Senin, 03 Oktober 2022

cerita misteri susuk celana dalam part 2

 


 

Aku melihat hal yang janggal pada dudung sikap perubhahannya sangat menonjol

Dudung yang awalnya seorang yang jauh dari kata percaya diri namun dalam beberapa hari saja kepercayaan dirinya itu sudah berubah pesat.

Keanehan pun tanpak jelas kurasakan pada diri memey.

Yang awalnya memey bersikap cuek apabila melihat dudung kini semuanya sangat aneh ku rasakan .

Begitu juga dengan beti betipun merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan.

Betu juga sedikit curiga dengan tingkah dari keduanya.

A apakah kamu melihat yang aneh gak dari mereka berdua Tanya beti berbisik.

Iya bet aku juga merasakan hal yang sama dengan yang beti rasakan.

Sebenarnya apa yang terjadi a Tanya beti pelan.

Aku juga gak tau bet apa yang di lakukan oleh mereka.

Karna setahuku dudung itu orangnya kurang percaya diri kenapa kali ini dia bisa sepercaya diri seperti itu. Ucapku

Begutu juga dengan memey a dia pernah bilang kalau dia tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun dalam waktu dekat ini. Dia masih ingin pokus mencari pekerjaan a sambung beti.

Lantas apa sebenarnya yang terjadi. Pikirku bertanya Tanya.

Sudah lah a kita cari tahu terlebih dahulu biar nanti aku Tanya sama memey ucap beti.

Begitu juga denganku bet nanti aku Tanya sama dudung sambungku

Setelah aku berbisik bisik dengan beti dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka berdua aku pun menghampiri mereka yang sedang asik mengibrol dan saling berpegangan tangan dengan mesranya.

Hayoooo mojok gak ngajak ngajak ucapku mengegetkan mereka.

Eh kalian. Maaf lil tadi saat aku mau kerumahmu memei mengajakku ke sini.

Ya aku turutin den kesini.

Lagian tad kamu gak ada di rumah sih makanya aku menyetujui ajakan memey. Kata dudung.

Memey pun mengiyakan perkataan dudung.

Aneh dalam pikirku, begutu juga dengan pikiran beti.

Iya dung aku baru pulang dar kuli tadi banyak pekerjaan jadi pulangnya agak terlambat deh.

Dan tidaksengaja ketemu sama beti, ya sudah sekalian aja jalan dan melihat kalian ada di sini ya sudah aku samperin aja kesini.

Dan kita pun seperti biasa mengobrol kesana kesini dengan asiknya.

Dan taklupa aku memperhatikan tingkah memey yang sepertinya terasa aneh untuk ku lihat.

Memey yang sekarang seperti bukanlah memey yang ku kenal.

Tingkahnya yang tadinya seperti cuek kini seperti kecentilan pada dudung dan seperti tidak ingin jauh dari dudung.

Sesekali ku ejek dudung.

Cie cie yang sudah jadian ucapku.

Dudung dan memey hanya tersenyum malu dengan ejekanku.

Walaupun terlihat malu malu namun mereka tidak cangnggung memamerkan kemesraan mereka terhadap aku dan juga beti.

Sungguh sulit untuk ku percayai kemesraan mereka yang seperti ini.

Sepertinya tidak mungkin kalau dudung tidak melakukan sesuatu pada memey. Namun aku juga agak sulit untuk bertanya pada dudung.

Dengan keadaan seperti itu aku menyuruh beti untuk mengajak memey pulang namun awalnya memey menolak ingin dudung yang mengantarnya.

Namun beti memaksanya dengan alasan dudung harus pergi ke suatu tempat untuk menemui bosnya.

Dan aku pun mengajak dudung pergi dari situ.

Dan dudung pun mengiyakannya. Sepertinya dudung juga merasa risih dengan sikap memey yang seperti itu.

Kita berempat kini berpisah dimana memey diajak oleh beti pulang dan dudung kuajak ke suatu tempat untuk ku introgasi.

Aku bersama dudung melewati jalan setapak pembatas sawah menuju ke tempat biasa kita nongkrong.

Selain di tempat biasa yang di pinggie sawah kami juga sering nongkrong di sebuah gubuk di kebun milik salah satu sesepuh di desa sebelah dan pemiliknya pun kenal begitu dekat denganku

Jadi kalau untuk sekedar nogkrong pemiliknya pun tidak keberatan.

Setelah sampai ku mulai basa basi dengan dudung.

Dan lambat laun ku menanyakan apa yang sebenarnya terjadi padanya dan memey.

Awalnya dudung enggan untuk menceritakannya namun dengan desakanku akhirnya dudung pun menceritakannya padaku panjang lebar.

Ceritanya panjang lil ucap dudung.

Sepanjang apa dung. Kamu itu temanku sedari dulu cerita lah. Ucapku.

Dan akhirnya dudung pun menceritakanya

Jadi gini lil waktu aku pergi ke rumah saudaraku dan aku menceritakan kegundahanku pada sepupuku aku di berikan selembar kertas berisikan tata cara untuk menundukan kaum wanita.

Maksudmu pellet dung tanyaku

Iya lil selembaran kertas itu berisikan tata cara untuk memelet perempuan

Awalnya aku tidak ingin melakukannya karna aku takut dengan syarat syarat nya namun setelah di terangkan oleh sepupuku dan tidak ada syarat yang memberatkanku akhirnya aku terima kertas itu dan akan aku lakukan saat aku pulang kesini

Sebelum aku melakukannya tadinya aku akan meminta saran ini padamu tapi aku takut kamu akan melarangku.

Apalagi setelah aku mendengar kalau kamu menjalin cinta dengan beti pasti kamu akan sangan membantah keputusanku.

Dan berkat pellet itu juga kepercayaan diriku tumbuh dengan cepat.

Pantas sudah kuda kamu melakukannya. Ucapku

Lalu pellet apa yang kamu lakukan pada si memey dung sampai dia bisa seperti itu. Tanyaku.

Pellet celana dalam lil.

Kapan kamu melakukannya tanyaku.

4 hari yang lalu tepat malam jumat. Jawab dudung.

Asu kamu apa kamu sudah gila dung sampai sampai kamu melakukan hal seperti itu. Ucapku.

Kamu tahu gak epek yang akan terjadi pada si memey setelah peletnya berjalan dengan sukses. Tanyaku.

Aku juga gak tahu dan aku juga gak di kasih tahu sama sepupuku apa efeknya yang akan terjadi pada si target.

Goblok kamu dung kenapa kamu lakukan itu kalau kamu tidak tahu epek yang akan terjadi pada memey dan juga pada tubuhmu sendiri. Maki ku

Ya gimana lagi lil hanya ini yang bisa aku lakukan demi mendapatkan memey. Ucap dudung

Astagfirullah haladzim dung dung kamu ini hanya demi menggaet si memey sampe nekat melakukan ini semua

Lalu bagai mana kamu dapatkan semua bahan bahannya dung. Yanyaku.

Aku terpaksa mencuri dari rumahnya memey lil saat hendak menemuimu waktu aku pulang dari sumah sepupuku itu.

Astagfirullah halazim dung apakah keimananmu itu sudah hilang dung.

Sebenernya aku juga menyesal lil melakukan semua itu.

Dan dengan sikap memey yang kecentilan seperti itu padaku membuatku merasa risih. Kata dudung.

Lalu kenapa kamu lakukan dudung saputra ucapku.

Ya aku juga tidak menyangka kalau hasilnya akan seperti ini.

Aku kira memey hanya akan merasakan simpati dan rasa suka aja lil, namun gak tahunya jadi seperti ini.

Jadi apa selanjutnya yang akan kamu lakukan pada memey. Aku minta jangan pernah kamu sakiti memey dalam kondisi dia yang seperti ini. Pintaku

Dudung pun mengangguk pasrah dengan omelanku tadi.

Kita beralih kepada beti yang sedang menenangkan memey.

Aku berusaha membawa memey pulang kerumahnya dan memutuskan untu melanjutkan obrolan di rumah memey.

Walaupun di jalan memey terlihat memberontak karna ingin terus bersama dudung.

Namun sebisa mungkin ku yakinkan kalau nanti dudung akan menyusul kita ke rumah memey.

Sepenjang jalan ku mencoba mencari informasi dari memey namu tak ada jawaban sedikitpun yang terucap dari memey.

Dengan susah payah aku membawa memey pulang dan akhirnya kita tiba di rumah memey dan untungnya ayahnya memey sedang tidak ada di rumah.

Walaupun waktu sudah menjelang magrib namun ayahnya memey tak kunjung pulang.

Setelah ku ajak memey masuk ke kamarnya tiba tiba teleponku berbunyi.

Dan ayahnya memey meneleponku. Dan ku angkat.

Assalamuallaikum pak ucapku.

Waallaikum salam bet jawab pak didi di balik telepon.

Bet bapak boleh minta tolong gak kata pak didi.

Minta tolong apa pak tanyaku.

Bapak malam ini gak pulang karna ada kerjaan yang harus di kerjaakan.

Bisa kah kamu menemani memey di rumsh untuk malam ini bet kata pak didi.

Maksud bapak aku harus menginap di rumah memey pak. Tanyaku.

Iya bet bapak mohon karna tidak ada yang menemani memey kalau bukan bapak jadi bapah mohon kamu bersedia ya bet. Kata pak didi memohon.

Akupun yang awalnya hendak menolak namun dengan keadaan memey yang seperti ini akupun mengiyakanya dan meminta ijin pada ibu bapak dirumah dengan menelepon mereka.

Setelah aku eminta ijin pada orang tuaku ku coba mengorek informasi dari memey namun memey enggan memberikan jawaban yang memuaskan.

Hany berkata kata kalau dudung itu terlihat baik dan juga ganteng.

Memang sih dudung orangnya lumayan ganteng dan juga baik.

Namun bukan jawaban itulah yang aku inginkan.

Bahkan memey juga terus berucap kalau memey ingin menikah dan gak mau jauh dari dudung.

Mendengar ocehan itu aku pum mulai malas mendengarkannya dank u tinggalkan rebahan.

Dan tak sadar aku pun tertidur di samping memey.

Begitu juga dengan memey yang kemudian ikut tidur.

Namun saat aku enak tidur aku terbangun dengan suara suara desahan dari memey.

Ah suara apaan itu sepertinya suara orang yang mendesah. Pikirku.

Setelah aku membuka mata terlihat jelas apa yang dilakukan oleh memey.

Sesuatu yang di luar dugaanku ternyata memey melakukan hal hal di luar nalar

Memey melkukan sesuatu yang menumbulkan suara desahan dengan kondisi tubuhnya yang seperti menggeliat liat seperti cacing kepanasan dengan salah satu tanganya di mesukan kedalam celananya dan menggigit bibir bagian bawahnya.

Astagfirulaah mey apa yang kamu lakukan mey. Tanyaku menyadarkan.

Namun memey masih saja melanjutkan aktipitasnya tanpa memperdulikanku. Yang berada disana.

Erangan demi erangan keluar dari mulutnya sembari masih menggigit bibir bagian bawahnya.

Yang bikin aku tidak menyangka nya memey hendak membuka pakaiannya satu persatu mulai dari baju celana bahkan sampai dalamannya

Dengan susah payah aku memakaikan bajunya kembali namun saat aku memakaikanya memey malah melepas bagian celananya masih dengan tangan di dalam celananya.

Akupun sudah kehabisan akal dan aku diamkan saja dan memutuskan keluar kamar memey.

Karna kejadian itu bukanlah memey yang aku kenal.

Sebelum subuh aku masuk kembali ke kamar memey dan menutupi tubuh memey yang sudah tertidur dengan selimut yang ada di sana.

Dan pagi hari pun tiba pak didi pun datang.

Untungnya keadaan memey sudah kembali normal. Dan akupun memutuskan pulang kerumahku untuk beristirahat.

Karna kejadian semalam aku susah untuk beristirahat di rumah memey.

Dan sore harinya aku mengajak khollil pacarku untuk bertemu dan menceritakan semuanya pada khollil.

Dan sore harinya kita bertemu dengan khollil untuk membahas perihal yang menimpa memey.

Kita bertemu di tempat biasa dengan membawa bekal kopi kesukaan khollil dan beberapa cemilan.

Di gubuk yang biasa kita nongkrong kita membahas perihal kejadian yang menimpa memey.

A semalam aku menginap di rumahnya memey ucapku.

Beneran bet kamu menginap di sana. Jawab khollil.

Aku sedikit memukul bibirnya khollil.

Aduh kenapa kamu memukul bibirku bet. Ucap khollil.

Bisa gak jangan panggil bet bet emang aku raket tenis meja apa jawabku sembari cemberut.

Lah kan namamu beti masa aku panggil iyem. Ejek khollil.

Panggil neng ke atau ayang ke kita kan sudah pacaran lumayan lama a. ucapku.

Heheheh iya den yang maaf maaf ya. Jawab khollil.

Nah gitu dong biar keliatan mesra gitu. Ucapku.

Jadi apa yang kamu ketahu tentang semalam. Tanya khollil.

Aku tidak mendapat jawaban yang pasti a tapi aku yakin kalau si memey itu di apa apain sama si dudung. Jelasku

Soalnya semalam si memey seperti melakukan masturbasi dengan sesekali mendesah dan erangan erang sembari menyebut nyebut nama dudung a. jelasku kemnbali.

Sudah jelas sekarang kalau si dudung sudah melakukan pellet pada si memey. Ucap khollil.

Iya yang kemarin juga aku Tanya pada si dudung dan si dudung mengakuinya kalau dia sudah melakukan pellet pada si memey. Ucap khollil.

Serius a si dudung bilang seperti itu. Tanyaku.

Iya sayang s dudung sendiri yang bilang. Jawab khollil.

Lalu bagai mana sekarang a tanyaku.

Aku juga tidak tahu yang jawab khollil.

Ya semoga aja epeknya bisa hilang dalam waktu dekat. Jawab khollil.

Dengan membahas masalah memey yang terkena pellet membuat kepalaku semakin pusing

Dan kami pun mengalihkan topic dengan membahas tentang hubunganku dengan khollil.

Dan saat menjelang magrib tiba kita pun pulang dan berpisah.

Kembali pada khollil.

Semenjak itu aku tidak melihat dudung dalam waktu yang lama karna kini dudung sudah mendapatkan pekerjaan tetap di sebuah toko yang menjual sembako.

Dan memey pun masih dalam pengaruh efek pellet dari dudung dan sepertinya memey sudah bisa mengendalikannya karna disaat bersama ayahnya memey tidak memperlihatkan tingkahnya yang tergila gila pada dudung.

Sebenarnya mereka sering ketemu di rumahnya memey saat malam tiba dan ayahnya pun mengetahuinya kalau mereka saling suka.

Dan selang beberapa bulan kini ayahnya memey pun meminta dudung untuk menikahi memey drngan tanpa syarat.

Itu semua dilakukan ayahka karna memey merengek meminta di nikahkan dengan dudung dan juga supaya memey tidak nekat melakukan hal hal yang tidak di inginkan. Dan juga demi menjaga nama baik keluarga memey

Ditambah dudung juga kini mendapatkan pekerjaan tetap sebagai karyawan di sebuah toko sembako. Yang gajih harianya lumayan dan cukup uuntuk makan mereka.

Singkat cerita acara pernikahan mereka pun di gelar tampak mereka sama sama berbahagia menbuatku dan beti merasa iri.

Efek apa yang selanjutnya di rasakan olrh memey aku tidak tahu karna sete


lah mereka menikan mereka memutuskan untuk pindah kerumah yang sudah di sediakanoleh ayahnya di suatu kota.

Dan ayahnya pun sekarang merasa tenang karna menurutnya kebahagiaan anaknya adalah nomer satu.

Dan kita pun kehilangan kontak dengan mereka namun disaat aku menikah mereka pun tanpak hadir dan memberikan selamat dengan wajah yang berbahagia dengan menggendong seorang bayi.

Sudah bisa di pastikan mereka sudah bahagia dengan keluarga kecilnya.

Terkadan aku juga berfikir kalau pellet itu digunakan dengan cara yang benar mungkin akan membawa efek yang bahagia di akhir ceritanya.

Itu hanya pikiranku saja semoga aja salah sih. Karna mendapatkan sesuatu yang di inginkan dengan cara menyimpang akan berakhir dengan bencana.

Maka dari itu kisah ini aku akhiri sampai disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar