2013 adalah tahun yang
tidak bisa aku lupakan begitu saja.
Karna di tahun itulah
perpisahan aku dengan seseorang yang menurutku sebagai teman saudara dan juga
sahabat.
Sahabatku meninggalkan ku
dan juga yang lainnya karena sebuah insiden kecelakaan.
Namun ada sisi lain di
balik kecelakaan tersebut.
Berbagai tanggapan di
tujukan kepada liska.
Liska adalah sosok wanita
yang sangat kuat tegar dan paling berpengaruh di tepat kerjanya.
Liska berprofesi sebagai
buduan di salah satu orkes di wilayahku.
Selain parasnya yang cantik
suaranya juga tak kalah dari wajahnya.
Lantunan demi lantunan lagu
yang liska bawakan pasti membuat pendengar merasa nyaman.
Dan tidak bosan untuk
mendengarkan lagu yang dia bawakan.
Namun di ujung
popularitasnya ada sisi buruk yang dia lakukan.
Kita plasback ke tahun
sebelum sebelumnya.
Dimana liska pada saat itu
hanyalah gadis sederhana yang dipandang sebelah mata oleh orang orang.
Walau pun suaranya cukup
bagus namun kala itu penampilan liska tidaklah se elegan sekarang.
Awal karir liska menjadi
biduan
Sangatlah dramatis. Mulai
dari di hina musisi sampai di hina penonton bahkan sempat liska mendapatkan
perlakuan yang tidak seharusnya liska dapatkan.
Mulai di lempari botol
botol kosong sampai di lecehkan oleh temannya sendiri.
Hanya karna penampilan yang
kurang memuaskan sampai sampai liska mengalami hal seperti itu.
Namun dengan tekad liska
yang kuat dan demi keluarganya liska rela di perlakukan seperti itu demi
keluarganya yang dia sayangi.
Sempat liska mencoba
merubah penampilanya dengan berdandan secantik mungkin namun tetap saja tak ada
satu orang pun dari musisi tersebut yang memuji kecantikan liska.
Sampai tiba saatnya liska
merasa prustasi dengan keadaan yang sedang dia jalankan.
Beberapa kali liska mencoba
mengakhiri hidupnya namun semuanya gagal
Karna liska merasa
kebingungan apabila dia meninggal siapa yang akan merawat keluarganya.
Sedangkan adik adik liska
masih sangatlah kecil.
Sedangkan ayahnya sudah
lama meninggal waktu adik bungsunya berumur 1 tahun.
Pada saat itulah liska
terpaksa untuk tidak melanjutkan karirnya di bidang tarik suara
Dan memutuskan untuk
bekerja seadanya saja demi keluarganya.
Liska terus bekerja banting
tulang.
Di sela sela liska bekerja
liska juga sering bernyanyi dengan nyanyian khas daerah jawa barat
Seperti pop sunda atau
koplo sunda tarling indramayu Cirebon dan lain lain.
Aku yang waktu itu berjalan
hendak pentas seni pun berhenti sejenak untuk sekedar mendengarkan liska
bernyanyi.
Suaranya sangat bagus
sangat merdu ucapku dalam hati.
Siapakah orang yang sedang
bernyanyi itu pikirku.
Aku cari cari ternyata
seseorang yang sedang mencuci baju di salah satu rumah namun aku tahu jelas
kalau itu bukanlah rumahnya.
Dan dapat aku pastikan dia
sedang bekerja di rumah tersebut sebagai asisten rumah tangga.
Namun tidak kusangka disaat
aku memperhatikan liska. Liska pun melihatku sedang memperhatikan dia
Dan liska langsung
menghampiriku.
A mau manggung ya Tanya
liska yang masih penuh dengan sabin di tangannya.
Iya teh ini mau berangkat.
Jawabku.
Owh ya teh suaranya bangus
loh merdu di dengarnya. Kataku lagi.
Akh si aa bisa saja jawab
liska tersenyum.
Serius teh aku gak bohong
jawabku
Makasih ya a, a boleh minta
kontaknya gak jawab liska dan bertanya.
Untuk apa teh tanyaku.
Ya untuk sekedar sering aja
a karna aku gak punya teman untuk mengadu jawab liska.
Mendengar kata kata liska
seperti itu aku pun langsung kasih kontakku pada liska.
Setelah aku kasih aku pun
berpamitan melanjutkan perjalanan ke jalan untuk menunggu mobil jemputan yang
mengangkut peralatan dan juga para musisi.
Akupun berangkat dan lama
tak ada chat dari liska sampai saatnya liska menghubungiku dan bercerita kalau
dia besok akan mencoba ikut bergabung di suatu grup orkes.
Dan menceritakan pengalaman
pengalaman terdahulunya yang pernah dia dapatkan
Aku pun dengan senang hati
member semangat padanya agar liska bisa mendapatkan yang dia inginkan.
Begitu juga dengan liska
yang merespon balasan chatku dengan senang hati.
Karna selama ini tak ada
satupun yang bisa iya jadikan sebagai teman curhat
Baru akulah yang mau
menemani dan mendengarkan keluh kesahnya.
Beberapa hari setelah liska
berkeluh kesa akhirnya liska pun menghubungiku lagi dan ingin bertemu denganku.
Akupun mengiyakan dan kita
bertemu di suatu tempat yang lumayan ramai.
Kenapa aku meilih tempat
yang ramai karna aku tidak ingin pertemuanku menjadi fitnah nantinya.
Kita bertemu di suatu
tempat lesehan. Sembari kita menyantap makanan liska pun bercerita.
A hatiku lagi tidak enak
nih. Ucap liska membuka percakapan.
Tidak enak kenapa teh
tanyaku.
Kemarin kan aku bercerita
pada aa soal aku akan bergabung ke orkes tersebut.
Hmmm iya jawabku.
Aku mendapatkan perlakuan
yang sama dengan yang dulu sempat aku dapatkan a
Bahkan aku di maki maki di hina
dan di dorong sampai aku tersungkur a.
Sakit rasanya hatiku a di
perlakukan seperti itu.
Seburuk itukah a wajah dan
penampilanku sampai sampai orang orang memandangku seperti jijik jelas liska.
Jangan beranggapan seperti
itu teh tidak semuanya yang menilai orang dari tampilan dan juga wajah.
Buktinya aku tidak teh malah aku kagum sama teteh.
Sudah cantik baik suaranya
juga bagus lagi.
Anggap saja ini belum
rejekinya teteh
Liska pun menarik nafas dan
mengangguk sembari tersenyu.
Terimakasih ya a sudah mau
menemaniku dan mendengarkan keluh kesahku ucap liska.
Aku pun tersenyum dan pamit
meninggalkan liska untuk membeli minuman dingin.
Sekepergianku terlihat
seseorang wanita yang sudah berumur yang tadi berada di belakangku menghampiri
liska.
Apa yang di bicarakan oleh
liska dan juga wanita tersebut aku tidak tahu dan liska pun enggan untuk
menceritakannya padaku.
Saat aku kembali
menghampiri liska wanita itu seperti tergesa gesa meninggalkan liska
Kenapa ibu itu teh tanyaku
pada liska sambil memberikan minuman dingin.
Dengan menutup nutupi liska
beralasan kalau wanita itu hanya bertanya
darimana dan aa itu
pacarnya aku atau bukan. Jawab liska
lalu teteh jawab apa.
Tanyaku
ya aku jawab aja kalau aku
dari desa anu dan aa adalah suamiku
Hanya itulah jawaban yang
keluar dari liska.
Namun aku tidak percaya
begitu saja aku merasa liska menyembunyikan sesuatu
Tapi apalah dayaku untuk
terus bertanya karna aku sadar diri bukanlah siapa siapa liska.
Setelah obrolan tadi lalu
ku ajak liska ke mesa tau tempat berkumpulnya para musisi musisi dan juga
panjak yang sedang latihan .
Tak ada yang berani
menghina dan mengolok olok liska di tempat itu.
Bisa jadi gak enak karna
ada aku di sana.
Terlihat liska senang dan
sesekali ikut bernyanyi.
Tak sedikit yang kagum pada
suara liska
Setelah latihan selesai
akupun lanjut pulang dan mengantarkan liska kerumahnya dilanjutkan denganku
yang kembali pulang kerumhku.
Sejak saat itulah aku
kehilangan kontak dengan liska selama satu bulan.
Kudatangi kerumahnya namun
ibunya bilang liska tidak punga sudah tiga minggu dan meminta tolong padaku
untuk dicarikan liska
Aku pun mengiyakan nya dan
beramitan.
Tepat satu bulan liska
meninggalkan rumah tiba tiba nada dering teponku berbunyi
Ku lihat layar hpku dan
tertera nama yang tidak asing lagi yaitu liska
Hallo liska kemana saja
kamu sudah sebulan aku mencarimu ucapku di balik telepon.
Cie tumben panggil nama
biasanya panggil teteh ucap liska sembil sedikit tertawa.
Hehehe maaf teh keceplosan
saking paniknya aku. Jawabku.
Udah a gak apa apa panggil
liska aja biar keliatanya akrab gitu ucap liska
Iya deh tapi maaf ya kalo
nanti kedengaranya kurang sopan jelasku.
Santai aja a aku gak
keberatanko aa panggil aku pake nama jawab liska.
Kamu kemana aja aku nyari
nyari kamu loh, mamah sampai cemas dan minta tolong buat nyariin kamu. Tanyaku.
Sebelumnya terimakasih ya a
kamu adalah satu satunya sahabat terbaik aku
Aku habis menenangkan
fikiranku a karna kalau aku di rumah terus fikiranku kacau a jelas liska.
Owh ya a kapan kita jalan
jalan lagi dan kapan orkes kaka latihan lagi.
Aku kangen pengen ikut
latihan a Tanya liska.
Lusa mau pada latihan kamu
mau ikut tanyaku.
Dengan senang hati a asal
bareng sama aa aku ikut. Jawab liska.
Ya sudah lusa aku jemput
kerumah ya ucapku.
Liska pun mengiyakanya.
Singkat cerita waktu yang
sudah ku janjikan pun tiba dan aku jemput liska kerumahnya
Betapa terkejutnya aku saat
melihat liska yang sekarang dengan wajah yang terlihat sangat cantik. Sampai
sampai mataku tidak bisa berkedip.
Sebenarnya dari dulu juga
liska sudah cantik hanya saja liska malas untuk berdandan dan hanya menggunakan
pakaian sedanya saja
Namun saat ini walau pun
liska tidk berdandan dan menggunakan pakaian seperti biasanya namun terlihat
sangat cantik bagi kaum laki laki.
Lalu aku pun bergegas
berangkat ke tempat latihan
Begitu sampai semua musisi
dah dalang dalang di buat melongo oleh kecantikan liska
Bahkan kini banyak yang
menawari liska untuk ikut bergabung ke grup orkes C.A
Liska tidak terburu buru
mengiyakan nya malah liska meminta saran padaku dan di ikuti oleh yang lain
seperti merayuku agar liska ikut bergabung ke orkes C.A denganrayuan mereka aku
pun mengijinkan liska untuk bergabung.
Pikirku inilah impian liska
yang sempat terhenti karna perlakuan perlakuan yang tidak mengenakan di orkes
lain.
Setelah itu kita mulai
berlatih dengan garapan lagu lagu baru yang popular waktu itu.
Singkat cerita 3 tahun
lamanya aku beserta liska bekerja di orkes yang sama namun seiring berjalanya
waktu kejadian kejadian aneh pun bermunculan.
Satu persatu biduan dari
orkes kita meninggal dunia dengan sebab yang bermacam macam
Mulai dari sakit ada pula
yang kecelakaan bahkan yang tadinya sehat sehat saja pun tiba tiba meninggal.
Untungnya meninggalnya
tidak dalam keadaan pentas jadi tidak ada yang beranggapak kalau orkes C.A itu
menggunakan pesugihan.
Pormasi pun berubah kini
liskalah yang menjadi seniornya. Dan banyak memberikan bimbingan kepada biduan
biduan baru dan membentuk sebuah kekeluargaan.
Namun tepat di tahun 2013
Kondisi orkes C.A sedang
dalam masa keterpurukan bahkan dalam satu bulan paling banyak ada 3 atau 4
panggungan
Namun liska masih tetap
setia merangkul teman teman yang lain nya dan menguatkan mereka agar tidak
keluar dari orkes C.A
Namun untuk mengisi kekosongan
teman teman musisi bebas ikut dengan orkes mana pun.
Itu berlaku hanya kalau
orkes C.A sedang kosong.
Bahkan aku beserta liska
pun saat itu mengisi kekosongan itu dengan ikut bersama orkes yang lain
Tepat di suatu hari saat
liska mengisi kekosongan di orkes yang dulu pernah merendahkanya
Dengan niat liska akan
membalaskan dendan yang dulu pernah memperlakukan liska seperti sampah itu
namun berbalik kepada diri liska saat waktu pulangnya liska.
Saat itu aku bersama liska
mengendarai sepeda motor arah pulang dari arah utara ke selatan
Tiba tiba di suatu jalan
yang kanan dan kirinya adalah sawah motor yang ku kendarai seperti ada yang
menabrak dari samping
Jebred benturan keras yang
sangat jelas kurasakan, dan melemparkan aku beserta liska.
Yang anehnya hantaman dari
sebelah kanan motor namun kita terlempar kea rah yang berlawanan aku terlempar
kearah kanan dan liska terlempar kea rah kiri.
Liska terlempar sangat jauh
dan mungkin kalau di jelaskan seperti tidak masuk akal.
Sedangkan aku terlempar membentur
pohon di pinggir jalan.
Dengan seketika salah satu
tulang di tubuhku terasa patah dan tak sadarkan diri.
Lain dengan liska yang
terlempar sejauh hampir 30 meter ke kotakan sawah yang kedua.
Orang orang yang melihat
kecelakaan itu seperti tidak mempercayai apa yang sudah terjadi.
Bagaimana tidak. Laju motor
yang bisa di bilang sangat pelan bisa melemparkan pengendaranya sejauh itu.
Dan liska pun meninggal
seketika.
Singkat cerita setelah
beberapa lama pemulihan tubuhku aku mencoba bersilaturahmi kepada ibunya liska
dan hendak mengucapkan berbela sungkawa sekaligus meminta maaf pada ibunya
liska.
Dan pada saat itu pula
banyak terdengar berita berita dari orang orang yang pernah melihat arwah liska
gentayangan dengan wajah yang pucat pasi.
Terkadang dia tersenyum dan
terkadang dia menangis dan terkadang juga iya melantunkan sebuah lagu yang di
bawakanya untuk terakhir kalinya.
Lagunya terdengar sangatlah
sedih bagai mana tidak pada waktu liska membawakan judul lagu itu liska seperti
menghayati dan tahu bahwa lagu itu adalah lagu terakhirnya.
Setelah sampai ke rumah
liska aku sangat merasa kehilangan sosok sahabat sekaligus keluarga bagiku.
Ku pegang tangan ibunya
liska dan memohon maaf pada ibunya liska.
Kamu tidak salah nak
khollil semua ini sudah kehendak yang maha kuasa dan sudah takdirnya liska
harus meninggal seperti ini.
Namun ada yang mau ibu
tanyakan sama nak khollil. Jelas ibu siti
Ibu mau Tanya apa bu
tanyaku.
Apakah kamu tahu kalau
selama ini liska menggunakan susuk. Tanya ibu siti
Susuk tanyaku heran.
Sepertinya begitu nak
khollil jawab ibu siti
Soalnya sekembalinya liska
saat itu ibu sudah merasakan hal yang janggal. Jelas ibu siti
Janggal bagaimana bu
tanyaku.
Ibu sering mendengar liska
kadang berbicara sendiri kadang menangis dan terkadang tertawa sembari memuji
wajah cantiknya.
Dan seminggu sebelum liska
meninggal hampir setiap malam liska selalu menjerit kesakitan
Dan wajahnya seperti
terbakar dan berteriak panas.
Namun akan berhenti kala
pajar menyngsing.
Aku yang mendengar cerita dari
ibu siti seketika meneteskan air mata saat itu juga.
Kalau memang benar liska
menggunakan susuk aku sungguh tidak menyangka pikirku dalam hati.
Dan yang membuat ibu yakin
nak khollil kalau liska menggunakan susuk di bagian wajahnya
Karna saat kejadian
tersebut wajah liska seperti terlihat hancur padahal menurut saksi kecelakaan
di sana liska terlempar ke area pesawahan yang tanahnya tidak begitu keras
Namun kondisinya seperti di
parrutkan ke aspal. Jelas ibu siti.
Masih banyak yang mau ibu
siti ceritakan namun aku memilih menyuruh ibu situ untuk tidak melanjutkan ceritanya karna aku tidak
kuat mendengarnya.
Dengan berlinang air mata
akupun di peluk ibu siti dan dikuatkan oleh ibu siti.
Dengan sangat lemas aku
memutuskan pulang karna aku tidak mau mendengar kan cerita buruk tentang liska
Namun di tengah perjalanan
aku bertemu dengan sosok wanita yang beberapa tahun kebelakang sempat
berbincang dengan liska.
Dan wanita itupun memintaku
berhenti dan ingin berbicara.
Kang berhenti sebentar
ucapnya sambil melambaikan tangan ke arahku. Ucap ibu sinta
Iya bu ada apa tanyaku.
Kamu suaminya liska ya
Tanya ibu sinta
Tanpa pikir panjang akupun
mengiyakanya
Bisa kita bicara sebentar
Tanya ibu sinta.
Owh bisa bu jawabku.
Ada yang mau ibu tanyakan
pada akang ucap ibu sinta.
Soal apa ya bu tanyaku
Apa benar liska meninggal
dunia kang .
Akupun mengangguk
mengiyakannya
Ibu dapat kabar kalau liska
katanya kecelakaan. Kata ibu sinta.
Ibu tahu dari siapa bu
tanyaku
Ibu tahu semuanya kang,
semua yang berhubungan dengan liska ibu tahu.
Dari liska yang terpuruk
sampai liska yang banyak di gemari oleh para lelaki. Jelas ibu sinta
Bisakah ibu ceritakan
semuanya dari awal bu tentang liska tanyaku.
Ibuakan ceritakan semuanya kepada akang kata ibu sinta
Waktu itu saat ibu bertemu
dengan liska di tempat lesehan itu ibu sangat prihatin dengan kisah nya liska
Apalagi anak sebaik dia di
perlakukan seperti itu oleh orang orang yang tidak memiliki hati nurani
Makanya ibu dekati liska
dan ibu kasih saran untuk menggunakan susuk di bagian wajahnya agar orang orang
yang melihatnya akan terpesona dengan kecantikanya.
Dan selama satu bulan liska
tinggak di rumah ibu agar liska tidak bolak balik jauh ke tempat dia memasang
susuk itu.
Dan liska pun bercerita
panjang lebar tentang hubungan liska denganmu.
Dan ibu juga tahu kalau
kalian tidak ada hubungan apa apa dengan liska. Hanya sebatas sahabat yang
saling menyayangi.
Bahkan rasa sayang liska
padamu sangatlah besar kang.
Sampai dia rela memasang
susuk demi karir dan juga demi akang supaya akang mengungkapkan perasaan akang
pada liska.
Namun ibu juga tahu kalau
tanpa susuk pun akang tulus menyayangi liska.
Terlihat jelas dari sorot
mata akang yang merasa sangat kehilangan.
Namun sayangnya setelah
selesai liska memasang susuk itu.
Orang yang memasangkan
susuk pada liska itu meninggal.
Dan hanya orang yang
memasangkan susuk itulah yang bisa membuka susuk itu kembali.
Setiap malam liska datang
pada ibu untuk menyampaikan permohonan maafnya pada akang
Kalau akang berkenan akang
datangi makam liska dengan menancapkan pohon kelor di makam liska supaya
perlahan susuk yang di bawa matinya bisa keluar seiring berjalanya waktu.
Itulah yang aku dengar dari
orang yang memasangkan susuk pada liska sebelum orang itu meninggal.
Mendengar perkataan itu aku
langsung berpamitan pada lbu sinta dan bergegas mencari pohon kelor untuk di
tancapkan di pemakaman liska.
Setelah mendapatkan pohon
itu malamnya aku langsung ke pemakaman liska dan menancapkanya.
Namun sebelum menancapkan
pohon kelor itu liska menampakan wujudnya untuk yang terakhirkalinya dan
mengucapkan permohonan maaf sekaligus berpamitan padaku.
Maafin aku a selama ini aku
sudah menyembunyikan semua ini dari aa.
Dan terimakasih atas kasih
sayang yang aa berikan padaku selama ini.
Aku mohon pada aa
sempurnakanlah kematianku ini a ucap lisna penuh dengan air mata.
Dengan membaca doa doa yang
pernah aku pelajari sedari kecil langsung ku tancapkan pohon kelor itu dan
seketika asap putih keluar dan liska pun sirna untuk selama lamanya.
Aku takan pernah melupakan
masa masa bahagiaku bersamamu lis ucapku sambil menangis.
Dan setelah itu sampai
sekarang aku sudah tidak mendengar kabar penampakan wujud liska berkeliaran
lagi kini liska sudah tenang di alamnya.
Begitu juga aku beserta ibu
siti sudah mengikhlaskan kepergian liska
Bahkan sampai saat ini pun
di tahun 2022 aku masih belum bisa melupakan baying bayang wajah liska yang
natural.
Namun aku sudah bisa
melupakan wajah liska yang sudah menggunakan susuk itu.
Dan sampai kisah ini di tuliskan
aku khollil masih mengenang masa masa indah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar