Kisah ini
dialami oleh temanku sendiri yang bernama dudung.
Dudung
adalah salah satu anak yang kepercayaan dirinya sangatlah kurang.
Dia terlihat
tidak seceria teman teman yang lain. Dudung juga terlihat sangatlah tertutup.
Mungkin karna
dudung kurang percaya diri dan apabila dudung memiliki keinginan dudung tidak
bisa melaksanakanya sendiri.
Harus di
bantu oleh salah satu temannya termasuk aku sendiri.
Dan kisahnya
bermula saat dudung memiliki hasrat untuk mencintai seseorang.
Namun karna
kurang percaya diri makanya dudung agak susah untuk mengungkapkanya.
Apalagi
kondisi keeokonomianya sangat berbeda jauh dengan keadaan orang yang dudung
suka.
Dimana
dudung hanyalah anak kampung biasa yang tidak punya pekerjaan tetap
Hanya
mengandalkan kerja serabutan yang hari ini kerja sore bisa makan
Kalau hari
ini tidak kerja dudung gak bisa makan.
Seringkali
dudung bercerita tentang niatnya yang ingin berkenalan dengan gadis itu.
Namun setiap
kali dudung bertemu dengan memey gadis yang disukainya.
Sekita itu
juga dudung merasa minder dan seperti susah untuk mengucapkan kata kata.
Mulutnya
seperti terkunci dan sekujur tubuhnya seperti gemetaran kala melihat memey.
Widih mau
kemana nih mey tanyaku.
Eh lil mau
ke rumah beti jawab memey.
Mau kita temani
tawarku.
Gak usah lil
taut ngerepotin jawab memey.
Hendak aku
akan menjawab dudung malah menariku dan mengajaku pergi.
Owh ya sudah
mey hati hati ya di jalan nya ucapku.
Awalnya aku
akan menjawab tidak merepotkan namun setelah dudung mengajakku pergi terpaksa
ku ubah jawabanku.
Kamu kenapa
dung malah mengajakku pergi. Ucapku
Aku malu
lil, aku grogi kalau deket sama memey. Jawab dudung.
Kamu tuh
gimana tadi itu kesempatan buat kamu supaya kamu bisa barengan dengan memey
ucapku.
Tapi lil aku
gak seberani kamu jawab dudung.
Lalu bagai
mana kamu bisa dekat dengan memey kalau kamu terus seperti ini kalau ketemu
dengan memey. Tanyaku.
Biarlah aku
hanya mengagumi memey saja jawab dudung simplel
Gila kamu
dung bagai mana memey bisa tahu kalau kamu suka sama dia kalau kamu tidak
mengungkapkanya jelasku.
Ya mungkin
nanti juga aku bisa ko untuk memilikinya. Jawab dudung.
Terserah
kamu aja lah dung aku gak tahu arah pikiranmu kemana.
Yang pasti
kamu jangan pernah mencoba melakukan sesuatu yang burukpada memey. Ucapku.
Dudung tidak
menjawab apapun hanya bisa menunduk mendengar ucapanku.
Jadi
sekarang kita kemana dung tanyaku mengalihkan topic.
Kita
nongkrong di pinggir sawah yu sambil ngopi. Jawab dudung.
Ayo gak keun
jawabku.
Setelah
percakapan itu aku bersama dudung pergi ke area pesawahan untuk sekedar ngopi
ngopi sembari menunggu magrib tiba.
Kita berdua
berbincang ngalor ngidul membahas topic yang lain dengan di temani lagu lagu
dendang tarling cirebonan.
Sesekali
memandang pesawahan yang di tumbuhi tanaman padi yang sudah menguning.
Sesekali ku
lirik ke arah dudung yang sedang melamun dan sesekali berkata
Andai aku
bisa seperti orang lain yang memiliki perekonomian yang cukup.
Mungkin aku
dengan mudahnya mendapatkan memey. Khayalnya dudung.
Apa dung
kamu ngomong apa tanyaku.
Eh gak lil
gak apa apa. Jawab dudung.
Aku pun
paham atas ucapan dudung yang tadi. Dan aku juga yakin kalau dudung memiliki
perasaan suka pada memey yang begitu besar
Namun karna
kurang nya kepercayaan dirinya lah yang membuatnya bimbang seperti ini.
Lama kita
nongkrong di pinggiran pesawahan itu dan tak terasa waktu magrib pun tiba dan
kita berpisah pulang kerumah masing masing.
Semakin hari
dudung semakin terlihat kebingungan dengan apa yang dia pikirkan
Setelah
beberapa hari dudung kebingungan kini dudung mengucapkan kata kata yang katanya
dudung akan pergi kerumah saudaranya untuk menenangkan pikirannya dan berusaha
untuk melupakan memey.
Ntah
ucapanya benar atau tidaknya aku tidak bisa memberikan saran apa apa
Namun hari
berikutnya memang dudung tidak terlihat dalam beberapa hari
Sejak
kepergian dudung itu pun epeknya aku rasakan karna tak ada lagi teman untuk ku
ajak becanda seperti dudung
Ku melangkah
kesana kesini hanya seorang diri dan di tanggul pesawahan aku pun berpapasan
dengan memey dan beti.
Hei lil mau
kemana kamu tumben sendiri aja. Tanya beti.
Eh beti,
memey mau ke gubuk di tengah sawah itu, iya nih si dudung lagi kerumah
saudaranya katanya ada perlu penting. Jawabku.
Kalian mau
kemana bet. Tanyaku
Ya iseng
jalan jalan aja lil daripada jenuh. Jawab beti.
Kita ke
gubuk yuk nongkrong di sana ajakku.
Boleh tuh
daripada gak ada tujuan jawab memey.
Beti pun
mengangguk.
Kini aku
bersama kedua bidadari kampung itu pergi kr gubuk untuk sekedar nongkrong dan
berbincang disana.
Owh iya bet
katanya kamu berhenti bekerja? Kenapa. Tanyaku
Iya lil
males aku kerja disana bosnya pelit lagian juga galak bosnya. Jawab beti
Kamu harus
sabar bet namanya juga orang kerja ya pasti banyak cobaanya. Jawabku
menasehati.
Ya tapi
menurutku ini sudah keterlaluan lil jelas beti.
Sesekali ku
goda memey
Kalau kamu
mey belum dapat kerja. Tanyaku
Belum lil
susah cari kerja nih jawab memey.
Mau gak aku
kasih kerjaan. Ucapku.
Apa tuh
jawab memey sumringah.
Merawatku
dan anak anak kita sampai tua. Jawabku sembari tertawa.
Gila kamu ku
sangka beneran ucap dewi sambil mendorong ku.
Aku hanya
bisa tertawa melihat ekspresi memey yang seperti malu malu.
Becanda mey.
Liat tuh ada yang cemberut ucapku sembari member kode.
Memey kini
tertawa dengan lepas melihat ekspresi beti yang cemberut.
Kamu kenapa
bet ko cemberut gitu. Tanyaku.
Gak apa apa
ko jawab beti.
Ngomong aja
kali gak usah di tutup tutupi. Ucapku.
Sebenernya
dari dulu aku menyukai beti. Dan beti juga sama menyukaiku namun kita sama sama
gede egonya jadi gak ada yang lebih dulu mengungkapkannya.
Dan saat ini
pun aku berusaha mengungkapkannya dan Alhamdulillah betipun memiliki perasaan
yang sma terhadapku.
Kita
bercanda dengan serunya dan pemberitahuan adzan magrib pun akan tiba dalam 10
menit lagi. Kita pun berpisah.
Karna arah
rumahku dan memey itu searah jadi aku pulang barengan dengan memey.
Walaupun
beti terlihat tidak senang kalau aku pulang bareng dengan memey.
Singkat
cerita seminggu kemudian dudung kembali ke kampungku dan dudung langsung
menghampiri rumahku. Dan kita bercanda seperi biasanya.
Tak lupa aku
memberitahu dudung kalau aku sudah resmi berhubungan dengan beti dan berharap
dudung pun segera mengungkapkan perasaannya pada memey
Dudung pun
member selamat atas hubunganku dengan beti namun lagi lagi dudung menjawab aku
belum siap untuk mengungkapkan pada si memey.
Aku setelah
mendengar ucapan itu diam tak bisa bicara apa apa.
Kita masuk
ke dudung
Sebenarnya
aku pergi ke tempat saudar itu untuk menenangkan diri namun setelah sampai sana
aku di tawari oleh sepupuku sesuatu ilmu pellet yang katanya sangat mudah untuk
di gunakan dan tidak perlu mantra mantra dan lain lainya.
Aku juga di
kasih selembar kertas yang bertulisan tata cara dan jga bahan bahan yang di
perlukan untuk melakukannya .
Singkat
cerita Saat aku kembali ke kampungku aku niatnya memberitahu khollil kalau aku
akan melaksanakan ritual untuk memelt memey namun aku tak ingin membuat khollil
marah kalau aku melakukan itu.
Apalagi saat
aku mendengar kalau khollil sudah menjalin hubungan dengan beti sahabatnya
memey.
Di situ aku
pun hanya bisa turut senang pada hubungan yang khollil dan beti bina.
Lil aku
pamit pulang yam au istirahat capek nih aku langsung kesini ucapku
Iya dung
hari hati sore nongkrong yuk ajaknya.
Ayo nanti
kita ketemu di tempat biasa jam 4 ya ucapku
Lalu ku
berlalu dari rumah khollil dan kembali kerumahku.
Walaupun aku
sudah memegang kertas itu namun aku masih dilemma antara melakukannya atau
tidak.
Kembali ku
lihat tulisan dalam kertas itu.
Ku lihat
bahan bahanya.
Celana dalam
si target yang belum di cuci.
Kembang 7
rupa
Ember
Dan air.
Langkah
langkahnya
Isi ember
itu dengan air secukupnya
Niatkan dan
pokuskan
Masukan
kembang 7 rupa ke dalam ember
Lalu masukan
celana dalamnya
Kucek
sekali sepaya keringat si target bisa tercampur
dengan semua bahan
Kemudian
peras celana dalam dan pisahkan kesemuanya
Antara
kembang air dan celana dalam
Lalu
kuburkan celana dalam itu dan taburkan
kembang sisia airnya di minum
Melihat isi
kertas itu aku penasaran apa benar apa tidaknya.
Iseng ku
buka internet dan ku cari tahu ke akuratannya
dengan yang ada di tulisan di kertas itu.
Ternyata
banyak artikel yang membahas tentang ilmu pellet celana dalam
Hmmm apa
salahnya kalau aku mencobanya.
Toh kalau
gagal juga gak akan merugikan siapa siapa ini. Pikirku.
Lalu aku
pergi menemui khollil di tempat biasa dan berharap bisa menemukan celah untuk
mengambil celana dalam si memey.
Sebelum
menuju ke tempat yang di janjikan aku dan khollil aku sempatkan melewati
belakang rumah memey.
Dan terlihat
tempat cucian memey yang berada di dekat kamar mandi.
Kebetulah
pintu belakangnya terbuka dan itu tempat cucianya.
Aku nekat
masuk dan mengambil salah satu celana dalam
memey dan memasukan kedalam saku jaketku.
Sudah
kupastikan ini celana dalam memey, karna tidak ada lagi perempuan di rumah itu.
Ibunya memey
kan lagi kerja di luar negeri jadi sudah jelas ini celana dalam memey. Pikirku.
Ku bergegas
keluar takut ada seseorang yang melihat kelakuanku
Setelah
keluar dari pintu belakang itu aku pun kembali ke jalan semula supaya tidak ada
yang mencurigaiku. Dan kembali menuju tempat yang ku janjikan dengan khollil
yaitu di pinggiran sawah setelah sampai di tempat yang di janjikan terlihat
khollil berada di sana sedang bersama beti dan juga memey.
Awalnya aku
grogi dan tak percaya diri namun demi kelancaran tujuanku itu aku coba
mengumpulkan keberanian untuk menghampiri dan bergabung.
Eh dung
kapan kamu pulang sapa beti
Tadi pagi
bet. Jawabku.
Setelah aku
menatap memey rasanya jantungku berdetak kencang
Namun memey
terlihat biasa aja dan hanya senyumannya yang membuatku semakin yakin untuk
melakukannya.
Dung mana
kopinya ko kamu gak bawa Tanya khollil.
Ya ampun lil
aku sampe lupa ya sudah aku beli dulu ya jawabku.
Gak usah
dung biar aku aja sama beti yang beli kamu temeni memey aja disini ucap kholil
yang seketika membuatku gugup.
Kamu gak apa
apa kan mey nunggu di sini sebentar kata khollil.
Iya lil gak
apa apa ko jawab si memey.
Mendengan
jawaban memey seketika aku mati kutu.
Namun aku
mencoba membiasakan diri agar tidak grogi saat di samping memey.
Tidak lama
sekepergian khollil dan beti mereka pun kembali dengan membawa 2 gelas kopi
hitam dan 2 gelas es the lengkap dengan cemilan cemilan ringan untuk menemani
kopi hitam.
Eh pindah
yuk jangan di sini. Menghalangi orang lewat tahu. Celetuk beti.
Pindah
kemana bet tanyaku.
Ke ranggon
itu tuh. Tunjuk beti ke gubuk di sebuah sawah.
Ayo deh
jawab kholil di susul memey.
Akupun hanya
bisa mengikuti keinginan mereka. Tok apabila aku menolak juga aku kalah suara
dengan mereka
Seperti
biasa sebelum magrib tiba kita sudah berpisah dan kembali pulang kerumah masing
masing
Di
perjalanan kholil bertanya.
Tumben kamu
mau bergabung padahal ka nada memey. Tanya khollil
Ya karna aku
sedang berusaha memberanikan diri lil jawabku.
Bagus tuh
dung sesekali harus di beraniin tuh. Biar rasa percaya dirimu tumbuh. Ucap
khollil
Iya lil aku
tersiksa karna kepercayaan diriku yang begitu kecil. Jawab ku
Ya semangat
ya dung jangan nyerah kata khollil
Siap lil
kamu memang teman yang perduli padaku ucapku.
Sepanjang
jalan khollil memberikan semangat untuku dan setelah sampai rumah khollil aku
pun langsung pulang kerumah sendiri tanpa mampir terlebih dahulu ke rumah
khollil
Dan bergegas
melaksanakan niat dan tujuanku.
Kebetulan
arah rumahku melewati sebuah pemakaman dan di pemakaman itu ada beberapa
kembang yang cocok untuk di jadikan bahan untuk melaksanakan ritualnya.
Ku petik
beberapa kembang di area itu seperti kembang kenanga kantil dan juga kembang
melati.
Sisanya di
rumah tetanggaku ada banyak kembang seperti mawar dan lain lainnya.
Ku simpan
bahan bahanya di dalam sebuah pelasktik dank u masukan kembali ke saku jaketku
karna taku ada yang melihat.
Dan aku pun
bergegas pulang.
Singkat cerita
waktu pun sudah menunjukan pukul 9 malam dan rencananya aku akan melakukannya
pada pukul 12 malam.
Karna pada
jam segitu kondisi si memey pasti sudah terlelap tidur dan epeknya akan cepat
bereaksi pikirku.
Sambil
menunggu jam 12 tiba aku pun mempersiapkan bahan bahan di kamar mandi belakang
rumah.
Karna kamar
mandiku di belakang dan berada di luar rumah jadi tidak sulit untuk membuat
kuburan celana dalamnya
Tahap
pertama ku ambil ember dan ku isi air secukupnya
Dan kembang
kembang yang sudah ku kumpulkan ku siapkan di samping ember berisi air itu
Dan tak lupa
dengan celana dalam milik memey.
Dan waktu
yang ditunggu pun tiba kini ki niatkan dan pokuskan pikiranku pada memey
sembari memutar mutar kembang yang sudah di masukan kedalam ember tersebut.
Dan
memasukan celana dalam memey yang kotor itu dengan menguceknya di dalam ember
yang berisikan air itu dan di perasnya.
Selama itu
pula aku berusaha mempokuskuan pikiranku dan membeyangkan sosok memey berada di
depanku.
Setelah
selesai memeras aku pun membuat kubangan untuk mengubur celana dalam itu dank u taburkan kembang yang sudah di
pisahkan dari ait itu dan air sisanya ku masukan kedalam botol untuk aku minum
sebelum tidur dan sesudah bangun tidur.
Hal yang
mengejutkan pun terjadi dan tidak kuduga sebelumnya kalau memei
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar