Perebutan
harta warisan memanglah sangat membuat pusing isi kepala.
Namun karna
warisan tersebut bisa membuat orang kalang kabut.
Tak jarang
juga memilih jalan yang menympang.
Apalagi
kalao ada oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.
Seperti yang
di kisah kan oleh rekannya kang khollil.
Yang bernama
dedi nama di samarkan keseluruhanya.
Dedi adalah
buyut dari ibu titin.
Ibu titin
memiliki anak sebanyak 8 orang terdiri dari 4 anak laki laki dan 4 anak
perempuan.
Anak laki
laki terdiri dari mamat, adi, yanto, dan nana.
Sedangkan
anak perempuan terdiri dari wati, susi, piah dan kasni.
Dedi sendiri
adalah cucu dari kusni.
Semuanya
awalnya baik baik saja tanpa adanya kecemburuan social.
Mereka semua
merawat ibu titin secara bergantian dimana seluruh anak laki laki membiayai
segala kebutuhan ibunya dan anak perempuan ibu titin yang merawat segala
sesuatu di rumah uyut titin.
Semuanya
serasa adem ayem saja tanpa adanya perdebatan sedikit pun.
Namun
setelah beberapa tahun berlalu di mana kalanya ibu titin itu sudah mulai sakit
parah
Dan seluruh
anak perempuanlah yang setia merawat dan menemani ibu titin termasuk ibunya
dedi yang bernama santi.
Ibu santi
cucu satu satunya yang ikut andil dalam merawat neneknya
Singkat
cerita ibu titin anak membagikan sebuah wasiat tertulis
Bahwa
semuanya akan di bagi rata supaya adil
Namun
beberapa anak laki laki memberikan saran dan merubah semua wasiat nya.
Bu lebuh
baik gini aja bu ucap kakek adi
Bagai mana
di Tanya uyut titin.
Rumah ini
kan satu satunya peninggalan ibu, kami tidak menginginkan bagian dari rumah ini
bu.
Lebih baik
rumah ini di bagikan kepada anak anak perumpuan saja yang sudah susah payah
merawat ibu selama ibu sakit. Ucap kakek adi.
Karna kami
tidak bisa merawat ibu seperti mereka merawat ibu. Karna kesibukan pekerjaan
dan tempat tinggal kita yang jauh dengan ibu sambung kakek mamat
Namun
sebenarnya dari pihak anak perempuan keberatan dengan usulan itu.
Karna takut
suatu saat nanti aka nada sesuatu yang menimpa seluruh pihak anak perempuan.
Karna ibu
titin menyetujuinya dengan berat hati seluruh anak perempuan pun mengiyakannya.
Di tambah
dengan kakek adi, kakek mamat dan kakek nana meyakinkan namun kakek yanto tidak
ikut meyakinkan.
Karna waktu
itu kakek yanto seperti tidak berharap dan tidak menginginkan bagian
Kesepakatan
pun di setujui dan wasiat di tulis ulang dan di tanda tangani oleh semua pihak
Baik dari
pihak anak laki laki maupun pihak anak perempuan.
Yantolah
yang paling utama menandatangani karna kakek yanto ingin segera pulang ke
rumahnya.
Setelah
semuanya selesai seluruh anak laki laki pun berpamitan pulang.
Hanya kakek nana
lah yang terakhir pulang karna rumah nana tidak begitu jauh dari rumah uyut
titin.
Singkat cerita
uyut titin pun berpulang ke rahmatullah.
Dan semua
anak cucu berkumpul demi mengantarkan uyut titin ke tempat peristirahatan
terakhirnya.
Kakek Yanto
pun hadir namun tidak sesedih yang lain.
Kakek Yanto
terlihat biasa saja dengan kepergian ibunya.
Walau pun
isak tangis terdengar dimana mana namun wajah kakek yanto tidak lah sesedih
yang lain.
Ntah karna
menahan sedih atau ada maksud lain dedi pun tidak tahu.
Singkat
cerita beberapa bulan semenjak kepergian uyut titin. Kakek yanto pun mendatangi
rumah peninggalan uyut titin.
Dan meminta
pembatalan keputusan yang dulu sudah di tanda tangani.
Namun
permintaa itu di tolak mentah mentah oleh kaka dan adiknya yanto.
Perdebatan
panas pun tak terhindarkan di rumah peninggalan ibu titin.
Setelah
permintaanya gagal yanto kembali pulang ke rumahnya di luar kota yang sangat jauh.
semenjak itu terror demi terror pun muncul
terutama ke seluruh anak laki laki ibu titin.
Terror
pertama pada tahun 1993 datang kepada kakek adi
Mnurut
keterangan keluarganya kakek adi setiap malam selalu berteriak ketakutan
seperti ada sesuatu yang mengganggu hidupnya kakek adi.
Dan setelah
selesai mandi kakek adi kembali berteriak dan tidak kakek adi sadari kakek adi
terpeleset dari tangga rumahnya dan terjatuh seketika kakek adi pun menunggal
dunia.
Terror pun
berlanjut pada tahun 1994 kepada kakek mamat.
Menurut
keterangan rekan kerjanya kakek mamat setiap malam selalu bermimpi hal yang
mengerikan dan selalu berteriak ketakutan seperti melihat sosok yang tak kasat
mata.
Dan saat
kakek mamat sedang bekerja di sebuah proyek, saat kakek mamat berada di tempat
yang tinggi kakek mamat seperti melihat seseorang yang melambai lambai
tangannya.
Sempat kakek
mamat bicara pada rekan kerjanya kalau ada seseorang yang melambai lambai
tangannya.
Menurut
keterangan rekannya juga kakek mamat seperti melihat gedung itu bagai jalan
raya yang saling menyambung.
Baru saja
kakek mamat berlari dan seketika itu juga kakek mamat terjatuh dari lantai 3
sebuah proyek dan seketika kakek mamat pun berpulang.
Terror
ketiga pada tahun 1997 pada kakek nana
Kakek nana
dalam keadaan sehat walafiat tiba tiba kakek nana merasa kan sekujur tubuhnya
sakit.
Yang sering
kakek nana keluhkan adalah bagian jantungnya yang seperti di tusuk tusuk oleh
benda tajam.
Dan semenjak
itu pula kakek nana dinyatakan menderita penyakt jantung
Dan saat di
rongsen terdapat beberapa benda di dalam tubuhnya seperti paku dan lain lain.
Terlihat
juga seperti binatang yang bergerak gerak dari bagian lambung nya.
Pengobatan
medis tak menemukan jalan terbaik
Maka pihak
keluarga kakek nana memutuskan untuk meminta bantuan pada tokoh agama di daerah
rumahnya
Namun
penanganya sedikit terlambat yang mengakibatkan kakek nana meninggal sebelum
tokoh agama itu tiba di tempat kakek nana.
Kini isak
tangis pun kembali membendung seluruh anak cucu uyut titin terutama anak
perempuan.
Saat kakek
nana di mandikan terlihat sesuatu keluar dari lubang kekotorannya seperti
belatung dan beberapa binatang kecil lainya.
Melihat
kejadian itu pun seluruh anak cucu uyut titin menangis histeris.
Pada saat
seluruhnya menangis histeris dedi tak melihat kakek yanto disitu.
Kakek yanto
pun tiba disaat acara pemakaman selesai.
Namun kali
ini dengan wajah sedih kakek yanto menghampiri istri dan anaknya kakek nana
untuk mengucapkan turut berbela sungkawa.
Semenjak
kepergian kakek nana kakek yanto pun tidak pernah datang lagi kerumah uyut
titin yang di tinggali oleh nenek kasni dan ibunya dedi yaitu santi.
Namun terror
itu pun kembali datang pada nenek susi di tahun 2000
Nenek susi
yang awalnya sehat keseluruhanya kini tiba tiba di buat mentalnya terganggu dan
terkadang terlihat seperti orang gila
Dimana nenek
susi sering berbicara sendiri dan terkadang tertawa sendiri terkadang menangis
sendiri.
Yang lebih
membuat malu lagi nenek susui terkadang berguling guling di tengah keramaian
dan suka membasuh mukanya dengan air got yang sangat kotor.
Mahkan
sampai di minum.
Namun itu
semua tidak lama hanya beberapa menit saja. Dan paling lama 30 menit nenek susi
bertingkah seperti itu.
Dan yang
mengerikan seminggu sebelum berpulangnya nenek susi adalah seluruh kakinya seperti terbakar dan melepuh
Bahkan
sampai mengeluarkan bau yang tak sedap untuk di cium.
Yang membuat
dedi menangis histeris adalah di kala beberapa jam sebelum berpulangnya nenek
susi.
Dimana dedi
hendak membangunkan dan membalikan tubuh nenek susi bersama menantunya.
Terlihat
bibir nenek susi menyon dan lidah menjulur keluar seperti ada yang sedang
mencekiknya.
Sontak nenek
kasni nenek piah dan nenekwati pun menjerit melihat wajah nenek susi seperti
itu.
Kejadian aneh
pun datang kembali pada saat beberapa menit nenek susi akan meninggal.
Kini rumah
yang tadinya tercium bau busuk pun kini berubah menjadi wangi bunga melati
Setelah
tercium wangi melati nenek susi pun menghembuskan nafas terakhir bersamaan
dengan adzan isa.
Setelah
menghembuskan nafas terakhir kini kembali tercium bau busuk di rumahnya.
Dan wangi
melati pun menghilang.
Kini tangis
pun kembali menyelimuti seluruh keturunan uyut titin.
Dan kakek
yanto pun tanpak hadir namun saat ini kakek yanto agak lama tinggal di sini
Sampai acara
hari ke tujuh barulah kakek yanto pamit pulang ke rumahnya.
Dengan pesan
menyuruh ibunya dedi untuk mendatangi rumahnya yang di luar kota.
Singkat
cerita beberapa tahun berlalu ibunya dedi pun mendatangi kediaman kakek yanto.
Saat itu dedi
juga ikut kesana dan kita semua menginap di rumah kakek yanto yang sangat
nyaman. Walau pun tidak mewah.
Malamnya
sebelum aku tidur aku mendengar sebuah percakapan kakek yanto dengan seseorang.
dedi pun
menguping di balik sebuah kamar yang aku gunakan untuk tidur.
Karna saat
itu ibu dan bapakku sudah terlelap tidur
Namun ntah
kenapa aku tidak bisa tidur saat itu.
Gimana to
apa semuanya sudah beres Tanya seseorang.
Semuanya
berjalan mulus ki ucap kakek yanto.
Lantas
tujuanmu bagai mana Tanya seseorang itu.
Besok akan
aku obrolkan dengan ponakanku salah satu anak kakaku. Jawab kakek yanto.
Seandainya
ponakanku meolak maka ibunya lah yang menjadi target berikutnya.
Namun aku
tidak memiliki poto kakakku. Ucap kakek yanto.
Barang
barangnya kamu gak punya to Tanya orang itu lagi.
Kalau kamu
bisa menyantet dia tanpa poto atau barang miliknya lakukan saja ucap kakek
yanto.
dedi yang
mendengar percakapan itu seketika dedi ketakutan dan berusaha untuk tidur namun
sialnya aku tidak bisa tertidur.
Dedi terus
berusaha memejamkan matanya dan dedi pun berhasil tertidur di jam 3 dini hari
Dan saat
terbangun di pagi harinya ibunya sudah berbincang dengan kakek yanto di bawah
.disaat dedi
hendak turun dedi penasaran dengan kamar yang di sebelah kamarnya saat tidur
semalam.
Dedi melihat
beberapa poto alm kakek dan neneknya yang sudah berpulang. Berserakan di di
dalam kamar itu dengan tanda darah di potonya. Lengkap dengan nama dan tanggal
lahirnya.
Takut
ketahuan dedi pun kembali menutp kamar tersebut dan menghampiri ibunya untuk
meminta ijin ke warung untuk membeli makanan dan sebatang rokok.
Dengan rasa
cemas dedi pun menghisap rokok di warung tersebut.
Karna
alasanya di rumah kakek yanto dilarang untuk merokok.
Dan pada
saat itu juga dedi masih belum mendapatkan sim (surat ijin merokok)
Setelah
selesai dedi kembali kerumah dan terlihat ibu dan bapaknya dedi terburu buru
ingin pulang ke kampung.
Dan dedi
beserta keluarga pun pulang ke tempat asalnya
Sesampainya
di rumah uyut ibunya dedi menceritakan semua kepada anak anak dari uyut titin
yang masih tersisa.
Ntah apa
yang mereka bicarakan karna waktu itu dedi tidak di perbolehkan untuk nimbrung.
Dan ternyata
semua mengalah dan menyetujuinya.
Kejadian
semalam tak pernah dedi ungkapkan
Tidak lama
dari itu rumah uyut titin pun di jual dan nenek neneknya dedi pun terbagi rata.
Namun bagian
kakek nana kakek adi dan kakek mamat tidak sampai pada anak anaknya.
Selang
beberapa tahun berikutnya kakek yanto pun terkena karmanya sendiri.
Saat akan
menyanten nenek dedi.
Karna kesalahan
tanggal lahir dan juga tanpa poto. Semuanya berbalik pada diri kakek yanto.
Dimana kakek
yanto saat itu merasakan sekujur tbuhnya kepanasan dan meronta ronta kesakitan.
Bahkan anak
dan istrinya enggan mengurusi kakek yanto.
Dengan
teganya kakek yanto di kembalikan kepada keluarganya di kampung
Karna mereka
berfikir kakek yanto tidak bisa diandalkan dan hanya bisa menghabiskan uang
istrinya saja selama ini
Semua bagian
dari kakek yanto dan yang lainya sudah habis di makan sendirian oleh kakek
yanto.
dI tambah
biaya pengobatan kakek yanto yang tak sedikit.
Karna
istrinya tidak tahu apa yang telah di perbuat oleh kakek yanto
Kini kakek
yanto pun harus tinggal dan dirawat di sebuah rumah yang seadanya milik
suaminya nenek piah.
Karna di
rumah dedi tidak di ijinkan oleh dedi karna perbuatannya yang dulu.
Walau pun
begitu tega tapi nenek neneknya dedi masih tetap marawat dan berusaha
mengobatninya.
Setiap malam
seluruh nenek dedi pun tak henti hentinya mengaji di samping kakek yanto.
Mungkin
dengan lantunan ayat suci kakek yanto akan sedikit membaik.
Hampir
setiap malam pula terdengar ledakan kecil di rumah sederhana itu.
Bersamaan
dengan kakek yanto menjerit kesakitan.
Terus
seperti itulah setiap malam.
Tiba saatnya
kakek yanto sudah tidak kuat.
Dan akhirnya
kakek yanto pun meminta maaf pada semua nenek dedi tentang santet yang sudak
kakek yanto kirimkan pada seluruh keluarganya yang sudah lebih dulu meninggal.
Dengan
lapang dada semua neneknya dedi pun memaafkan kakek yanto dengan ikhlas dan
berharap kakek yanto bertaubat dan kembali sehat.
Namun
setelah semuanya selesai sebelum subuh kakek yanto meninggal dunia di rumah
sederhana milik suaminya nenek piah.
Banyak
kejadian yang tak terduga saat proses pemakanman kakek yanto.
Mulai dari
tanah yang keras untuk di gali dan keluar binatang binatang di dalam liang
lahatnya dan terasa sangat berat mayat kakek yanto.
Namun semua
nenek neneknya dedi terus mendoakan dan terus memohon ampunan pada allah swt.
Dan proses
pemakaman pun berjalan dengan semestinya setelah tadi mendapat halangan yang
tidak bisa di pikir dengan logika.
Hinnga kisah
ini di ceritakan beberapa tahun silam kini semuanya berjalan dengan damai dan
semestinya.
Kini dedi
pun bisa bekerja bersama kang khollil di kotanya kang kholli.
Semua nama tidak
di cantumkan demi kenyamanan keluarga kang dedi dan kang khollil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar