank u tinggalkan rebahan.
Dan tak
sadar aku pun tertidur di samping memey.
Begitu juga
dengan memey yang kemudian ikut tidur.
Namun saat
aku enak tidur aku terbangun dengan suara suara desahan dari memey.
Ah suara
apaan itu sepertinya suara orang yang mendesah. Pikirku.
Setelah aku
membuka mata terlihat jelas apa yang dilakukan oleh memey.
Sesuatu yang
di luar dugaanku ternyata memey melakukan hal hal di luar nalar
Memey
melkukan sesuatu yang menumbulkan suara desahan dengan kondisi tubuhnya yang
seperti menggeliat liat seperti cacing kepanasan dengan salah satu tanganya di
mesukan kedalam celananya dan menggigit bibir bagian bawahnya.
Astagfirulaah
mey apa yang kamu lakukan mey. Tanyaku menyadarkan.
Namun memey
masih saja melanjutkan aktipitasnya tanpa memperdulikanku. Yang berada disana.
Erangan demi
erangan keluar dari mulutnya sembari masih menggigit bibir bagian bawahnya.
Yang bikin
aku tidak menyangka nya memey hendak membuka pakaiannya satu persatu mulai dari
baju celana bahkan sampai dalamannya
Dengan susah
payah aku memakaikan bajunya kembali namun saat aku memakaikanya memey malah
melepas bagian celananya masih dengan tangan di dalam celananya.
Akupun sudah
kehabisan akal dan aku diamkan saja dan memutuskan keluar kamar memey.
Karna
kejadian itu bukanlah memey yang aku kenal.
Sebelum
subuh aku masuk kembali ke kamar memey dan menutupi tubuh memey yang sudah
tertidur dengan selimut yang ada di sana.
Dan pagi
hari pun tiba pak didi pun datang.
Untungnya
keadaan memey sudah kembali normal. Dan akupun memutuskan pulang kerumahku untuk
beristirahat.
Karna
kejadian semalam aku susah untuk beristirahat di rumah memey.
Dan sore
harinya aku mengajak khollil pacarku untuk bertemu dan menceritakan semuanya
pada khollil.
Dan sore
harinya kita bertemu dengan khollil untuk membahas perihal yang menimpa memey.
Kita bertemu
di tempat biasa dengan membawa bekal kopi kesukaan khollil dan beberapa
cemilan.
Di gubuk
yang biasa kita nongkrong kita membahas perihal kejadian yang menimpa memey.
A semalam
aku menginap di rumahnya memey ucapku.
Beneran bet
kamu menginap di sana. Jawab khollil.
Aku sedikit
memukul bibirnya khollil.
Aduh kenapa
kamu memukul bibirku bet. Ucap khollil.
Bisa gak
jangan panggil bet bet emang aku raket tenis meja apa jawabku sembari cemberut.
Lah kan
namamu beti masa aku panggil iyem. Ejek khollil.
Panggil neng
ke atau ayang ke kita kan sudah pacaran lumayan lama a. ucapku.
Heheheh iya
den yang maaf maaf ya. Jawab khollil.
Nah gitu
dong biar keliatan mesra gitu. Ucapku.
Jadi apa
yang kamu ketahu tentang semalam. Tanya khollil.
Aku tidak
mendapat jawaban yang pasti a tapi aku yakin kalau si memey itu di apa apain
sama si dudung. Jelasku
Soalnya
semalam si memey seperti melakukan masturbasi dengan sesekali mendesah dan
erangan erang sembari menyebut nyebut nama dudung a. jelasku kemnbali.
Sudah jelas
sekarang kalau si dudung sudah melakukan pellet pada si memey. Ucap khollil.
Iya yang
kemarin juga aku Tanya pada si dudung dan si dudung mengakuinya kalau dia sudah
melakukan pellet pada si memey. Ucap khollil.
Serius a si
dudung bilang seperti itu. Tanyaku.
Iya sayang s
dudung sendiri yang bilang. Jawab khollil.
Lalu bagai
mana sekarang a tanyaku.
Aku juga
tidak tahu yang jawab khollil.
Ya semoga
aja epeknya bisa hilang dalam waktu dekat. Jawab khollil.
Dengan
membahas masalah memey yang terkena pellet membuat kepalaku semakin pusing
Dan kami pun
mengalihkan topic dengan membahas tentang hubunganku dengan khollil.
Dan saat
menjelang magrib tiba kita pun pulang dan berpisah.
Kembali pada
khollil.
Semenjak itu
aku tidak melihat dudung dalam waktu yang lama karna kini dudung sudah
mendapatkan pekerjaan tetap di sebuah toko yang menjual sembako.
Dan memey
pun masih dalam pengaruh efek pellet dari dudung dan sepertinya memey sudah
bisa mengendalikannya karna disaat bersama ayahnya memey tidak memperlihatkan
tingkahnya yang tergila gila pada dudung.
Sebenarnya
mereka sering ketemu di rumahnya memey saat malam tiba dan ayahnya pun
mengetahuinya kalau mereka saling suka.
Dan selang
beberapa bulan kini ayahnya memey pun meminta dudung untuk menikahi memey
drngan tanpa syarat.
Itu semua
dilakukan ayahka karna memey merengek meminta di nikahkan dengan dudung dan
juga supaya memey tidak nekat melakukan hal hal yang tidak di inginkan. Dan
juga demi menjaga nama baik keluarga memey
Ditambah
dudung juga kini mendapatkan pekerjaan tetap sebagai karyawan di sebuah toko
sembako. Yang gajih harianya lumayan dan cukup uuntuk makan mereka.
Singkat
cerita acara pernikahan mereka pun di gelar tampak mereka sama sama berbahagia
menbuatku dan beti merasa iri.
Efek apa yang selanjutnya di rasakan olrh memey aku tidak tahu karna sete
lah mereka menikan mereka memutuskan untuk pindah kerumah yang sudah di sediakanoleh ayahnya di suatu kota.
Dan ayahnya
pun sekarang merasa tenang karna menurutnya kebahagiaan anaknya adalah nomer
satu.
Dan kita pun
kehilangan kontak dengan mereka namun disaat aku menikah mereka pun tanpak
hadir dan memberikan selamat dengan wajah yang berbahagia dengan menggendong
seorang bayi.
Sudah bisa
di pastikan mereka sudah bahagia dengan keluarga kecilnya.
Terkadan aku
juga berfikir kalau pellet itu digunakan dengan cara yang benar mungkin akan
membawa efek yang bahagia di akhir ceritanya.
Itu hanya
pikiranku saja semoga aja salah sih. Karna mendapatkan sesuatu yang di inginkan
dengan cara menyimpang akan berakhir dengan bencana.
Maka dari
itu kisah ini aku akhiri sampai disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar