Yuda sahabat
maman yang dulu di tinggalkan oleh maman demi tomi.
Kini sudah
menjadi pribadi yang lebih baik walau dalam kurun waktu yang sangat singkat
yaitu dalam kurun waktu 5 bulan saja.
Karna
kegigihan dank e uletannya dalam mempelajari agama dan di tambah ayah dari yuda
itu adalah ahli spiritual yang boleh bililang terkenal di luar kampungnya.
Namun di
kampungya pak imin tidak menonjolkan kebisaanya dalam ilmu spiritualnya dan
terlihat kalem seperti tak ingin menyombongkan kelebihanya.
Yuda pun
demikian kini yuda tidak lah se brutal dulu. Kini yuda berpenmpilan layaknya
santri di pondok pesantren.
Namun tetap
saja yuda masih tak se sakti ayahnya.
Saat itu
yuda kebetulan pulang ke kampung nya karna ada keperluan yang harus di
selesaikan oleh yuda di kampungnya.
Sesampainya
di rumah yuda pun mendengar kabar kalau ibunya maman sakit dan yuda pun
berinisiatip untuk menjenguk ibunya maman besok siang.
Karna yuda
baru saja datang jadi yuda ingin beristirahat sejenak dan berbincang dengan
sang ayah.
Yud kamu sudah
tahu kan kalau ibunya maman sedang sakit. Tanya pak imin.
Iya pak yuda
sudah dengar kok. Jawab yuda.
Kamu tidak
ingin menjenguk ibunya maman. Tanya pak imin.
Rencananya
sih besok yuda mau ke rumah maman pak jawab yuda.
Bapak pesan
sama kamu yud. Kalau kerumah maman kamu harus hati hati ya. Soalnya bapak
mempunyai pirasat yang tidak enak di rumahnya maman. Jelas pak imin.
Maksudnya
gimana pak Tanya yuda.
Nanti juga
kamu tahu sendiri kalau kamu sudah sampai sana. Jawab pak imin.
Owh iya yud
pelajaran apa saja yang sudah kamu pelajari. Tanya pak imin.
Belum banyak
sih pak baru dasar dasarnya saja. Tapi ada beberapa yang sudah yuda pelajari
dan berhasil mempelajarinya. Jawab yuda.
Contohny apa
yud. Tanya pak imin.
Ya seperti
doa doa keselamatan dan juga doa doa penyembuhan. Dan juga doa agar bisa
melihat mahluk mahluk yang tak bisa di lihat oleh mata telanjang. Jawab yuda.
Bodoh kamu
yud, kalau ilmu itu yang kamu cari untuk apa bapak menyuruhmu mesantren. Bapak
juga bisa mengajarkanmu ilmu itu.
Maksud bapak
menyuruh kamu mesantren adalah belajar memperbaiki tingkah lakumu dan lebih
mendekatkan dirimu pada gusti allah.
Dan juga
bapak berharap kamu bisa mengusai dan menghapal semua ayat ayat suci alquran
dan kitab kitab lainnya. Kenapa kamu malah mempelajari ilmu itu terlebih
dahulu. Kenapa tidak belajar menghapal alquran dan juga artnya dan kitab kitab
lainya juga. Ucap pak imin
Yuda juga
belajar semua itu. Namun kini yang terpenting yuda ingin melindungi teman teman
yuda dari gangguan ilmu hitam dulu pak.
Walau pun
demikina yuda juga tidak melupakan belajar menghapal dan mengartikan alquran
dan kitab kitab lainya Karna semua ilmu dan amalan semuanya ada dalam alquran
dan kitab kitab yang lain pak. Jawab yuda.
Bagus lah
kalau begitu. Ya sudah nanti malam bapak akan mengajarkan sesuatu untukmu agar
kamu bisa bertahan dalam melawan mahluk mahluk hitam itu. Ujarpak imin.
Baik pak. Ya
sudah yuda istirahat dulu ya pak. Ucap yuda.
Yuda pun
kemudian masuk kedalam kamar dan beristirahat. Tak luma mengerjakan kewajibanya
sebagai santri.
Lalu malam
hari pun tiba setelah selesai melaksanakan kewajiban ibadahnya pak imin
mengajak yuda untuk masuk ke sebuah kamar yang sangat gelap.
Kita akan
belajar di kamar ini yud. Kata pak imin.
Yuda yang
sudah paham tak banyak membantah perkataan ayahnya.
Ya sudah
sekarang kamu duduk bersila dan berkonsentrasi dengan zikir yang bapak berikan.
Yuda pun
mengangguk pahan dan berzikir dengan dzikir yang pak imin berikan. Lalu
kemudian pak imin duduk di depan yuda sambil bersila.
Kini yuda
merasakan aura yang sangat putih dan tenang. Dan yuda juga merasakan ada energy
yang masuk kedalam tubuh yuda yang ternyata pak imin memberikan energy itu ke
tubuh yuda.
Walau yuda
masih berkonsentrasi dan berdzikir namun yuda masih bisa merasakan energy yang
masuk pada tubuh yuda dan bisa merasakan segala aura dan bisa membedakan aura
aura itu
Selama satu
jam yuda dan ayahnya berdzikir bersama dan mentransper energy kepada yuda. Kini
pak imin menyuruh yuda untuk mengakhiri nya dan mengajak yuda keluar kamar itu
dan kini mereka berada di ruang tivi.
Sekarang apa
yang kamu rasakan yud. Tanya pak imin.
Badanku
terasa enteng pak. Jawab yuda.
Tugasmu
masih belum selesai yud nanti malam sebelum kamu sholat subuh kamu tahajud dulu
dan berdzikir dengan rapalan yang tadi bapk kasih sampai subuh tiba.
Insya allah
dengan ijin allah kamu akan terlindung dari segala gangguan ilmu hitan.
Iya pak yda
mengerti. Ya sudah yuda masuk kamar dulu ya pak mau belajar kitab ini dulu.
Pamit yuda.
Pak imin pun
mengangguk
Singkat
cerita yuda sudah melakukan apa yang di perintahkan pak imin dan pagi harinya
yuda pun berjalan kerumah maman. Dari kejauhan yuda merasakan aura negative di
depannya. Maka yuda berinisiatip untuk membuka mata kasatnya.
Dan betapa
terkejutnya yuda begitu melihat nya sosok bertubuh besar dan bertaring beserta
pengikutnya sudah berada tepat di depan pintu rumah maman.
Mahluk itu tidak berani masuk kedalam rumah
itu karna rumah maman dipenuhi dengan warga yang bergantian mengaji di rumah
maman.
Yuda masih
belum menghampiri rumah itu yuda masih memperhatikan rumah maman dan berharap
ibunya maman tidak ada yang membawa keluar atau hendak di bawa ke dokter atau
rumah sakit.
Di sela sela
yuda memperhatikan rumah maman yuda melihat tomi dengan ayahnya sedang
memperhatikan rumah itu dan berusaha melarang tomi untuk masuk ke area rumah
maman.
Bisa di
pastikan tomi tidak mengetahui apa yang di lakukan ayahnya.
Dan tomi
juga tidak mengetahui kalau ayahnya bersekutu dengan setan demi kekayaanya.
Melihat tomi
berusaha masuk kedalam rumah maman yuda pun bergegas menghampiri tomi dan
melarang tomi untuk mendekati rumah maman.
Kini tomi
pun tidak bisa berbuat apa apa karna orang yang menghadangnya adalah orang yang
dulu di jauhkan oleh nya. Dari maman.
Lalu yuda
langsung menerobos pintu rumah maman dan langsung memeluk maman.
Yang sabar
ya man kata yuda.
Ka ka kamu
yuda. tanya maman
Iya man ini
aku yuda jawab yuda.
Man terpaksa
aku harus bilang ini sekarang.
Ibu mu bukan
sakit bisa man ibumu sakit karna akan ada yang menumbalkan ibumu, kata yuda.
Karna waktu
aku di jalan depan rumah mu ada banyak mahluk berpostur tinggi besar menungguk
di depan pintu rumahmu.
Dia tidak
bisa masuk karna di dalam rumah ini banyak yang mengaji .
Dan kamu
harus ingat man jangan sampai ibumu di bawa keluar rumah.
Karna satu
centi saja bagian tubuh ibumu keluar dari pintu maka ibumu tidak bisa
dislamatkan. Ucap yuda.
Jadi kami
harus bagai mana yud. Tanya maman.
Perbanyaklah
membaca doa. Dan teruskanlah mengaji.
Aku akan
minta bantuan guruku untuk menyelamatkan ibumu karna ibumu belum sepenuhnya di
kuasai oleh mahluk mahluk itu.
Sebelum yuda
pergi yuda duduk bersila dan membentegi rumah maman dengan ilmu yang yuda
pelajari di pondok pesantren.
Dan satu
lagi apabila ada yang menyuruh mengeluarkan ibumu dari rumah jangan kamu
dengarkan karna itu hanya pancingan dari orang yang akan menjadikan wadal
ibumu.
Lalu yuda
pun pamit pergi untuk meminta bantuan ayahnya.
Tak
berselang lama gurunya yuda datang kerumah yuda dan kini mereka bertiga bersama
sama kerumah maman.
Namun di
depan rumah maman sudah penuh dengan mahluk mahluk yang menunggu ibu sari
keluar.
Dan mereka
pun tak banyak berfikir lalu mereka langsung masuk kedalam rumah maman.
Setelah
mereka masuk kedalam rumah maman terlihat lemas karna sedari tadi di tinggal
yuda maman hanya menangis menyesali perbuatannya yang dulu pernah maman perbuat
terhadap ibunya.
Setelah
melihat yuda datang maman pun terlihat sedikit tenang.
Kamu gak
kenapa kenapa man. Tanya yuda.
Aku gak apa
apa yud, hanya saja semenjak kamu pergi banyak suara ledakan atau benturan di
rumah ini. Jawab maman.
Itu usaha
dari mereka untuk membobol dinding yang sudah ku buat. Namun mereka belum
berhasil menembusnya. Karna di dalam rumah mu masih ada orang yang melantunkan
ayat ayat alquran.
Sekarang
kamu tenang aja man dan terus berdoa. Aku guruku sama bapaku akan berusaha
mengusir mahluk mahluk itu. Ucap yuda.
Aku
mohonbantuanya ya yud supaya ibuku bisa sembuh. Ucap maman.
Insya allah
man dengan ijin allah kami akan menyelamatkan ibumu.
Tapi aku mohon
kamu dan yang lain terus berdoa dan jaga tubuh kami man. Ucap yuda
Lalu mereka
ber tiga duduk bersila dan membacakan ajian ajian
Setelah
selesai membacakan ajian itu. Sukma mereka bertiga keluar dari tubuhnya masing
masing.
Kita
berbencar ke sekeliling rumah ini untuk mengusir mereka kata gurunya yuda.
Kamu yuda ke
belakang rumah,
Dan kamu pak
imin samping kiri dan saya akan menangani bagian depan dan juga sisi kanan.
Ucap gurunya yuda yang bernama ki abas.
Baik pak
jawab mereka berdua.
Pertempuran
pun tak terhindari mereka bertiga berperang melawan mahluk mahluk suruhan dari
ayahnya tomi.
Namun mereka
bertiga tidak segampang itu untuk mengalahkan mahluk itu karna dari jumlah aja
mereka sudah kalah jumlah. Walau pun baru melawan keroco keroconya.
Namun mereka
tidak menyerah begitu saja, pak imin memanggil sahabat gaibnya dari sebuah
kerajaan gaib di suatu tempat,
Ki abas juga
memanggil sahabat sahabatnya untuk membantunya.
Kini
peperangan berlanjut. Walau raga mereka terlihat gemetar, dengan keringat bercucuran
sekujur tubuhnya.
Maman yang
hendak menyadarkan yuda pun dilarang oleh tetangganya.
Kamu jangan
ganggu konsentrasi mereka man. Biarkan mereka berkonsentrasi. Kita bantu doa
aja dari sini.
Maman pun
mengangguk setuju dan kembali membacakan doa doa untuk keselamatan mereka.
Dialam
virtual yuda pak imin dan juga ki abas dan kawan kawanya sudah berhasil
menyingkir kan keroco keroconya kini mereka bertiga berhadapan dengan
pemimpinnya yaitu mahluk bertubuh besar dan juga bertaring panjang yang sedari
tadi memperhatikan perkelahian keroco keroconya.
Kenapa
kalian ikut campur dalam urusanku. Tanya mahluk besar itu.
Setiap yang
menyangkut keselamatan warga sini aku gak akan tinggal diam. Jawab yuda.
Apa
sebenarnya tujuanmu memburu ibu sari Tanya yuda.
Aku hanya
mengambil upahku dalam membantu mewujudkan tujuan seseorang.
Ki abas yang
tadinya terdiam kini menyuruh pak imin untuk terjaga dan mengobati ibu sari.
Pak imin
kamu kembali ke ragamu dan obati ibu itu. Biar mahluk ini aku dan yuda yang
akan menghadapinya. Ucap ki abas.
Pak imin pun
mengangguk dan kembalike dalam tubuhnya dan kini pak imin berusaha mengobati bu
sari dengan bahan seadanya dan juga rapalan rapalan yang pak imin pelajari.
Yuda kamu
pokuskan pikiranmu untuk menyerang mahluk itu dan aki akan membantumu.
Ki abas pun
berdoan dan berdzikir dengan senjata andalanya yaitu sebuah tasbih.
Selama ki
abas berdzikir dari tasbih itu keluar seberkas cahaya yang sanyat menyilaukan
bagi mahluk itu, dan kini yuda pun bisa leluasa untuk menyerang nya dengan sebuah
senjata berbentuk sorban yang bisa berubah menjadi tongkat. Dengan tenangnya
yuda pun memukulkan sorban itu ke sekujur tubuh mahluk itu. Dan mahluk itu pun
kini terdorong mundur dan menyerah kepada yuda dan ki abas.
Sudah cukup
aku tidak sanggup melawan kalian aku menyerah. Tucap mahluk itu.
Baiklah tapi
aku minta kamu pergi dari tempat ini dan jangan berani datang lagi ke tempat
ini. Karna kalau kamu berani berbuat onar lagi di sini aku akan menghancurkan
istanamu ucap yuda yang emosi.
Namun di
luar dugaan kiabas melemparkan tasbihnya kea rah mahluk itu dan yang anehnya
tasbih itu bisa membesar dan membelit tubuh mahluk itu sampai mahluk itu
kemudian lenyap menjadi debu.
Namun
sebelum mahluk itu lenyap ada kata kata yang mahluk itu sampaikan
Mungkin aku
kalah tapi saudara saudaru tidak akan tinggal diam. Orang yang menyuruhku pasti
akan mendapatkan balasan dari saudara saudaraku.
Lalu mahluk
itu lenyap.
Alhamdulillah
semua sudah selesai ucap ki abas.
Tapi ki
bagai mana dengan orang yang menyuruhnya dan siapa yang melakukan persekutuan
dengan mahluk itu.
Suatu saat
warga sini pasti akan tahu dan akan mendapat pengakuan dari salah satu
keluarganya.
Tugaskita
sekarang menetralisir ibu itu jawab ki abas.
Baik ki.
Jawab yuda.
Kamu kmbali
terlib dahulu dan akiakan menjemput sebagian sukma ibu itu.
Lalu ki abas
pun melesat ke sebuah tempat dan menganbil sebagian sukma ibu sari dan
membawanya ke raganya.
Setelah
mereka kembali ke dalam tubuhnya ibu sari pun terlihat memuntahkan darah dan
kemudian terbangun dan memeluk maman. Meski kondisi tubuhnya masih sangat
lemah.
Semua yang
ada di rumah maman pun mengucap syukur kepada allah. Alhamdulillah.
Lalu ibu
sari di beri air yang sudah di beri doa oleh ki abas.
Minum dulu
bu semuanya sudah selesai. Saya pesan sama ibu perbanyaklah beribadah dan
perbanyaklah berdoa agar mendapatkan perlindungan dari gusti allah swt.
Terimakasih
ya ki sudah membantu saya. Ucap ibu sari.
Iya sama
sama bu. Jawab ke 3 orang itu.
Kalau boleh
tahu kalian ini siapa dan kenapa menolong saya. Tanya ibu sari.
Saya yuda bu
temanya maman dan ibu bapak saya dan yang ini ki abas guru saya. Jawab yuda.
Terimakasih
ya nak yuda sudah membantu kami. dan maafin ibu ya kalau dulu ibu ada kata kata
yang membuat nak yuda sakit. Kata ibu sari sembari meneteskan air mata.
Iya bu gak
apa apa bu itu semua masih dalam kindisi wajar bu. Orang tua mana yang tidak
ingin membimbing anaknya untuk berbuat baik. Sedangkan saya kan dulu orang yang
brutal. Lagian saya juga gak menaruh dendam ko. Tapi yang mau saya tanykan kenapa
ibu bisa seperti ini.
Jadi gini
nak yuda beberapa hari kemarin ibu menemukan bungkusan makanan di kursi depan
ibu kira itu bungkusan yang di bawa maman dari rumah bapak surip. Tapi ternyata
maman tidak merasa membawanya.
Lalu sore
harinya ibu makan makanan itu dan beberapa jam kemudian ibu langsung seperti
ini.
Lalu menurut
ibu siapa yang sudah melakukan ini semua. Tanya yuda.
Ibu sih
tidak tahu juga yang jelas ibu pernah memarahi tomi, apa mungkin keluarganya
tomi yang melakukannya kata ibu sari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar