Lil siapa dia lil Tanya deni.
Owh dia lilies den primadona kampung ini anaknya tukang warung itu. Jawabku.
Kenapa den cantik ya Tanya dudung.
Cantik banget dung. Jawab deni.
Kayaknya dia suka sama kamu lil ucap deni.
Akh gak mungkin den dia suka sama aku yang seperti ini. Jawabku.
Aku bisa melihat dari matanya lil kalau dia suka sama kamu jelas deni.
Ya seandainya itu benar tapi sayangnya aku sudah memiliki target yang aku suka den. Jawabku.
Lagi pula aku tidak suka sama dia karna ayahnya itu sangat galak.
Bukan satu atau dua lelaki yang pernah mendekati dia namun tidak berhasil mendapatkanya
Mereka semua menyerah karna ayahnya lilies itu sangat galak dan tdak melihat siapa orang yang mendekatinya pasti kena marah oleh ayahnya. Jelasku
Kalau aku bisa mendapatkan dia dan meluluhkan ayahnya kamu percaya tidak lil dung Tanya deni
Ntah lah den asal jangan menggunakan cara cara licik. Jawabku singkat.
Tenang saja lil aku akan menggunakan cara licik ko.jawab deni.
Aku hanya mengaguk dan menyeruput kopi yang tadi di antarkan oleh lilies
Begitu jga dengan deni dan dudung.
Sudah sudah jangan membahas itu nih kopi nanti keburu jadi agar ucapku.
Gorengannya di makan gak enak nongkrong tidak sambil ngemil.
Amunisi berasap juga ada nih udah aku beliin semua ucapku.
Akhirnya kita bertiga melanjutkan berbincang dan menghibur diri dengan sesekali bernyanyi tembang tarling cirebonan.
Tidak terasa waktu pun berlalu begitu cepat dan kini waktu hampir memasuki waktu magrib.
Dan kita pun meninggalkan tempat nongkrong itu dan mengembalikan beberapa gelas bekas ngopi tadi dan beberapa piring yang tadi di gunakan sebagai wadah gorengan dan cemilan lainnya.
Di sela sela mengembalikan tatapan deni terus tertuju pada lilies.
Sampai akhirnya lilies yang menyadari kalau lilies sedang di perhatikan oleh deni dan kemudian lilies berlalu masuk kedalam rumahnya.
Aku yang menyadari deni memperhatkan lilies akhirnya menarik deni dan mengajaknya pulang
Agar tidak ketahuan oleh pak usin ayahnya lilies.
Kemudian kita meninggalkan warung pak usin
Deni masih menanyakan tentang lilies namun aku tidak menggubrisnya dan melanjutkan perjalanan begtu juga dengan dudung.
Di perjalanan aku berpapasan dengan beti orang yang aku suka.
Eh beti habis dari mana nih tanyaku.
Eh khollil. Habis dari rumahnya memey mengambil titian dari memey. Jawab beti
Emang si memey sudah pulang bet tanyaku.
Belum lil tadi pagi ayahnya memey menelponku katanya memeymenitipkan sesuatu buatku.
Jadi aku ambil saja ke rumahnya jawab beti
Ya sudah hati hati ya di jalannya bet aku duluan ya kataku.
Iya lil kamu juga hati hati ya jawab beti.
Akhirnya aku melanjutkan perjalanan pulang di ikutin oleh deni dan juga dudung.
Dung tadi itu siapa yang berpapasan Tanya deni
Owh itu si beti gadis yang khollil suka jawab dudung.
Ternyata cantik juga ya orang yang di sukai khollil. Ucap deni.
Ya begitu lah den di kampung ini gadisnya cantik cantik.
Namun yang paling canti ya si lilies dia kan di cap primadona kampung ini. Jelas dudung.
Memey juga tidak kalah cantiknya dengan lilies namun memey sedang melanjutkan sekolahnya di luar kota. Kata dudung
Kalau aku dekatin lilies kamu setuju tidak dung Tanya deni.
Kalau aku sih setuju setuju saja den asalkan kamu jangan macam macam. Dengan lilies
Kalau kamumacam macam dengan lilies aku bisa pastikan kamu tidak akan selamat oleh ayahnya terang dudung.
Aku yang mendengar percakapan mereka sedikit tersenyum dan sedikit tenang karna bukan hanya aku saja yang menginginkan kedamaian di kampungini. Dudung pun demikian.
Tenang saja dung aku gak akan macam macam ko dung
Aku akan mendekati lilies dengan cara halus dan baik baik dung ucap deni.
Akhirnya aku terlebih dahulu sampai rumah dan berpisah dengan mereka.
Singkat cerita beberapa hari kemudian deni tidak pernah nongkrong bareng lagi dengan kami.
Ternyata deni diam diam mendekati lilies dan sering nongkrong di warung lilies dan sesekali berbincang dengan ayahnya lilies
Terlihat deni dan ayahnya lilies semakin dekatnamun tidak dengan lilies
Lilies masih saja menjaga jarak dengan deni. Dan apabila deni ke warung nya lilies selalu menghindar dan terkadang lilies selalu pergi kerumahnya beti temanya waktu kecil.
Tak jarang lilies mencurahkan isi hatinya kepada beti yang merasa risik apabila deni datang ke warungnya
Hampir setiap hari deni selalu mendatangi warung lilies namun tidak kunjung juga bertemu dengan lilies.
Ayahnya lilies pun memiliki perasaan yang tidak beres dengan deni yang selalu datang kewarung dan selalu menanyakan lilies. Jadi pak usin selalu menyuruh lilies pergi ke rumah beti agar menghindari deni.
Aku yang sudah lama memperhatikan deni mencoba menghampiri deni yang sedang berada di warung pak usin
Aku dan dudung pun menghampiri deni.
Lagi apa den di sini tanyaku.
Eh lil dung lagi ngopi aja nih. Jawab deni.
Tumben ngopinya di sini biasanya di gubuk tempat kita nongkrong. Tanya dudung.
Iya dung lagi pengen di sini aja dung jawab deni.
Owh gitu ya kirain kenapa gitu soalnya beberapa hari ini kamu tidak bergabung dengan kita di tempat tongkrongan kita den. Ucap dudung.
Aku tidak menjawab atau pun bertanya pada deni.
Semua yang mau aku tanyakan dan yang mau aku jawab sudah di wakilkan oleh dudung.
Eh nak khollil mau ngopi ya sapa pak usin.
Eh iya pak bikin kopi 2 ya pak biasa jawabku.
Siap nak khollil tunggu sebentar ya jata pak usin.
Iya pak siap jawabku dan dudung bebarengan.
Tidak begitu lama kopi pesananku pun sudah siap.
Dan aku pun basa basi pada pak usin.
Lilies kemana pak tumben tidak terlihat. Tanyaku.
Dia lagi main di rumah temannya di desa sebelah lil kasihan kalau dia di rumah terus merasa jenuh. Jadi ya sekali kali bapak ijinin lah itung itung liburan jawab pak usin.
Owh gitu ya pak. Iya lah pak kasihan sekali kali di bebasin lah jangan di penjara terus.
Lilies kan masih muda pak jadi harus menghirup udara segar pak ledekku.
Emangnya bapak polisi apa menjarain anak sendiri. Ucap pak usin semb ari tertawa.
Sedang asik aku mengobrol dengan pak usin deni pun berpamitan pulang setelah membayar kopi yang sudah dia minum.
Kamu mau kemana den tanyaku.
Ibuku sms lil minta di antar ke pasar jawab deni.
Aku duluan ya lil dung pamit deni.
Iya sudah hati hati den. Nanti sore kita nongkrong di tempat biasa den ucapku.
Setelah deni pergi pak usin pun membisikan sesuatu padaku.
Maaf lil bapak tadi berbohong. Lilies bapak suruh main kerumah beti agar tidak bertemu dengan si deni itu.
Bapak tidak suka dengan dia lil bisik pak usin.
Aku pun mengangguk dan menjawab.
Aku juga paham ko pak gak perlu minta maaf. Beti juga sudah sms aku pak kalau lilies sedang ada di rumahnya.
Dan aku juga merasa lega kalau lilies berada di rumah beti. Ucapku.
Owh ya bagai mana hubunganmu dengan beti apa sudah kamu tembak Tanya pak usin
Belum pak aku belum siap dan aku juga masih seperti ini belum dapat kerjaan yang tetap mungkin nanti lah pak. Jawabku.
Kalau aku nembak lilies bagai mana pak ucapku becanda.
Kalau bapak sih gak keberatan lil asal kamu bisa bahagiain lilies dan lilies nya mau sama kamu ucap pak usin sambil tertawa.
Hahaha becanda pak lilies harus mendapatkan pendamping yang lebih baik dari aku pak. Yang bisa membahagiakan lilies lahir dan batin. Ucapku.
Iya lil semoga saja ya kata pak usin.
Iya pak asalkan bapak jangan galak galak sama yang mendekati lilies hehehe ledekku.
Asem emang bapak kelihatan galak ya lil Tanya pak usin.
Kalau meniurut aku sih gak pak tapi gak tahu kalau menurut dudung. Jawabku.
Dung bapak galak gak dung Tanya pak usin
Galak banget pak jawab dudung sambil tertawa.
Asem kamu dung segini bapak baiknya.
Iya pak baik tapi suka marahin orang yang mendekati lilies. Jawab dudung.
Itu namanya sayang anak dung. Kata pak usin.
Iya iya pak jadi ini semua berapa pak Tanya dudung.
12000 dung sama punyanya khollil emanga kamu yang mau bayar Tanya pak usin
Tuh yang punya duitnya pak dudung menunjukpadaku
Kampret kirain mau bayar nanyain totalnya berapa tuh. Ucapku
Pak usin tersenyum dan tertawa melihat kita yang tunjuk menunjuk untuk membayar kopi
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar