Jumat, 02 Desember 2022

kemat jaran guyang part 3




Walau pun abah sukri harus mendapatkan perlawanan dari ini namun abah sukri tetap mempertahankan dan berusa agar nita tidak bisa keluar rumah.

Seluruh tubuh abah sukri pun tak luput dari serangan nita dengan cakaran pukulan dan tendangan dari nita.

Namun abah sukri tidak melawan hanya bertahan saja sampai tiba disaat nita merasa lemas dan abah sukri pun menggendong nita dan memasukan nita kedalam kamar lalu di kunci dengan rapat.

Walau pun di kunci nita masih saja berontak dan berteriak teriak memanggil manggi nama wili.

Siang harinya disaat abah sukri merasa geram dengan kejadian yang menima anak kesayanganya itu mencoba mencari cari keberadaan wili. Dengan menenteng golok dan kendak membuhun wili yang sudah membuat anaknya menjadi kehilangan kewarasannya.

Dengan raut wajah yang marah abah sukri pun menanyai satu persatu orang yang di temuinya namun bukanlah jawaban yang di dapat.

Orang orang yang abah sukri tanyai malah lari ketika mereka melihat golok yang di tenteng abah sukri.

Kemudian abah sukri pun mendatangi rumah nana nan berteriak teriak memanggil nana dengan tanpa sopan santun.

Nana keluar kamu. Teriak abah sikri

Beberapa kali abah sukri berteriak teriak di rumah nana.

Nana yang ketakutan memutuskan untuk tidak keluar rumah.

Asu kalau aku keluar pasti aku yang jadi sasarannya ucap nana dalam hati.

Lama abah sukri berada di rumah nana berteriak teriak kini abah duloh pun datang dan bertanya.

Hei sukri ada apa ni kamu berteriak teriak di rumah orang. Tanya abah duloh.

Mana si nana Tanya abah sukri sembari pecicilan.

Ada apa kamu mencari si nana ada masalah apa kamu dengan anaku. Tanya balik abah duloh.

Tanyakan sama anakmu anaku di apakan sama temannya sampai anaku menjadi gila seperti itu. Ucap abah sukri sembari ngotot.

Hey sukri yang bermasalah kan kamu sama si wili kenapa bawa bawa anaku. Ucap abah duloh.

Anakmu pasti tahu apa yang dilakukan temannya terhadap anaku. Ucap abah sukri yang masih ngotot.

Asal kamu tahu nya sukri anaku sudah satu minggu ini tidak bertemu dengan temannya. Bahkan anaku merasa khawatir sama temannya atas perkataanmu.

Anaku juga selama satu minggu ini mencari cari ttemannya tacit temannya nekat melakukan bunuh diri atas ucapanmu yang membuatnya sakit hati.

Makanya sukri kalau punya mulut tuh di jaga omonganmu jangn sampai menyakiti orang lain.

Baru hidupmu tercukupi berkat anakmu saja kamu jadi sombong dan adigung.

Apa yang mau kamu sombongkan. Uangmu rumah mu kendaraanmu itu dari hasil keringat anakmu bukan hasil keringatmu jadi apa yang mau kamu sombongkan.

Dan untuk anakmu juga itulah hukumanya yang sudah meremehkan para pemuda di desa ph.

Bukan kah kamu dan anakmu bilang kalau pemuda di desa ph itu tidak berguna. Dan anakmu juga bilang gak mau berhubungan sama pemuda desa ph.

Kini semua terbalik sukri bahkan pemuda di desa ph pun gak aka nada yang mau sama anakmu yang sudah gila itu.

Harusnya kamu itu berfikir bukanya mengamuk seperti ini dengan membawa bawa golok lagi.

Apa kamu mau hidupmu berakhir dengan di keroyok oleh pemuda desa ph.

Dan apakah dengan kamu membunuh si wili anakmu bisa sembuh tolal.

Harusnya kamu tuh instrofrksi diri sukri apakah ucapanmu pantas untuk di hargai warga sini.

Dan harus kamu tahu sukri. Sukri yang sekarang terlihat bukan seukri yang warga sini kenal.

Bahkan hampir seluruh warga sini merasa kesal dengan tingkahmu sekarang.

Abah sukripun terdiam mendengarkan omongan abah duloh.

Harusnya sekarang kamu tidak kemana mana kamu jagain anak jangan sampai anakmu keluar rumah.

Kalau anakmu keluar rumah kamu tahu sendiri kan yang akan terjadi. Kamu tahu kan yang akan di bicaranak sama semua orang.

Menurutku lebih baik sekarang kamu pulang jaga anak kesayanganmu agar tidak keluar rumah agar tidak mencoreng dan membuat malu anakmu.

Dan satuhal lagi jangan bawa bawa anaku dalam masalah ini. Anaku tak tahu apa apa sukri apa kamu mengerti.

Abah sukri tanpa member jawaban langsung berjalan pulang

Namun di perjalanan pulang abah sukri mendengar para ibu ibu yang sedang berbisik.

Kasihan ya bah sukri anak kesayangannya jadi gila begitu. Jangan jangan sebentarlagi abah sukri juga bisa ikutan gila. Ucap ibu ipah

Itu karma mungkin atas ke angkuhan dan kesombongannya bu jawab desti

Saya dengar dengan sebelum si nita gila abah sukri dan si nita sudak memaki maki anak laki laki yang main kerumahnya. Dengan kata kata kasar pula. Sambung ibu ida

Ya berarti si nita di buat gila sama si wili dong karna si wili merasa sakit hati atas kelakuan anak dan bapaknya. Tinpa ibu ipah

Iya mungkin saja kan si nita juga terus terusan memanggil manggil nama si wili bu sambung bu yuyun

Makanya bu lain kali kalau punya mulut tuh dijaga jangan sampai anak anak kita di jadikan seperti itu sama yang di sakiti kita. Ucap bu ida.

Abah sukri pun sejenak terhenti dan mendengarkan obrolan ibu ibu itu. Namun tidak membantah perkataan itu. Namun malah abah sukri sedikit mengeluarka air matanya dan menyesali perbuatannya.

Bu ida bu yuyun bu desti dulu kan abah sukri orang yang baik kan yah. Tanya ibu ipah yang mengetahui keberadaan abah sukri.

Iya itu kan dulu bu waktu masih sama seperti kita. Setelah anaknya menjadi tkw di negeri orang abah pun berubah dan menjadi sombong. Jawab bu ida.

Iya ya padahal kan itu uang hasil anaknya bukan hasil dia apa yang harus di sombongkan ya bu sambung bu desti

Sudah sudah gak baik membicarakan orang sedang dalam musibah lebih baik kita bubah jangan gibah terus. Apa ibu ibu mau mati dengan keadaan mulut yang menganga terus gara gara gibah terus.

Mendengar perkataan itu abah sukri pun semakin menyesali perbuatanya. Namun apayang mau dikata nasi sudah menjadi bubur. Dan gak akan bisa menjadi nasi kembali.

Hanya air mata lah yang menemani abah sukri pulang ke rumahnya.

Setelah sampai di rumah abah sukri pun kaget melihat istrinya yang tergeletak tak sadarkan diri di depan pintu.

Ibunya nita pingsan setelah menahan nita untuk tidak keluar rumah namun mendapat perlawanan dari nita dan dengan pukulan keras di bagian belakang kepala seketika ibunya pun jatuh pingsan.

Di sini pun abah sukri menjadi semakin bingung hendak berbuat apa terlebih dahulu.

Menyadarkan istrinya terlebih dahulu atau mencari anak kesayangannya yang keluar rumah dengan keadaan seperti itu.

Lalu abah memutuskan menyadarkan istrinya terlebih dahulu.

Di suatu tempat wili hendak menyelesaikan ritualnya di malam ke tujuh dimana wili akan menyelesaikannya di dalam sebuah kamar yang sudah di rencanakan.

Namun ada salah satu warga yang mengetahui wili masuk kedalam rumah yang terbengkalai tersebut.

Karna rasa taku dan disangkanya itu adalah setan warga itu pun tidak mau mengecek kedalam rumah itu dan bergegas pulang.

Lalu wili pun melakukan ritual mati geni.seharusnya bukanlah malam ini namun karna wili sudah tidak sabar ingin pulang dan ingin membuktikan keampuhan pellet ini. Jadi wili pun melaksanakanya malam ini.

Kabar semalam ada yang melihat seseorang masuk kedalam rumah itu pun terdengar oleh abah duloh dan nana.

Nana pun mencari cari letak rumah tersebut. Walau sudah di larang oleh abah duloh namun nana nekat untuk kesana. Untuk meyakinkan apa yang dia pikirkan itu benar atau tidaknya.

Karna dalam pikiran nana setelah mendengar berita itu hanyalah wili teman sedari kecilnya.

Seharian nana mencari lokasi tersebut. Karna lokasinya di desa sebelah dan berada di tengah tengah kebun yang jauh dari desa ph dan desa p jadi agak jauh juga nana menelusuri tempat itu.

Si tempat lain nita yang sudah menjadi gila pun berjalan jalan tanpa arah untuk mencari wili dengan keadaan pakaian yang lusuh dekil dengan rambut yang acak acakan sambil mengucap kata kata yang ngelantur..

Wili kamu dimana aku kangen aku ingin memelukmu dan tidur bersamamu wili. Sambil sesekali tertawa dan menangis. Dengan keadaan badan yang sudah tak terurus. Yang dulunya terlihat berisi dan boleh di bilang montok kini terlihat kurus kering akibat pikiranya yang terganggu dan tak sedikitpun makanan yang masuk kedalam perutnya.

Berulang ulang nita mengucapkan kata kata itu..bahkan hampir berjalan keluar desa ph.

Tak sedikit anak kecil yang mengolok olokan nita di jalan dan tak seedikit pula yang merasa iba pada penderitaan nita.

Namun apa yang bisa mereka perbuat. Apa bila di cegah nita pun akan berbuat sesuatu di luar dugaan.

Pernah ada salah satu warga yang hendak menghentikan nita dan berniat menolongnya namun serangan dari nita lah yang di dapat bahkan nita hendak memukul dan melemparkan batu kepada warga yang akan menolongnya itu

Kembali pada nana.

Nana pun setelah seharian mencari lokasi tersebut akhirnya menemukan rumah tersebut dlam keadaan waktu yang sudah hampir malam.

Lalu nana pun masuk kedalam rumah tersebut dan mencari cari keberadaan temannya itu.

Satu persatu kamar di rumah itu di bukanya dan tepat di dalam kamar yang tertutup rapat nana pun mendobraknya terlihat jelah seorang pemuda dengan badan yang sangat kurus kering sedang duduk bersi dan bibirnya komat kamit. Membacakan sebuah mantra atau ajian.

Seketika nana pun menangis melihat keadaan temannya seperti itu dengan di kelilingi sosok yang menyerupai perempuan berbadan kudayang sedang membelai belai tubuhnya wili yang sedang khusyu dalam menjalankan ritualnya

 Lalu nana pun bergegas  membawa wili keluar dari ruangan itu dengan paksa karna.

Sosok yang menyerupai perempuan berbadan kuda itu pun tersenyum sinis kearah wili

Hentikan perbuatan ini wil jangan lakukan ini.  ini berbahaya buat nyawamu wil. Teriak nana untuk menyadarkan wili.

Dengan susah payah nana pun membawa wili keluar rumah itu dan meminumkan air yang nana bawakan seketika apa yang dilakukan dan diniatkan wili itu gagal.dan wili pun terlihat agak segar yang tadinya sangat lemas kini seperti ada tenaga namun wili kehilangan kewarasanya.

Sebelum nana memberikan air pada wili wili sempat berkata jika aku mati kuburkan aku di samping orang tuaku na.

Kemudian wili pun menjadi linglung.

Hanya berdiam diri dan sesekali tersenyum sinis. Sama seperti ketika wili membacakan ajian kemat jaran kuyang itu wili sambil tersenyum sinis sambil menatap gelapnya langit.

Nana pun menemani wili dan membawa wili pulang namun belum keluar dari wilayah tersebut nana melihat wili mengerang kesakitan dan samar samar nana melihat sosok perempuan tadi membawa ruh wili dan saat itu pula wili meninggal dunia.

Seperti yang diamanati wili wili pun di makamkan di samping makan ibu dan bapaknya.

Dan saat itu pulan nita pun di temukan abah sukri dan berhasil di bawa pulang oleh keluarganya.

Namun keadaanya bukan membaik malah tambah parah. Apalagi kala dia mendengar ucapan abah sukri yang mengucapkan bahwa wili sudah meninggal dan nita pun hendal melakukan bunuh diri.

Lebih baik aku juga mati kalau memang wili mati. Apa gunanya aku hidup kalau tidak bersama wili. Ujar nita yang sembari teriak.

Kemudian orang ahli ruqiahpun tiba di desa ph. Dan orang tersebut di mintai tong oleh tetangganya abah sukri karna merasa iba sama nita.

Dan orang itu pun bersedia

Pa dayat namanya.

Sesampainya pak dayat di rumah tersebut. Dan masuk lalu pak dayat meminta sebaskom air putih dan satu botol air putih.

Tidak perlu menunggu waktu lama pak dayat pun memulainya. Dengan lantunan ayat suci yang di bacakan oleh pak dayat nita pun bereaksi berteriak teriak seakan akan tubuhnya terbakar.

Terlihat jelas dengan tubuhnya yang menggeliat geliat seperti menahan sakit dan panas di seluruh tubuh.

Lalu pak dayat pun menyurh teman temanya untuk mengelilingi rumah abah sukri untuk member perlindungan terhadap pak dayat takutnya ada hal hal yang tidak di inginkan dan agar proses ruqiahnya berjalan dengan lancer.

Sekitar 1 jam proses ruqiah itu di lakukan kini keadaan nita sedikit membaik.

Bah ini harus dilakukan selam 7 hari untuk mengusir efek ilmu ini. Jelas pak dayat.

Abahpun menyetujui apapun yang terbaik lakukanlah pak kata abah sukri.

2 hari 3hari 4 hari 5 hari 6 hari dan 7 hari kini tubuh nita pun sudah terbebas dari ganngguan mahlu wanita yang berbadan kuda yang di kirimkan oleh alm wili itu

Kemudian pak dayat pun mengucapkan sesuatu.

Bah kini tubuh nita sudah sepenuhnya bersih dari gangguan tersebut, tapi saya mohon maaf dengan berat hati saya harus menyampaikanya.

Kenapa pak apa yang mau di sampaikan dengan walah yang sedikit sedih.

Kejiwaanya masih belum kembali normal. Alangkah baiknya kalau bawa membawanya ke ahli kejiwaan pa.

Karna masing masing ada ahlinya. Walaupun saya bisa dibilang ahli spiritual tapi untuk masalah psikologi saya tidak bisa menanganinya.

Baik pak kalau memang harus saya akan bawa nita ke rumah sakit ahli kejiwaan.

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih pak atas keikhlasan bapak dayat membantu keluarga saya.

Sama sama bah. Namanya sesame manusia haruslah saling membantu satu sama lain.

Dan lebih dekatlah bapa kepada allah dan juga doakan nita agar nita bisa segera sembuh dan berkumpul kembali bersama abah dan juga ibu.

Mereka pun mengangguk.

Satu lagi bah. Apabila nita suatu saat sudah sembuh tolong nasehati nita ya agar bisa menjaga sikap dan bicaranya. Jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi menimpa keluarga abah.

Abah pun mengangguk dan berjanji akan merubah sikap dan cara bicaranya.

Kemudian pak dayat pun pamit pulang.

Hendak abah akan member amplok pada pak dayat namun pak dayat menolak

Sedekahkan saja itu kepada anak yatim atau ke mushola terdekat pak. Saya tidak bisa menerimanya. Karna saya melakukan ini karna hati bukan karna amplop.

Setelah nita sadar kini nita hanya tersenyum sendiri dan kadang tertawa dan kadang menangis dan tidak memanggil manggil nama wili

Melihat perkembangan itu abah sukri pun memantapkannya untuk membawa nita ke rumah sakit kejiwaan di kita tersebut.

Setahun sudah nita di rawat di rumah sakit jiwa dan dinyatakan sembuh dan sehat kini nita pun bisa berkumpul bersama abah dan ibunya mereka pun memperbaiki diri dengan belajar memperdalam  tentang agama etika dan tutur kata.

Kisah pun berakhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar