• kemat jaran goyang part 1


     

     

    Waktu itu di tahun 1999 teman aku yang bernama nita baru pulang dari luar negeri menjadi tkw di salah satu Negara di asia.

    Di suatu desa di kab sb.

    Nita boleh di bilang gadis yang sangat cantik di desa ph tidak sedikit para pemuda yang berlomba lomba untuk mendapatkan hatinya.

    Namun nita tidak ingin menjalani hubungan dengan siapapun karna menurut nita belum waktunya untuk menjalin hubungan yang serius, apalagi untuk sekedar main main.

    1 minggu setelah kedatangan  nita dari luar negeri.

    Nita pun merasa bosan berada di rumah dan mencoba untuk keluar mencari angin segar.

    Karna kawasan desa ph masih terbilang asri jadi udara di sekitar situ masih terasa sejuk dan juga segar.

    Berjalan lah nita untuk sekedar mengenang masa masa dulu saat masih di kampung.

    Nita pun jalan jalan dengan menggunakan pakaian yang serasi dengan tubuh dan wajahnya yang cantik.

    Tak sedikit para pemuda yang melirik dan menggodanya.

    Wit wit cewek sendirian aja nih sapa salah satu pemuda yang bernama nana.

    Namun nita tak menghiraukan godaan godaan dari pemuda disana

    Sombong banget sih nit mentang mentang sudah senang, sambung yang bernama wili.

    Lagi lagi nita tak menggubris. Perkataan mereka.

    Nita pun melanjutkan perjalananya dan sedikit melenggokan badanya seperti seorang model.

    Lalu kemudian nita menghampiri salahsatu rumah teman nya yang bernama wina.

    Assalamuallaikum ucap nita di depan rumah wina.

    Waallaikum salam jawab surwi ibunya wina.

    Winanya ada mih Tanya nita.

    Ada wina lagi di dapur, maaf neng ini siapa ya. Tanya bu surwi.

    Aku nita mih, masa lupa dulu kan sering main sama wina terang nita pada bu surwi.

    Ya ampun nita, kamu nita anaknya pa sukri kan Tanya bu surwi.

    Iya mih jawab nita.

    Maaf ya nit mih sampai gak kenal kamu, soalnya sekarang beda banget lebih cantik ucap bu surwi.

    Nita pun malu malu dan tersenyum.

    Kamu datang kapan nit. Tanya bu surwi.

    Seminggu yang lalu mih. Ini juga baru keluar rumah karna di rumah terus terasa jenuh. Jawab nita.

    Ya udah masuk yu wina lagi masak di dapur. Ke dapur aja nita gak usah sungkan. Kata bu surwi.

     

    Di tempat lain nana, wili masih nongkrong di tempat dimana mereka bertemu dengan nita tadi.

    Eh si nita ambah cantik aja ya setelah pulang dari luar kata wili.

    Dari dulu si nita kan udah cantik jawab nana.

    Tapi nita yang sekarang tambah cantik na gak kaya dulu. Jawab wili.

    Ya namanya juga baru pulang dari luar negeri bisa cari uang sendiri, apa apa tinggal beli sendiri. Jawab nana lagi.

    Kira kira kalau ku pacarin nita mau gak ya. Ucap wili.

    Aku gak tau wil tapi kalau aku sih gak mau terlalu berharap. Takut sama abah sukri.

    Abah sukri kan orang nya galak, lagian andaikan nita mau juga kan belum tentu abah sukri setuju kata nana.

    Iya juga sih ya tapi apa salahnya kalau kita coba na. jawab wili.

    Ya terserah kamu aja wil gimana baiknya.tapi coba aja kamu deketin dulu si nita kata nana.

    Ok na nanti kalau ketemu lagi mau aku coba deketin dan basa basi.

     

    Lalu nita dan wina pun berbincang bincang di ruman wina, mereka kangen kangenan karna mereka sudah berpisah 3 tahun lamanya.

    Pertemanan mereka tak hilang begitu saja walau harus berpisah bertahun tahun.

    Lalu nita pun mengajak wina untuk main ke tempat yang biasa mereka habiskan waktu mereka bersama dulu.

    Dimana tempatnya sejuk asri dan enak untuk menenangkan diri. Dan merekapun bercanda gurau di tempat itu sampai waktu pun sudah hampir sore dan kemudian mereka pun memutuskan pulang.

    Namun saat perjalanan pulang nita dan wina bertemu dengan nana dan wili.

    Hai nit dai win sapa mereka berdua. Habis darimana nih. Sambung wili.

    Nita nggan menjawab namun wina yang bembalas pertanyaan mereka.

    Eh abis main di sana jawab wina.

    Trus sekarang mau pada kemana. Janya wili lagi.

    Mau pulang lah mau kemana lagi ini kan sudah sore. Jawab nita dengan sinis.

    Lalu wina pun menjawab dengan sedikit lembut. Kita mau pulang wil sebentar lagi magrib jawab wina dengan lembut.

    Aku antar kamu pulang ya nit kata wili.

    Lagi lagi nita menjawab dengan sinis.

    Gak usah terima kasih aku gakmau merepotkan orang lain. Jawab nita

    Sebenarnya dalam hati wili merasa dongkol karna niat baiknya tak dianggap.

    Namun karna rasa ingin menaklukan hati nita apapun perkataan nita tak pernah wili hiraukan.

    Mungkin dalam pikiran wili ini adalah ujian untuk wili. Kalau sekerang bisa di taklukan pasti nanti juag gak susah untuk menjalin cintanya. Pikirnya wili

    Untuk menghindari keributan nana pun membujuk wili untuk mengalah

    Dan kemudian berlalu meninggalkan nita dan wina.

    Maka nita dan wina pun melanjutkan perjalanan untuk pulang.

    Seharusnya kamu gak boleh gitu nit kata wina.

    Abis mereka nyebelin win dari tadi gangguin aku terus. Jawab nita

    Bukannya gitu nit wili itu orang nya nekad, apapun akan dia lakukan demi tujuannya. Kata wina.

    Bodo amatlah win aku gak perduli. Lagian aku juga masih belum pengen berhubungan dengan laki laki mana pun jawab nita

    Ya setidaknya kamu gak boleh gitu nit. Kata wina

    Udahlah jangan bahas mereka win kita pulang saja. Ajak nita.

    Lalu mereka pun melanjutkan pulang. Dan nita pun pulang ke rumahnya sendirian.

    Tak banyak pemuda di sana yang menggoda dan merayu nita.

    Namun nita tetap pada pendiriannya gak akan menghiraukan perkataan godaan dan rayuan pemuda pemuda di desa ph.

    Nita pun masih terus berjalan melewati para pemuda disana dan berharap cepat sampai rumah.

    Singkat cerita setiap hari wili pun menghampiri rumah nita berharap bisa bertemu dan ngobrol dengan nita. Namun apa yang wili harapkan tidak sesuai dengan apa yang wili harapkan.

    Setiap kali wili datang ke rumah nita tak sekalipun nita menemuinya.

    Hanya ibunya nita yang selalu menghampiri wili dan berbicara dan beralasan kalau nita sedang tidak ada di rumah.

    Nita sedang pergi dengan abah ke kota untuk mengurus surat surat kependudukan. Kata ibunya nita.

    Lalu dengan agak sedikit kecewa wili pun berlalu dari rumahnya nita dan pergi kerumah nana.

    Pada saat itu nana sedang membantu ayahnya membuat sebuah kandang buat peternakan ayam ayahnya.

    Tak banyak basa basi wili pun langsung duduk di emper rumahnya nana dan terlihat melamun.

    Kamu kenapa wil. Tanya nana.

    Lagi kesel aja na beberapa hari aku samperin ke rumah nita nita selalu gak ada di rumah. Jawab wili.

    Tahu dari mana kalau nita gak ada di rumah Tanya nana.

    Tadi ibunya bilang kalau nita lagi di kota buat ngurus ngurus surat kependudukan. Jawab wili.

    Yakin gak kalau nita lagi di kota Tanya nana kembali.

    Dibilang gak yakin ibunya sendiri yang bilang. Lagian motornya juga gak ada na jawab wili.

    Ya udah daripada mikirin si nita mending nopi aja dulu. Lumayan biar sedikit tenang ucap nana.

    Kalau mau ngopi bikin aja ya aku tanggung beresin kerjaanku dulu.

    Iya udah sana beresin dulu sana biar nanti sore bisa main. Eh na sore temenin aku yak e rumahnya nita, barangkali dia udah pulang. Pinta wili.

    Iya nanti aku temanin wil. Aku lanjut dulu ya. Kata nana

    Lalu nana pun melanjutkan pekerjaanya membuat kandang buat ayam ayamnya.

    Dengan teliti nana membantu ayahnya membuat kandang namun wili hanya terduduk melamun di emperan rumah nana. Kopi yang tadinya panas pun kini berubah menjadi dingin namun tak se seruput pun wili meminumnya.

    Mungkin saat ini wili sudah tergila gila sama nita seakan akan wili kehilangan semangat hidupnya.

    Sesekali ayahnya nana melirik wili dan sedikit merasa iba terhadap wili.

    Ada sedikit niatan untuk membantu wili namun niatan itu di tepisnya.

    Kemudian nana pun sudah menyelesaikan pekerjaannya dan kemudian menenmani wili untuk pergi kerumah nita.

    Dan sesampainya disana benar saja nita pun sudah pulang.

    Dengan bertemunya dengan nita wili pun seakan semangatnya tumbuh lagi.

    Dengan sopannya wili mengucapkan salam namun tak ada satupun yang menjawab salamnya.

    Permisi bah mau ketemu dengan nita. Ucap wili.

    Bukannya mendapat jawaban yang mengenakan wili malah dapat jawaban yang menyakitkan.

    Mau apa kamu menemui anakku jawab abak sukri sedikit membentak.

    Sontak wili seketika gemeteran.

    Anu bah mau ketemu nita aja mau ngobrol sama nita jawab wili agak gugup.

    Iya maksudnya mau ngajak ngobrol apa. Tanya abah sukri seperti tadi.

    Anu bah aku suka sama nita dan aku mau pacaran sama nita. Kata wili yang tanpa basa basi.

    Nana hanya menggelengken kepala.

    Gila tuh anak berani banget bilang gitu tanpa basa basi lagi, langsung ke bapaknya lagi. Salut deh sama anak satu ini kata nana dalam hati.

    Apa mau macarin si nita. Apa kamu gak ngaca atau gak punya kaca di rumah.

    Kamu itu anak desa dekil pengangguran lagi apa yang akan kamu berikan pada anak abah.

    Jangan kan pengangguran seperti kamu orang yang sudah mapan pun abah pilih pilih dulu apabila ada yang mau macarin anak abah. Bentaknya pada wili.

    Wili merasa down dan lemas kala merasa kata kata itu yang keluar dari mulut abah sukri.

    Hati wili terasa tersayat akan uacapan abah sukri.

    Mendengar di luar rame rame nita dan ibunya pun keluar.

    Melihat abah sukri memaki maki wili bukanya melerai nita malah ikut memaki maki wili dengan kata kata kasar.

    Bertambah hancurlah hati wili kala mendengar kata kata dari nita.

    Sebenarnya ibunya bisa melerai namun beliau takut akan suaminya yang sedang emosi.

    Sesekali ibunya member isyarat pada wili dan nana, isyarat meminta maaf dan menyuruh mereka pergi.

    Enak saja pemuda semacam itu mau memacari anak abah. Mending kalau ganteng, kaya dan pekerja keras. Ini mah udah jelek pemalas dan pengangguran lagi. Gerutu abah sukri.

    Iya bah nita juga gak suka sama dia lagian nita juga sangat kesal sama dia dia selalu menggoda dan mengganggu nita kalau nita lagi keluar rumah.

    Lagi pula nita belum pengen berhubungan dengan siapapun. Adapun saatnya nita harus berhubungan pastinya bukan dengan pemuda di desa ph.

    Karna pemuda di desa ph semuanya gak jelas. Pekerjaannya pun gak ada, yang ada hanya nongkrong nongkrong saja. Sambung nita.

    Perkataan abah sukri dan nita pun terdengar oleh wili dan juga nana.

    Hati wili makin merasa sakit begitu juga dengan nana, kala ucapan pemuda desa ph gak jelas dan gak ada masa depannya.

    Namun apa yang harus di perbuat nana selain menasehati wili supaya melupakan nita,

    Apalagi dengan ucapan ucapan nita dan bapaknya yang bisa membuat wili depresi.

    Kemudian nana pun membawa wili kerumahnya dan menyarankan untuk menginap di rumah nana. Karna nana takut kalau wili nekat bunuh diri karna stress.

    Dan wili pun menyetujui.

    Begitu wili sampai di rumah nana yang dilakukan wili hanya melamun dan meratapi semua ucapan nita dan bapaknya.

    Sesekali airmatanya menetes membasahi pipi karna teringat akan perkataan wanita yang di cintainya.

    Kemudian ayahnya nana pun mendekati wili dan menanyakan keadaannya wili.

    Kamu kenapa wil.? Ada apa denganmu? Dan kenapa kamu seperti itu. Tanya abah duloh

    Wilu pun enggan menjelaskan semuanya pada ayahnya nana yang biasa di panggil abah duloh

    Disini nana lah yang menceritakan semuanya pada abah duloh.

    Setelah panjang lebar nana menceritakan apa yang dialami wili pada ayahnya kemudian abah duloh menghibur wili dengan sedikit lelucon berharap wili bisa sejenak melupakan kejadian tadi dan abah duloh pun kemudian bercerita tentang abah sukri.

    Jadi gini wil sebenarnya sukri itu dulu nya orang baik sama seperti abah, memang sukri kalau berkata sedikit membentak karna dari dulu juga seperti itu.

    Mungkin bagi kamu yang belum mengetahui sipatnya akan merasa sakit hati namun bagi mereka yang sudah biasa bergaul dengannya ya anggap aja radio rusak dan gak di masukin ke dalam hati.

    Jadi menurut abah sudahlah jangan terlalu di pikirin perkataan mereka. Abah yakin ko kalau kamu bisa melewati semua ini dan berujung bahagia dengan syarat kamu harus kuat sabar.

    Kalau kamu gak kuat sabar ya kamu pasti kandas wil. Bahkan kamu juga bisa depresi.

    Ya udah jangan dipikirin kita makan dulu yuk ucap abah duloh seraya mengajak wili makan.

    Namun wili masih tetap saja melamun meratapi kejadian tadi.

    Abah duloh pun merasakan tak tega melihat keadaan wili yang seperti ini. Apalagi wili hanya tinggal bersama neneknya saja. Apa yang akan terjadi kalau wili sampai nekat.

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Arsip Blog

Mengenai Saya

Foto saya
selamat datang di blog sederhana yang menceritakan tentang cerita cerita misteri

pelet air mani part 5

Setelah aku mempelajari tulisan yang ada pada slembaran kertas itu. Di hari selanjutnya kini aku pun mulai melaksanakan ritualnya di tep...