Selasa, 04 Oktober 2022

selamat dari tumbal part 2



Yuda sahabat maman yang dulu di tinggalkan oleh maman demi tomi.

Kini sudah menjadi pribadi yang lebih baik walau dalam kurun waktu yang sangat singkat yaitu dalam kurun waktu 5 bulan saja.

Karna kegigihan dank e uletannya dalam mempelajari agama dan di tambah ayah dari yuda itu adalah ahli spiritual yang boleh bililang terkenal di luar kampungnya.

Namun di kampungya pak imin tidak menonjolkan kebisaanya dalam ilmu spiritualnya dan terlihat kalem seperti tak ingin menyombongkan kelebihanya.

Yuda pun demikian kini yuda tidak lah se brutal dulu. Kini yuda berpenmpilan layaknya santri di pondok pesantren.

Namun tetap saja yuda masih tak se sakti ayahnya.

Saat itu yuda kebetulan pulang ke kampung nya karna ada keperluan yang harus di selesaikan oleh yuda di kampungnya.

Sesampainya di rumah yuda pun mendengar kabar kalau ibunya maman sakit dan yuda pun berinisiatip untuk menjenguk ibunya maman besok siang.

Karna yuda baru saja datang jadi yuda ingin beristirahat sejenak dan berbincang dengan sang ayah.

Yud kamu sudah tahu kan kalau ibunya maman sedang sakit. Tanya pak imin.

Iya pak yuda sudah dengar kok. Jawab yuda.

Kamu tidak ingin menjenguk ibunya maman. Tanya pak imin.

Rencananya sih besok yuda mau ke rumah maman pak jawab yuda.

Bapak pesan sama kamu yud. Kalau kerumah maman kamu harus hati hati ya. Soalnya bapak mempunyai pirasat yang tidak enak di rumahnya maman. Jelas pak imin.

Maksudnya gimana pak Tanya yuda.

Nanti juga kamu tahu sendiri kalau kamu sudah sampai sana. Jawab pak imin.

Owh iya yud pelajaran apa saja yang sudah kamu pelajari. Tanya pak imin.

Belum banyak sih pak baru dasar dasarnya saja. Tapi ada beberapa yang sudah yuda pelajari dan berhasil mempelajarinya. Jawab yuda.

Contohny apa yud. Tanya pak imin.

Ya seperti doa doa keselamatan dan juga doa doa penyembuhan. Dan juga doa agar bisa melihat mahluk mahluk yang tak bisa di lihat oleh mata telanjang. Jawab yuda.

Bodoh kamu yud, kalau ilmu itu yang kamu cari untuk apa bapak menyuruhmu mesantren. Bapak juga bisa mengajarkanmu ilmu itu.

Maksud bapak menyuruh kamu mesantren adalah belajar memperbaiki tingkah lakumu dan lebih mendekatkan dirimu pada gusti allah.

Dan juga bapak berharap kamu bisa mengusai dan menghapal semua ayat ayat suci alquran dan kitab kitab lainnya. Kenapa kamu malah mempelajari ilmu itu terlebih dahulu. Kenapa tidak belajar menghapal alquran dan juga artnya dan kitab kitab lainya juga. Ucap pak imin

Yuda juga belajar semua itu. Namun kini yang terpenting yuda ingin melindungi teman teman yuda dari gangguan ilmu hitam dulu pak.

Walau pun demikina yuda juga tidak melupakan belajar menghapal dan mengartikan alquran dan kitab kitab lainya Karna semua ilmu dan amalan semuanya ada dalam alquran dan kitab kitab yang lain pak. Jawab yuda.

Bagus lah kalau begitu. Ya sudah nanti malam bapak akan mengajarkan sesuatu untukmu agar kamu bisa bertahan dalam melawan mahluk mahluk hitam itu. Ujarpak imin.

Baik pak. Ya sudah yuda istirahat dulu ya pak. Ucap yuda.

Yuda pun kemudian masuk kedalam kamar dan beristirahat. Tak luma mengerjakan kewajibanya sebagai santri.

Lalu malam hari pun tiba setelah selesai melaksanakan kewajiban ibadahnya pak imin mengajak yuda untuk masuk ke sebuah kamar yang sangat gelap.

Kita akan belajar di kamar ini yud. Kata pak imin.

Yuda yang sudah paham tak banyak membantah perkataan ayahnya.

Ya sudah sekarang kamu duduk bersila dan berkonsentrasi dengan zikir yang bapak berikan.

Yuda pun mengangguk pahan dan berzikir dengan dzikir yang pak imin berikan. Lalu kemudian pak imin duduk di depan yuda sambil bersila.

Kini yuda merasakan aura yang sangat putih dan tenang. Dan yuda juga merasakan ada energy yang masuk kedalam tubuh yuda yang ternyata pak imin memberikan energy itu ke tubuh yuda.

Walau yuda masih berkonsentrasi dan berdzikir namun yuda masih bisa merasakan energy yang masuk pada tubuh yuda dan bisa merasakan segala aura dan bisa membedakan aura aura itu

Selama satu jam yuda dan ayahnya berdzikir bersama dan mentransper energy kepada yuda. Kini pak imin menyuruh yuda untuk mengakhiri nya dan mengajak yuda keluar kamar itu dan kini mereka berada di ruang tivi.

Sekarang apa yang kamu rasakan yud. Tanya pak imin.

Badanku terasa enteng pak. Jawab yuda.

Tugasmu masih belum selesai yud nanti malam sebelum kamu sholat subuh kamu tahajud dulu dan berdzikir dengan rapalan yang tadi bapk kasih sampai subuh tiba.

Insya allah dengan ijin allah kamu akan terlindung dari segala gangguan ilmu hitan.

Iya pak yda mengerti. Ya sudah yuda masuk kamar dulu ya pak mau belajar kitab ini dulu. Pamit yuda.

Pak imin pun mengangguk

Singkat cerita yuda sudah melakukan apa yang di perintahkan pak imin dan pagi harinya yuda pun berjalan kerumah maman. Dari kejauhan yuda merasakan aura negative di depannya. Maka yuda berinisiatip untuk membuka mata kasatnya.

Dan betapa terkejutnya yuda begitu melihat nya sosok bertubuh besar dan bertaring beserta pengikutnya sudah berada tepat di depan pintu rumah maman.

 Mahluk itu tidak berani masuk kedalam rumah itu karna rumah maman dipenuhi dengan warga yang bergantian mengaji di rumah maman.

Yuda masih belum menghampiri rumah itu yuda masih memperhatikan rumah maman dan berharap ibunya maman tidak ada yang membawa keluar atau hendak di bawa ke dokter atau rumah sakit.

Di sela sela yuda memperhatikan rumah maman yuda melihat tomi dengan ayahnya sedang memperhatikan rumah itu dan berusaha melarang tomi untuk masuk ke area rumah maman.

Bisa di pastikan tomi tidak mengetahui apa yang di lakukan ayahnya.

Dan tomi juga tidak mengetahui kalau ayahnya bersekutu dengan setan demi kekayaanya.

Melihat tomi berusaha masuk kedalam rumah maman yuda pun bergegas menghampiri tomi dan melarang tomi untuk mendekati rumah maman.

Kini tomi pun tidak bisa berbuat apa apa karna orang yang menghadangnya adalah orang yang dulu di jauhkan oleh nya. Dari maman.

Lalu yuda langsung menerobos pintu rumah maman dan langsung memeluk maman.

Yang sabar ya man kata yuda.

Ka ka kamu yuda. tanya maman

Iya man ini aku yuda jawab yuda.

Man terpaksa aku harus bilang ini sekarang.

Ibu mu bukan sakit bisa man ibumu sakit karna akan ada yang menumbalkan ibumu, kata yuda.

Karna waktu aku di jalan depan rumah mu ada banyak mahluk berpostur tinggi besar menungguk di depan pintu rumahmu.

Dia tidak bisa masuk karna di dalam rumah ini banyak yang mengaji .

Dan kamu harus ingat man jangan sampai ibumu di bawa keluar rumah.

Karna satu centi saja bagian tubuh ibumu keluar dari pintu maka ibumu tidak bisa dislamatkan. Ucap yuda.

Jadi kami harus bagai mana yud. Tanya maman.

Perbanyaklah membaca doa. Dan teruskanlah mengaji.

Aku akan minta bantuan guruku untuk menyelamatkan ibumu karna ibumu belum sepenuhnya di kuasai oleh mahluk mahluk itu.

Sebelum yuda pergi yuda duduk bersila dan membentegi rumah maman dengan ilmu yang yuda pelajari di pondok pesantren.

Dan satu lagi apabila ada yang menyuruh mengeluarkan ibumu dari rumah jangan kamu dengarkan karna itu hanya pancingan dari orang yang akan menjadikan wadal ibumu.

Lalu yuda pun pamit pergi untuk meminta bantuan ayahnya.

Tak berselang lama gurunya yuda datang kerumah yuda dan kini mereka bertiga bersama sama kerumah maman.

Namun di depan rumah maman sudah penuh dengan mahluk mahluk yang menunggu ibu sari keluar.

Dan mereka pun tak banyak berfikir lalu mereka langsung masuk kedalam rumah maman.

Setelah mereka masuk kedalam rumah maman terlihat lemas karna sedari tadi di tinggal yuda maman hanya menangis menyesali perbuatannya yang dulu pernah maman perbuat terhadap ibunya.

Setelah melihat yuda datang maman pun terlihat sedikit tenang.

Kamu gak kenapa kenapa man. Tanya yuda.

Aku gak apa apa yud, hanya saja semenjak kamu pergi banyak suara ledakan atau benturan di rumah ini. Jawab maman.

Itu usaha dari mereka untuk membobol dinding yang sudah ku buat. Namun mereka belum berhasil menembusnya. Karna di dalam rumah mu masih ada orang yang melantunkan ayat ayat alquran.

Sekarang kamu tenang aja man dan terus berdoa. Aku guruku sama bapaku akan berusaha mengusir mahluk mahluk itu. Ucap yuda.

Aku mohonbantuanya ya yud supaya ibuku bisa sembuh. Ucap maman.

Insya allah man dengan ijin allah kami akan menyelamatkan ibumu.

Tapi aku mohon kamu dan yang lain terus berdoa dan jaga tubuh kami man. Ucap yuda

Lalu mereka ber tiga duduk bersila dan membacakan ajian ajian

Setelah selesai membacakan ajian itu. Sukma mereka bertiga keluar dari tubuhnya masing masing.

Kita berbencar ke sekeliling rumah ini untuk mengusir mereka kata gurunya yuda.

Kamu yuda ke belakang rumah,

Dan kamu pak imin samping kiri dan saya akan menangani bagian depan dan juga sisi kanan. Ucap gurunya yuda yang bernama ki abas.

Baik pak jawab mereka berdua.

Pertempuran pun tak terhindari mereka bertiga berperang melawan mahluk mahluk suruhan dari ayahnya tomi.

Namun mereka bertiga tidak segampang itu untuk mengalahkan mahluk itu karna dari jumlah aja mereka sudah kalah jumlah. Walau pun baru melawan keroco keroconya.

Namun mereka tidak menyerah begitu saja, pak imin memanggil sahabat gaibnya dari sebuah kerajaan gaib di suatu tempat,

Ki abas juga memanggil sahabat sahabatnya untuk membantunya.

Kini peperangan berlanjut. Walau raga mereka terlihat gemetar, dengan keringat bercucuran sekujur tubuhnya.

Maman yang hendak menyadarkan yuda pun dilarang oleh tetangganya.

Kamu jangan ganggu konsentrasi mereka man. Biarkan mereka berkonsentrasi. Kita bantu doa aja dari sini.

Maman pun mengangguk setuju dan kembali membacakan doa doa untuk keselamatan mereka.

Dialam virtual yuda pak imin dan juga ki abas dan kawan kawanya sudah berhasil menyingkir kan keroco keroconya kini mereka bertiga berhadapan dengan pemimpinnya yaitu mahluk bertubuh besar dan juga bertaring panjang yang sedari tadi memperhatikan perkelahian keroco keroconya.

Kenapa kalian ikut campur dalam urusanku. Tanya mahluk besar itu.

Setiap yang menyangkut keselamatan warga sini aku gak akan tinggal diam. Jawab yuda.

Apa sebenarnya tujuanmu memburu ibu sari Tanya yuda.

Aku hanya mengambil upahku dalam membantu mewujudkan tujuan seseorang.

Ki abas yang tadinya terdiam kini menyuruh pak imin untuk terjaga dan mengobati ibu sari.

Pak imin kamu kembali ke ragamu dan obati ibu itu. Biar mahluk ini aku dan yuda yang akan menghadapinya. Ucap ki abas.

Pak imin pun mengangguk dan kembalike dalam tubuhnya dan kini pak imin berusaha mengobati bu sari dengan bahan seadanya dan juga rapalan rapalan yang pak imin pelajari.

Yuda kamu pokuskan pikiranmu untuk menyerang mahluk itu dan aki akan membantumu.

Ki abas pun berdoan dan berdzikir dengan senjata andalanya yaitu sebuah tasbih.

Selama ki abas berdzikir dari tasbih itu keluar seberkas cahaya yang sanyat menyilaukan bagi mahluk itu, dan kini yuda pun bisa leluasa untuk menyerang nya dengan sebuah senjata berbentuk sorban yang bisa berubah menjadi tongkat. Dengan tenangnya yuda pun memukulkan sorban itu ke sekujur tubuh mahluk itu. Dan mahluk itu pun kini terdorong mundur dan menyerah kepada yuda dan ki abas.

Sudah cukup aku tidak sanggup melawan kalian aku menyerah. Tucap mahluk itu.

Baiklah tapi aku minta kamu pergi dari tempat ini dan jangan berani datang lagi ke tempat ini. Karna kalau kamu berani berbuat onar lagi di sini aku akan menghancurkan istanamu ucap yuda yang emosi.

Namun di luar dugaan kiabas melemparkan tasbihnya kea rah mahluk itu dan yang anehnya tasbih itu bisa membesar dan membelit tubuh mahluk itu sampai mahluk itu kemudian lenyap menjadi debu.

Namun sebelum mahluk itu lenyap ada kata kata yang mahluk itu sampaikan

Mungkin aku kalah tapi saudara saudaru tidak akan tinggal diam. Orang yang menyuruhku pasti akan mendapatkan balasan dari saudara saudaraku.

Lalu mahluk itu lenyap.

Alhamdulillah semua sudah selesai ucap ki abas.

Tapi ki bagai mana dengan orang yang menyuruhnya dan siapa yang melakukan persekutuan dengan mahluk itu.

Suatu saat warga sini pasti akan tahu dan akan mendapat pengakuan dari salah satu keluarganya.

Tugaskita sekarang menetralisir ibu itu jawab ki abas.

Baik ki. Jawab yuda.

Kamu kmbali terlib dahulu dan akiakan menjemput sebagian sukma ibu itu.

Lalu ki abas pun melesat ke sebuah tempat dan menganbil sebagian sukma ibu sari dan membawanya ke raganya.

Setelah mereka kembali ke dalam tubuhnya ibu sari pun terlihat memuntahkan darah dan kemudian terbangun dan memeluk maman. Meski kondisi tubuhnya masih sangat lemah.

Semua yang ada di rumah maman pun mengucap syukur kepada allah. Alhamdulillah.

Lalu ibu sari di beri air yang sudah di beri doa oleh ki abas.

Minum dulu bu semuanya sudah selesai. Saya pesan sama ibu perbanyaklah beribadah dan perbanyaklah berdoa agar mendapatkan perlindungan dari gusti allah swt.

Terimakasih ya ki sudah membantu saya. Ucap ibu sari.

Iya sama sama bu. Jawab ke 3 orang itu.

Kalau boleh tahu kalian ini siapa dan kenapa menolong saya. Tanya ibu sari.

Saya yuda bu temanya maman dan ibu bapak saya dan yang ini ki abas guru saya. Jawab yuda.

Terimakasih ya nak yuda sudah membantu kami. dan maafin ibu ya kalau dulu ibu ada kata kata yang membuat nak yuda sakit. Kata ibu sari sembari meneteskan air mata.

Iya bu gak apa apa bu itu semua masih dalam kindisi wajar bu. Orang tua mana yang tidak ingin membimbing anaknya untuk berbuat baik. Sedangkan saya kan dulu orang yang brutal. Lagian saya juga gak menaruh dendam ko. Tapi yang mau saya tanykan kenapa ibu bisa seperti ini.

Jadi gini nak yuda beberapa hari kemarin ibu menemukan bungkusan makanan di kursi depan ibu kira itu bungkusan yang di bawa maman dari rumah bapak surip. Tapi ternyata maman tidak merasa membawanya.

Lalu sore harinya ibu makan makanan itu dan beberapa jam kemudian ibu langsung seperti ini.

Lalu menurut ibu siapa yang sudah melakukan ini semua. Tanya yuda.

Ibu sih tidak tahu juga yang jelas ibu pernah memarahi tomi, apa mungkin keluarganya tomi yang melakukannya kata ibu sari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar