Rabu, 05 Oktober 2022

biduan part



2013 adalah tahun yang tidak bisa aku lupakan begitu saja.

Karna di tahun itulah perpisahan aku dengan seseorang yang menurutku sebagai teman saudara dan juga sahabat.

Sahabatku meninggalkan ku dan juga yang lainnya karena sebuah insiden kecelakaan.

Namun ada sisi lain di balik kecelakaan tersebut.

Berbagai tanggapan di tujukan kepada liska.

Liska adalah sosok wanita yang sangat kuat tegar dan paling berpengaruh di tepat kerjanya.

Liska berprofesi sebagai buduan di salah satu orkes di wilayahku.

Selain parasnya yang cantik suaranya juga tak kalah dari wajahnya.

Lantunan demi lantunan lagu yang liska bawakan pasti membuat pendengar merasa nyaman.

Dan tidak bosan untuk mendengarkan lagu yang dia bawakan.

Namun di ujung popularitasnya ada sisi buruk yang dia lakukan.

Kita plasback ke tahun sebelum sebelumnya.

Dimana liska pada saat itu hanyalah gadis sederhana yang dipandang sebelah mata oleh orang orang.

Walau pun suaranya cukup bagus namun kala itu penampilan liska tidaklah se elegan sekarang.

Awal karir liska menjadi biduan

Sangatlah dramatis. Mulai dari di hina musisi sampai di hina penonton bahkan sempat liska mendapatkan perlakuan yang tidak seharusnya liska dapatkan.

Mulai di lempari botol botol kosong sampai di lecehkan oleh temannya sendiri.

Hanya karna penampilan yang kurang memuaskan sampai sampai liska mengalami hal seperti itu.

Namun dengan tekad liska yang kuat dan demi keluarganya liska rela di perlakukan seperti itu demi keluarganya yang dia sayangi.

Sempat liska mencoba merubah penampilanya dengan berdandan secantik mungkin namun tetap saja tak ada satu orang pun dari musisi tersebut yang memuji kecantikan liska.

Sampai tiba saatnya liska merasa prustasi dengan keadaan yang sedang dia jalankan.

Beberapa kali liska mencoba mengakhiri hidupnya namun semuanya gagal

Karna liska merasa kebingungan apabila dia meninggal siapa yang akan merawat keluarganya.

Sedangkan adik adik liska masih sangatlah kecil.

Sedangkan ayahnya sudah lama meninggal waktu adik bungsunya berumur 1 tahun.

Pada saat itulah liska terpaksa untuk tidak melanjutkan karirnya di bidang tarik suara

Dan memutuskan untuk bekerja seadanya saja demi keluarganya.

Liska terus bekerja banting tulang.

Di sela sela liska bekerja liska juga sering bernyanyi dengan nyanyian khas daerah jawa barat

Seperti pop sunda atau koplo sunda tarling indramayu Cirebon dan lain lain.

Aku yang waktu itu berjalan hendak pentas seni pun berhenti sejenak untuk sekedar mendengarkan liska bernyanyi.

Suaranya sangat bagus sangat merdu ucapku dalam hati.

Siapakah orang yang sedang bernyanyi itu pikirku.

Aku cari cari ternyata seseorang yang sedang mencuci baju di salah satu rumah namun aku tahu jelas kalau itu bukanlah rumahnya.

Dan dapat aku pastikan dia sedang bekerja di rumah tersebut sebagai asisten rumah tangga.

Namun tidak kusangka disaat aku memperhatikan liska. Liska pun melihatku sedang memperhatikan dia

Dan liska langsung menghampiriku.

A mau manggung ya Tanya liska yang masih penuh dengan sabin di tangannya.

Iya teh ini mau berangkat. Jawabku.

Owh ya teh suaranya bangus loh merdu di dengarnya. Kataku lagi.

Akh si aa bisa saja jawab liska tersenyum.

Serius teh aku gak bohong jawabku

Makasih ya a, a boleh minta kontaknya gak jawab liska dan bertanya.

Untuk apa teh tanyaku.

Ya untuk sekedar sering aja a karna aku gak punya teman untuk mengadu jawab liska.

Mendengar kata kata liska seperti itu aku pun langsung kasih kontakku pada liska.

Setelah aku kasih aku pun berpamitan melanjutkan perjalanan ke jalan untuk menunggu mobil jemputan yang mengangkut peralatan dan juga para musisi.

Akupun berangkat dan lama tak ada chat dari liska sampai saatnya liska menghubungiku dan bercerita kalau dia besok akan mencoba ikut bergabung di suatu grup orkes.

Dan menceritakan pengalaman pengalaman terdahulunya yang pernah dia dapatkan

Aku pun dengan senang hati member semangat padanya agar liska bisa mendapatkan yang dia inginkan.

Begitu juga dengan liska yang merespon balasan chatku dengan senang hati.

Karna selama ini tak ada satupun yang bisa iya jadikan sebagai teman curhat

Baru akulah yang mau menemani dan mendengarkan keluh kesahnya.

Beberapa hari setelah liska berkeluh kesa akhirnya liska pun menghubungiku lagi dan ingin bertemu denganku.

Akupun mengiyakan dan kita bertemu di suatu tempat yang lumayan ramai.

Kenapa aku meilih tempat yang ramai karna aku tidak ingin pertemuanku menjadi fitnah nantinya.

Kita bertemu di suatu tempat lesehan. Sembari kita menyantap makanan liska pun bercerita.

A hatiku lagi tidak enak nih. Ucap liska membuka percakapan.

Tidak enak kenapa teh tanyaku.

Kemarin kan aku bercerita pada aa soal aku akan bergabung ke orkes tersebut.

Hmmm iya jawabku.

Aku mendapatkan perlakuan yang sama dengan yang dulu sempat aku dapatkan a

Bahkan aku di maki maki di hina dan di dorong sampai aku tersungkur a.

Sakit rasanya hatiku a di perlakukan seperti itu.

Seburuk itukah a wajah dan penampilanku sampai sampai orang orang memandangku seperti jijik jelas liska.

Jangan beranggapan seperti itu teh tidak semuanya yang menilai orang dari tampilan dan juga wajah. Buktinya aku tidak teh malah aku kagum sama teteh.

Sudah cantik baik suaranya juga bagus lagi.

Anggap saja ini belum rejekinya teteh

Liska pun menarik nafas dan mengangguk sembari tersenyu.

Terimakasih ya a sudah mau menemaniku dan mendengarkan keluh kesahku ucap liska.

Aku pun tersenyum dan pamit meninggalkan liska untuk membeli minuman dingin.

Sekepergianku terlihat seseorang wanita yang sudah berumur yang tadi berada di belakangku menghampiri liska.

Apa yang di bicarakan oleh liska dan juga wanita tersebut aku tidak tahu dan liska pun enggan untuk menceritakannya padaku.

Saat aku kembali menghampiri liska wanita itu seperti tergesa gesa meninggalkan liska

Kenapa ibu itu teh tanyaku pada liska sambil memberikan minuman dingin.

Dengan menutup nutupi liska beralasan kalau wanita itu hanya bertanya

darimana dan aa itu pacarnya aku atau bukan. Jawab liska

lalu teteh jawab apa. Tanyaku

ya aku jawab aja kalau aku dari desa anu dan aa adalah suamiku

Hanya itulah jawaban yang keluar dari liska.

Namun aku tidak percaya begitu saja aku merasa liska menyembunyikan sesuatu

Tapi apalah dayaku untuk terus bertanya karna aku sadar diri bukanlah siapa siapa liska.

Setelah obrolan tadi lalu ku ajak liska ke mesa tau tempat berkumpulnya para musisi musisi dan juga panjak yang sedang latihan .

Tak ada yang berani menghina dan mengolok olok liska di tempat itu.

Bisa jadi gak enak karna ada aku di sana.

Terlihat liska senang dan sesekali ikut bernyanyi.

Tak sedikit yang kagum pada suara liska

Setelah latihan selesai akupun lanjut pulang dan mengantarkan liska kerumahnya dilanjutkan denganku yang kembali pulang kerumhku.

Sejak saat itulah aku kehilangan kontak dengan liska selama satu bulan.

Kudatangi kerumahnya namun ibunya bilang liska tidak punga sudah tiga minggu dan meminta tolong padaku untuk dicarikan liska

Aku pun mengiyakan nya dan beramitan.

Tepat satu bulan liska meninggalkan rumah tiba tiba nada dering teponku berbunyi

Ku lihat layar hpku dan tertera nama yang tidak asing lagi yaitu liska

Hallo liska kemana saja kamu sudah sebulan aku mencarimu ucapku di balik telepon.

Cie tumben panggil nama biasanya panggil teteh ucap liska sembil sedikit tertawa.

Hehehe maaf teh keceplosan saking paniknya aku. Jawabku.

Udah a gak apa apa panggil liska aja biar keliatanya akrab gitu ucap liska

Iya deh tapi maaf ya kalo nanti kedengaranya kurang sopan jelasku.

Santai aja a aku gak keberatanko aa panggil aku pake nama jawab liska.

Kamu kemana aja aku nyari nyari kamu loh, mamah sampai cemas dan minta tolong buat nyariin kamu. Tanyaku.

Sebelumnya terimakasih ya a kamu adalah satu satunya sahabat terbaik aku

Aku habis menenangkan fikiranku a karna kalau aku di rumah terus fikiranku kacau a jelas liska.

Owh ya a kapan kita jalan jalan lagi dan kapan orkes kaka latihan lagi.

Aku kangen pengen ikut latihan a Tanya liska.

Lusa mau pada latihan kamu mau ikut tanyaku.

Dengan senang hati a asal bareng sama aa aku ikut. Jawab liska.

Ya sudah lusa aku jemput kerumah ya ucapku.

Liska pun mengiyakanya.

Singkat cerita waktu yang sudah ku janjikan pun tiba dan aku jemput liska kerumahnya

Betapa terkejutnya aku saat melihat liska yang sekarang dengan wajah yang terlihat sangat cantik. Sampai sampai mataku tidak bisa berkedip.

Sebenarnya dari dulu juga liska sudah cantik hanya saja liska malas untuk berdandan dan hanya menggunakan pakaian sedanya saja

Namun saat ini walau pun liska tidk berdandan dan menggunakan pakaian seperti biasanya namun terlihat sangat cantik bagi kaum laki laki.

Lalu aku pun bergegas berangkat ke tempat latihan

Begitu sampai semua musisi dah dalang dalang di buat melongo oleh kecantikan liska

Bahkan kini banyak yang menawari liska untuk ikut bergabung ke grup orkes C.A

Liska tidak terburu buru mengiyakan nya malah liska meminta saran padaku dan di ikuti oleh yang lain seperti merayuku agar liska ikut bergabung ke orkes C.A denganrayuan mereka aku pun mengijinkan liska untuk bergabung.

Pikirku inilah impian liska yang sempat terhenti karna perlakuan perlakuan yang tidak mengenakan di orkes lain.

Setelah itu kita mulai berlatih dengan garapan lagu lagu baru yang popular waktu itu.

Singkat cerita 3 tahun lamanya aku beserta liska bekerja di orkes yang sama namun seiring berjalanya waktu kejadian kejadian aneh pun bermunculan.

Satu persatu biduan dari orkes kita meninggal dunia dengan sebab yang bermacam macam

Mulai dari sakit ada pula yang kecelakaan bahkan yang tadinya sehat sehat saja pun tiba tiba meninggal.

Untungnya meninggalnya tidak dalam keadaan pentas jadi tidak ada yang beranggapak kalau orkes C.A itu menggunakan pesugihan.

Pormasi pun berubah kini liskalah yang menjadi seniornya. Dan banyak memberikan bimbingan kepada biduan biduan baru dan membentuk sebuah kekeluargaan.

Namun tepat di tahun 2013

Kondisi orkes C.A sedang dalam masa keterpurukan bahkan dalam satu bulan paling banyak ada 3 atau 4 panggungan

Namun liska masih tetap setia merangkul teman teman yang lain nya dan menguatkan mereka agar tidak keluar dari orkes C.A

Namun untuk mengisi kekosongan teman teman musisi bebas ikut dengan orkes mana pun.

Itu berlaku hanya kalau orkes C.A sedang kosong.

Bahkan aku beserta liska pun saat itu mengisi kekosongan itu dengan ikut bersama orkes yang lain

Tepat di suatu hari saat liska mengisi kekosongan di orkes yang dulu pernah merendahkanya

Dengan niat liska akan membalaskan dendan yang dulu pernah memperlakukan liska seperti sampah itu namun berbalik kepada diri liska saat waktu pulangnya liska.

Saat itu aku bersama liska mengendarai sepeda motor arah pulang dari arah utara ke selatan

Tiba tiba di suatu jalan yang kanan dan kirinya adalah sawah motor yang ku kendarai seperti ada yang menabrak dari samping

Jebred benturan keras yang sangat jelas kurasakan, dan melemparkan aku beserta liska.

Yang anehnya hantaman dari sebelah kanan motor namun kita terlempar kea rah yang berlawanan aku terlempar kearah kanan dan liska terlempar kea rah kiri.

Liska terlempar sangat jauh dan mungkin kalau di jelaskan seperti tidak masuk akal.

Sedangkan aku terlempar membentur pohon di pinggir jalan.

Dengan seketika salah satu tulang di tubuhku terasa patah dan tak sadarkan diri.

Lain dengan liska yang terlempar sejauh hampir 30 meter ke kotakan sawah yang kedua.

Orang orang yang melihat kecelakaan itu seperti tidak mempercayai apa yang sudah terjadi.

Bagaimana tidak. Laju motor yang bisa di bilang sangat pelan bisa melemparkan pengendaranya sejauh itu.

Dan liska pun meninggal seketika.

Singkat cerita setelah beberapa lama pemulihan tubuhku aku mencoba bersilaturahmi kepada ibunya liska dan hendak mengucapkan berbela sungkawa sekaligus meminta maaf pada ibunya liska.

Dan pada saat itu pula banyak terdengar berita berita dari orang orang yang pernah melihat arwah liska gentayangan dengan wajah yang pucat pasi.

Terkadang dia tersenyum dan terkadang dia menangis dan terkadang juga iya melantunkan sebuah lagu yang di bawakanya untuk terakhir kalinya.

Lagunya terdengar sangatlah sedih bagai mana tidak pada waktu liska membawakan judul lagu itu liska seperti menghayati dan tahu bahwa lagu itu adalah lagu terakhirnya.

Setelah sampai ke rumah liska aku sangat merasa kehilangan sosok sahabat sekaligus keluarga bagiku.

Ku pegang tangan ibunya liska dan memohon maaf pada ibunya liska.

Kamu tidak salah nak khollil semua ini sudah kehendak yang maha kuasa dan sudah takdirnya liska harus meninggal seperti ini.

Namun ada yang mau ibu tanyakan sama nak khollil. Jelas ibu siti

Ibu mau Tanya apa bu tanyaku.

Apakah kamu tahu kalau selama ini liska menggunakan susuk. Tanya ibu siti

Susuk tanyaku heran.

Sepertinya begitu nak khollil jawab ibu siti

Soalnya sekembalinya liska saat itu ibu sudah merasakan hal yang janggal. Jelas ibu siti

Janggal bagaimana bu tanyaku.

Ibu sering mendengar liska kadang berbicara sendiri kadang menangis dan terkadang tertawa sembari memuji wajah cantiknya.

Dan seminggu sebelum liska meninggal hampir setiap malam liska selalu menjerit kesakitan

Dan wajahnya seperti terbakar dan berteriak panas.

Namun akan berhenti kala pajar menyngsing.

Aku yang mendengar cerita dari ibu siti seketika meneteskan air mata saat itu juga.

Kalau memang benar liska menggunakan susuk aku sungguh tidak menyangka pikirku dalam hati.

Dan yang membuat ibu yakin nak khollil kalau liska menggunakan susuk di bagian wajahnya

Karna saat kejadian tersebut wajah liska seperti terlihat hancur padahal menurut saksi kecelakaan di sana liska terlempar ke area pesawahan yang tanahnya tidak begitu keras

Namun kondisinya seperti di parrutkan ke aspal. Jelas ibu siti.

Masih banyak yang mau ibu siti ceritakan namun aku memilih menyuruh ibu situ untuk  tidak melanjutkan ceritanya karna aku tidak kuat mendengarnya.

Dengan berlinang air mata akupun di peluk ibu siti dan dikuatkan oleh ibu siti.

Dengan sangat lemas aku memutuskan pulang karna aku tidak mau mendengar kan cerita buruk tentang liska

Namun di tengah perjalanan aku bertemu dengan sosok wanita yang beberapa tahun kebelakang sempat berbincang dengan liska.

Dan wanita itupun memintaku berhenti dan ingin berbicara.

Kang berhenti sebentar ucapnya sambil melambaikan tangan ke arahku. Ucap ibu sinta

Iya bu ada apa tanyaku.

Kamu suaminya liska ya Tanya ibu sinta

Tanpa pikir panjang akupun mengiyakanya

Bisa kita bicara sebentar Tanya ibu sinta.

Owh bisa bu jawabku.

Ada yang mau ibu tanyakan pada akang ucap ibu sinta.

Soal apa ya bu tanyaku

Apa benar liska meninggal dunia kang .

Akupun mengangguk mengiyakannya

Ibu dapat kabar kalau liska katanya kecelakaan. Kata ibu sinta.

Ibu tahu dari siapa bu tanyaku

Ibu tahu semuanya kang, semua yang berhubungan dengan liska ibu tahu.

Dari liska yang terpuruk sampai liska yang banyak di gemari oleh para lelaki. Jelas ibu sinta

Bisakah ibu ceritakan semuanya dari awal bu tentang liska tanyaku.

Ibuakan ceritakan semuanya kepada akang kata ibu sinta

Waktu itu saat ibu bertemu dengan liska di tempat lesehan itu ibu sangat prihatin dengan kisah nya liska

Apalagi anak sebaik dia di perlakukan seperti itu oleh orang orang yang tidak memiliki hati nurani

Makanya ibu dekati liska dan ibu kasih saran untuk menggunakan susuk di bagian wajahnya agar orang orang yang melihatnya akan terpesona dengan kecantikanya.

Dan selama satu bulan liska tinggak di rumah ibu agar liska tidak bolak balik jauh ke tempat dia memasang susuk itu.

Dan liska pun bercerita panjang lebar tentang hubungan liska denganmu.

Dan ibu juga tahu kalau kalian tidak ada hubungan apa apa dengan liska. Hanya sebatas sahabat yang saling menyayangi.

Bahkan rasa sayang liska padamu sangatlah besar kang.

Sampai dia rela memasang susuk demi karir dan juga demi akang supaya akang mengungkapkan perasaan akang pada liska.

Namun ibu juga tahu kalau tanpa susuk pun akang tulus menyayangi liska.

Terlihat jelas dari sorot mata akang yang merasa sangat kehilangan.

Namun sayangnya setelah selesai liska memasang susuk itu.

Orang yang memasangkan susuk pada liska itu meninggal.

Dan hanya orang yang memasangkan susuk itulah yang bisa membuka susuk itu kembali.

Setiap malam liska datang pada ibu untuk menyampaikan permohonan maafnya pada akang

Kalau akang berkenan akang datangi makam liska dengan menancapkan pohon kelor di makam liska supaya perlahan susuk yang di bawa matinya bisa keluar seiring berjalanya waktu.

Itulah yang aku dengar dari orang yang memasangkan susuk pada liska sebelum orang itu meninggal.

Mendengar perkataan itu aku langsung berpamitan pada lbu sinta dan bergegas mencari pohon kelor untuk di tancapkan di pemakaman liska.

Setelah mendapatkan pohon itu malamnya aku langsung ke pemakaman liska dan menancapkanya.

Namun sebelum menancapkan pohon kelor itu liska menampakan wujudnya untuk yang terakhirkalinya dan mengucapkan permohonan maaf sekaligus berpamitan padaku.

Maafin aku a selama ini aku sudah menyembunyikan semua ini dari aa.

Dan terimakasih atas kasih sayang yang aa berikan padaku selama ini.

Aku mohon pada aa sempurnakanlah kematianku ini a ucap lisna penuh dengan air mata.

Dengan membaca doa doa yang pernah aku pelajari sedari kecil langsung ku tancapkan pohon kelor itu dan seketika asap putih keluar dan liska pun sirna untuk selama lamanya.

Aku takan pernah melupakan masa masa bahagiaku bersamamu lis ucapku sambil menangis.

Dan setelah itu sampai sekarang aku sudah tidak mendengar kabar penampakan wujud liska berkeliaran lagi kini liska sudah tenang di alamnya.

Begitu juga aku beserta ibu siti sudah mengikhlaskan kepergian liska

Bahkan sampai saat ini pun di tahun 2022 aku masih belum bisa melupakan baying bayang wajah liska yang natural.

Namun aku sudah bisa melupakan wajah liska yang sudah menggunakan susuk itu.

Dan sampai kisah ini di tuliskan aku khollil masih mengenang masa masa indah itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar